Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

The Dream Team di Pilgub Sulteng

M Taufan SP Bustan
20/10/2020 05:30
The Dream Team di Pilgub Sulteng
CALON GUBERNUR SULTENG: Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura (tengah) dan Ma’mun Amir (kedua dari kanan)(MI/M TAUFAN SP BUSTAN)

PEMILIHAN Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Tengah 2020 diikuti dua pasangan calon.

Mereka ialah pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Rusdi Mastura-Ma'mun Amir serta pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Hidayat Lamakarate-Bartholomeus Tandigala.

Publik memprediksikan persaingan antara politikus dan birokrat ini akan berlangsung sengit.

Sebagaimana dikemukakan pengamat politik Universitas Tadulako Palu, Irwan Waris, bahwa pilgub Sulteng kali ini menjadi ajang head to head bagi kedua pasangan yang sama-sama menyandang julukan the Dream Team atau 'Tim Impian'.

"Menurut saya, hasil akhirnya nanti tipis. Kalau ada yang menang, perolehan suaranya tidak jauh meninggalkan yang kalah," kata Irwan di Palu, Minggu (11/10).

Irwan mengemukakan calon gubernur Rusdi Mastura yang sudah jelas popularitasnya di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala, Parigi Moutong, Tolitoli, dan Kabupaten Buol dapat diimbangi pesaingnya, calon gubernur Hidayat Lamakarate.

Begitu pun calon wagub Ma'mun Amir yang populer di Kabupaten Poso, Tojo Unauna, Morowali, Morowali Utara, Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan, dan Banggai Laut juga dapat diimbangi popularitas calon wagub dari kubu sebelah, Bartholomeus Tandigala.

"Kekuatan kedua pasangan calon ini nyaris sama. Kini, tinggal bagaimana mereka memanfaatkan kelebihan masing-masing," lanjut Irwan.

 

Gaet investor

Rusdi Mastura merupakan politikus senior di Sulteng. Pria kelahiran Palu, 8 Februari 1950, itu merupakan mantan Wali Kota Palu 2005-2015. Rusdi pernah menjabat Ketua DPRD Palu dan anggota DPRD Sulteng. Kini, dia menjadi Ketua Dewan Pertimbangan DPW Partai NasDem Sulteng.

Keberhasilan Rusdi dilihat dari pengembangan pembangunan di Palu. Selain infrastruktur umum terpenuhi, investor juga berdatangan untuk membangun usaha, seperti mal hingga hotel bintang lima di Palu.

"Karena kemajuan itu, orang-orang dari kabupaten bahkan provinsi tetangga datang ke Palu untuk sekadar menikmati kemajuan di Palu. Menurut saya, model kepemimpinan Rusdi Mastura sangat dirindukan masyarakat," jelas Irwan.

Adapun Ma'mun Amir dinilai bisa menjadi penyeimbang bagi Rusdi. Tidak hanya membantu peraihan suara, tetapi juga bisa menjadi wakil yang melengkapi kekurangan Rusdi Mastura.

"Ma'mun Amir itu dingin. Dia bisa mengimbangi Rusdi Mastura yang menggebu-gebu. Pasangan ini saling melengkapi," ungkap Irwan.

Ma'mun yang lahir di Luwuk, 1 November 1952, pernah menjadi Pelaksana Tugas Bupati Kabupaten Banggai periode 2005-2006 dan selanjutnya terpilih menjadi Bupati Banggai periode 2006-2011.

"Saat menjadi bupati, Ma'mun dikenal masyarakat karena membangun Bukit Halimun sebagai kota baru modern bagi Luwuk, ibu kota Kabupaten Banggai," papar Irwan.

Kesejahteraan rakyat

Menyeberang ke pasangan Hidayat Lamakarate-Bartholomeus Tandigala.

Keduanya tidak bisa dipandang sebelah mata meski Hidayat ialah seorang birokrat dengan perjalanan karier yang mulus.

Selain pernah menjabat staf ahli gubernur bidang pemerintah, hukum dan politik, Hidayat pernah menjadi Plt Bupati Banggai Laut dan Plt Wali Kota Palu periode 2015-2016.

Terakhir, pria kelahiran Palu, 8 Oktober 1970, itu menjabat Sekdaprov Sulteng periode 2017-2020.

"Hidayat itu satu dari sedikit anak muda atau dari kalangan birokrat yang dalam usia sangat muda berkembang cepat.

Prestasi Hidayat Lamakarate di Palu dan di Banggai Laut bisa dikatakan sebagai salah satu modal di pilgub kali ini. Dia amat dikenal di Palu, Sigi, Donggala, Parigi Moutong, dan Banggai Laut," kata Irwan.

Sementara itu, Bartholomeus Tandigala sebagai wakil Hidayat Lamakarate bisa dikatakan mampu mengisi kekurangan cagub pasangannya.

Meski bukan kelahiran Palu, Bartholomeus Tandigala sudah menjadi salah seorang putra terbaik Sulteng. Bartholomeus Tandigala 33 tahun lamanya mengabdikan dirinya untuk Pemprov Sulteng.

Selepas menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin pada 1986, setahun kemudian Bartholomeus Tandigala hijrah ke Palu dan mengabdi di Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Sulteng.

"Popularitas yang dimiliki di sejumlah komunitas tentu menjadi poin tersendiri bagi pria kelahiran Rantepao, Toraja Utara, pada 1961 itu. Bartholomeus populer di Palu, Sigi, Poso, Morowali, dan Morowali Utara. Ini tentu peluang," ungkap Irwan.

Irwan menyimpulkan, kedua pasangan calon tersebut memiliki kekuatan dan peluang yang sama. Tinggal bagaimana mereka mampu meyakinkan pemilih bahwa pilgub menjadi jalan utama untuk kesejahteraan rakyat. (X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik