Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BERPUASA di bulan Ramadan memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh, salah satunya menurunkan gejala asam lambung akut. Hal itu dikatakan Pakar Gizi Klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia Fiastuti Witjaksono.
"Kadang-kadang orang sering timbul asam lambung meningkat. Dengan puasa, gejala lebih sedikit karena makan jadi teratur, tidak terus menerus diisi dengan makanan," ujar dia dalam konferensi pers daring, Kamis (31/3).
Fiastuti, yang juga pengajar di Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan berpraktik di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo, mengatakan, khusus bagi mereka dengan gangguan asam lambung, sebaiknya mengatasi masalah itu terlebih dulu dengan berkonsultasi pada dokter.
Baca juga: Penderita Asam Lambung Disarankan Ubah Posisi Tidur
"Kalau gangguan fungsional, mungkin asam lambung naik bisa membaik. Tetapi kalau ada gangguan di lambung, mungkin harus diobati dahulu supaya berpuasa lebih nyaman pada saluran cerna, bisa berkonsultasi dengan dokter," kata dia.
Puasa selama Ramadan berarti menempatkan tubuh pada kondisi tidak mengonsumsi makanan atau minuman apapun selama kurang lebih 14 jam yakni mulai pukul 04.00 hingga 18.00.
Akibatnya, cadangan makanan dalam tubuh yang berbentuk glukosa, glikogen, lemak, dan protein pasti akan menurun. Oleh karena itu, puasa dikatakan mempengaruhi saluran cerna.
Pada saat tidak puasa, Anda bisa makan besar sebanyak 3 kali, ditambah camilan beberapa kali, bahkan mungkin tanpa berhenti. Akibatnya saluran cerna tidak pernah beristirahat.
Namun, karena berpuasa, itu memberikan kesempatan pada saluran cerna sedikit beristirahat dan ini bermanfaat memperbaiki proses regenerasi saluran cerna dengan mengurangi beban kerjanya.
Di sisi lain, berbagai studi juga menunjukkan manfaat lain berpuasa Ramadan yakni membantu penurunan dan menjaga berat badan.
Menurut Fiastuti, setelah satu bulan berpuasa, berat badan dapat turun kira-kira 1,5 kg.
Tetapi, dia mengingatkan Anda berhati-hati setelah Ramadan, karena biasanya ada keinginan makan apa saja dan tidak terkendali.
"Kalau bersikap seperti itu, dua minggu setelah Ramadan, berat badan naik dengan cepat. Manfaat puasa bisa kita atur makan dengan lebih teratur," tutur Fiastuti.
Puasa selama Ramadan juga bermanfaat menjaga kadar glukosa darah, menurunkan kadar LDL dibandingkan sebelum Ramadan, menjaga tekanan darah, membantu menurunkan tekanan darah sistolik sekitar 6%-10% dan diastolik 3,8%-10% pada pasien hipertensi.
"Puasa Ramadan apabila dijalankan dengan baik, dengan niat, saya kira bisa membantu kita menjaga kesehatan," pungkas Fiastuti. (Ant/OL-1)
Kylian Mbappe absen di laga perdana Real Madrid di Piala Dunia Antarklub 2025 melawan Al-Hilal, Kamis (19/6) dini hari WIB, yang berakhir imbang 1-1.
Langkah pertama yang harus diperhatikan adalah memilih jenis kopi yang sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing.
DALAM keseharian yang penuh dengan aktivitas, menjaga kesehatan lambung menjadi hal yang tak boleh diabaikan.
Kanker esofagus terjadi akibat pertumbuhan sel abnormal di esofagus, saluran yang menghubungkan tenggorokan dan lambung.
Luka pada lambung sering kali disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa, padahal kondisi ini bisa menjadi serius jika tidak ditangani dengan baik.
Kopi Arabika lebih mudah diterima oleh orang dengan masalah lambung karena kandungan asamnya yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis kopi lainnya, seperti Robusta.
ARTIS Korea Selatan, Kang Seo Ha, meninggal dunia di usia 31 tahun karena berjuang melawan kanker lambung yang diketahui sudah stadium 4.
LINITIS plastica jarang terdengar di telinga masyarakat awam. Hal itu karena penyakit ini merupakan kanker lambung yang masih tergolong jinak namun dalam kategori langka.
Penyakit asam lambung atau GERD bisa menyerang siapa saja dan sering disalahartikan sebagai serangan jantung. Kenali gejala, penyebab, dan cara efektif mengatasinya.
Suara yang serak dan kemudian hilang nyatanya juga bisa disebabkan oleh asam lambung yang sedang naik
Asam lambung naik saat puasa karena kondisi perut kosong terlalu lama, pola makan yang kurang sehat saat sahur atau berbuka, makan berlebihan saat berbuka.
Selama berpuasa, umat Muslim menahan lapar dan dahaga serta menghindari hal-hal yang membatalkan puasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved