Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
KANKER esofagus sering terjadi karena adanya pertumbuhan sel-sel abnormal pada esofagus, yaitu saluran yang dilalui makanan dari kerongkongan menuju lambung. Kanker esofagus umumnya tumbuh pada lapisan terdalam esofagus, yakni lapisan membran mukosa dan berkembang ke arah luar.
Kondisi ini dapat dialami semua usia, tetapi yang paling sering terjadi pada pria dewasa di usia 40 tahun ke atas.
Penyakit kanker esofagus merupakan kondisi medis dengan tumbuhnya sel abnormal di esofagus atau saluran penghubung antara tenggorokan dan lambung. Berdasarkan sel yang terlibat, kanker esofagus umumnya terbagi menjadi dua jenis, yakni adenokarsinoma dan karsinoma sel skuamosa.
Adenokarsinoma merupakan pertumbuhan sel abnormal yang berada pada sel glandular, yaitu sel yang menghasilkan mukus atau lendir yang berperan sebagai pelumas makanan jika melewati esofagus. Umumnya, adenokarsinoma terjadi pada lambung. Sementara itu, karsinoma sel skuamosa adalah sel kanker yang terjadi pada esofagus bagian atas dan tengah.
Penyakit kanker esofagus jarang menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala ini biasanya baru muncul saat kanker sudah mencapai tahap lanjut. Beberapa gejala kanker esofagus meliputi:
Penyakit kanker esofagus ini belum diketahui secara pasti apa penyebab jenis kanker ini. Meskipun penyebabnya belum diketahui, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker esofagus, antara lain:
Beberapa langkah yang dapat diterapkan untuk menurunkan risiko terkena kanker esofagus adalah:
(Halodoc/Alodokter/Z-3)
SEORANG pria 30 tahun di Dundee, Skotlandia, mengalami robek di tenggorokannya karena menahan bersin.
Bersin biasanya datang secara mendadak dan sering kali tidak bisa dihindari. Namun, terkadang kita memilih untuk menahan bersin agar tidak mengganggu kenyamanan orang lain.
Kylian Mbappe absen di laga perdana Real Madrid di Piala Dunia Antarklub 2025 melawan Al-Hilal, Kamis (19/6) dini hari WIB, yang berakhir imbang 1-1.
Langkah pertama yang harus diperhatikan adalah memilih jenis kopi yang sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing.
DALAM keseharian yang penuh dengan aktivitas, menjaga kesehatan lambung menjadi hal yang tak boleh diabaikan.
Luka pada lambung sering kali disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa, padahal kondisi ini bisa menjadi serius jika tidak ditangani dengan baik.
Kopi Arabika lebih mudah diterima oleh orang dengan masalah lambung karena kandungan asamnya yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis kopi lainnya, seperti Robusta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved