Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
KEMENTERIAN Perindustrian Korea Selatan pada Rabu (15/1) menyatakan bahwa pemerintah negara itu akan menghabiskan 1,5 triliun won (Rp17 triliun) pada tahun ini untuk mendorong konsumen membeli kendaraan listrik (EV).
Langkah ini bertujuan untuk menghidupkan kembali permintaan domestik untuk kendaraan listrik di tengah lesunya penjualan yang disebabkan oleh masalah keselamatan dan kurangnya akses ke stasiun pengisian daya, menurut Kementerian Perdagangan, Perindustrian, dan Energi Korea Selatan.
Jumlah akumulasi kendaraan listrik dan mobil sel bahan bakar hidrogen mencapai 720.000 unit hingga akhir tahun 2024, dengan jumlah kendaraan listrik mencapai 680.000 unit.
Penjualan kendaraan listrik domestik Korea Selatan turun 9,7 persen dari tahun ke tahun menjadi 147.000 unit pada tahun 2024, menandai penurunan untuk tahun kedua berturut-turut.
Beberapa konsumen telah menyatakan kekhawatiran tentang keselamatan kendaraan listrik menyusul kebakaran besar yang disebabkan oleh Mercedes-Benz EV pada bulan Agustus, yang merusak lebih dari 100 kendaraan dan menghancurkan garasi parkir apartemen bawah tanah di Incheon, sebelah barat Seoul.
"Pemerintah akan berupaya meringankan beban keuangan konsumen untuk mobil ramah lingkungan dan meningkatkan kepercayaan mereka," kata kementerian tersebut.
Mulai bulan ini, kaum muda yang membeli kendaraan listrik sebagai mobil pertama mereka akan menerima diskon tambahan sebesar 20 persen.
Keluarga dengan dua anak akan memenuhi syarat untuk mendapatkan diskon sebesar 1 juta won (Rp11 juta), sementara mereka yang memiliki tiga atau empat anak akan menerima diskon masing-masing sebesar 2 juta won dan 3 juta won (Rp22,5 juta) dan (Rp25,8 juta).
Korea Selatan juga akan menawarkan diskon tol untuk kendaraan listrik hingga tahun 2027.
Pemerintah menambahkan rencananya untuk memastikan bahwa kendaraan listrik mencakup setidaknya 10% kendaraan yang digunakan untuk pengujian di pusat pengujian SIM pada akhir tahun 2025.
Pemerintah Korea Selatan akan menghabiskan 375,8 miliar won (Rp4,2 triliun) tahun ini untuk memasang 4.400 stasiun pengisian daya cepat di seluruh negeri.
Selain itu juga untuk mengembangkan kebijakan mendorong supermarket dan teater memasang pengisi daya yang dioptimalkan bagi pengunjung yang tinggal selama dua hingga tiga jam. Demikian disiarkan Yonhap, Rabu (15/1) waktu setempat. (S-1)
Mobil listrik premium itu dinobatkan menjadi most driven EV dalam ajang pameran mobil Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.
MOBIL listrik ini memperketat keselamatan penggunanya selama berkendara melalui beberapa fitur yang menggunakan teknologi canggih dengan performa tinggi.
GAC Indonesia menutup partisipasinya di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 dengan pencapaian luar biasa.
MOBIL listrik di Indonesia diharapkan semakin maju. Untuk itu perlu ekosistem, salah satunya komunitas pengguna kendaraan listrik.
Dengan harga beli yang kompetitif dan biaya operasional lebih murah, adopsi mobil listrik diyakini akan semakin meluas.
MOBIL listrik Asal Tiongkok Geely Xingyuan dijadwalkan meluncur resmi pada kuartal keempat 2025 di Indonesia. Saat ini urban EV terlaris di Tiongkok itu tengah dipamerkan di ajang GIIAS 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved