Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pertumbuhan Industri Otomotif Dorong Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

RO
23/12/2021 19:16

AKSELERASI pemulihan ekonomi menjadi prioritas utama Pemerintah Indonesia dalam menyambut pergantian tahun yang akan berlangsung dalam beberapa pekan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan fokus APBN 2022 adalah menjaga momentum pemulihan ekonomi dan secara bertahap menyehatkan kembali penerimaan negara. 

Kementerian Keuangan berharap kebijakan stimulus mampu meningkatkan konsumsi masyarakat khususnya terhadap produk-produk unggulan industri kendaraan bermotor dalam negeri sebagai upaya mempercepat ritme pemulihan ekonomi nasional paska pandemi covid-19. Regulasi ini turut membantu target Bank Indonesia yang telah mengumumkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan mencapai 4,7-5,5% didorong dengan berlanjutnya perbaikan ekonomi global yang berdampak pada kinerja ekspor yang tetap kuat serta meningkatknya permintaan domestik dari kenaikan konsumsi dan investasi. 

Pertumbuhan industri otomotif baik pasar domestik dan ekspor terbukti menjadi lokomotif ekonomi nasional. Berbagai kebijakan dan regulasi yang digulirkan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian berhasil menjadi stimulus aktif peningkatan penjualan kendaraan dalam negeri dan performa ekspor yang positif. Kehadiran insentif PPnBM mendorong konsumsi domestik sepanjang Januari-November 2021 mencapai 761 ribu unit atau berangsur pulih sebesar 81% dibandingkan periode sebelumnya di masa pandemi 2019.

Kepercayaan konsumen global terhadap produk otomotif nasional juga ditunjukkan dengan pencapaian ekspor Indonesia. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari - November 2021, ekspor kendaraan utuh dari Indonesia mencapai angka 267 ribu unit atau pulih sekitar 87% dari periode yang sama pada 2019.

Sementara itu, ekspor kendaraan utuh bermerek Toyota dari Indonesia untuk Januari-November 2021 mencatatkan sebanyak166 ribu unit dengan proyeksi pencapaian tahunan hinga 188 ribu unit. Pencapaian ini memperlihatkan kinerja ekspor T-Brand sudah pulih ke level 89% dibandingkan dengan situasi sebelum pandemi.

“Kinerja industri otomotif Indonesia menjadi sektor industri andalan yang berperan sebagai penopang dan lokomotif kebangkitan ekonomi nasional. Industri yang berkontribusi bagi 1,5 juta lapangan kerja dari hulu hingga hilir ini telah menyumbangkan 4% dari Penerimaan Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Tren positif ekspor T-brand tidak dapat kami capai tanpa dukungan Pemerintah Indonesia melalui berbagai stimulus dan kebijakan pendorong ekspor otomotif nasional” papar Direktur Eksternal Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (MMIN) Bob Azam.

Aktivitas ekspor Toyota Indonesia ke lebih dari 80 negara turut menjembatani pemasok lokal untuk masuk ke pasar global melalui pengembangan pemasok termasuk Industri Kecil Menengah (IKM) untuk meningkatkan daya saingnya. 

Ekspor otomotif merupakan ekspor produk berteknologi tinggi yang bernilai tambah. Untuk menutup catatan positif kinerja ekspor otomotif di penghujung tahun 2021, Kementerian Perdagangan menyelenggarakan Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021 yang akan diselenggarakan di Pabrik TMMIN Karawang I - II sebagai lokasi utama. 

Pencapaian Kinerja Ekspor T-Brand (Januari-November 2021)
- Tipe SUV (Fortuner, Rush, Raize): 76 ribu unit
- Tipe MPV (Kijang Innova, Sienta, Avanza, Town/Lite Ace, Veloz): 33 ribu unit
- Tipe Sedan, Hatchback, LCGC (Vios, Yaris, Agya):    57 ribu unit
- Mesin (TR dan NR): 101 ribu unit
- Kendaraan Terurai (CKD): 47 ribu block
- Komponen Kendaraan:    79 juta pieces.
(S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Suplemen
Berita Lainnya