Tips Menghadapi Efek Aquaplaning Saat Hujan

RO
30/11/2020 18:46
Tips Menghadapi Efek Aquaplaning Saat Hujan
.(YouTube by Tomas Krutak)

DAIHATSU bersama GT Radial kembali menyelenggarakan Ngobrol Asik dengan konsep talkshow yang dapat dinikmati oleh Sahabat Daihatsu di seluruh Indonesia. Kali ini, Daihatsu membahas seputar tips teknik berkendara dalam mengantisipasi kondisi hujan, khususnya menghadapi efek Aquaplaning. Acara ini sendiri telah ditayangkan langsung melalui kanal Instagram Live di @daihatsuind pada Sabtu (14/11) lalu.

Senior Instructor dari SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) Sony Susmana mengatakan, salah satu tips berkendara secara aman saat memasuki musim penghujan adalah dalam menghadapi kondisi aquaplaning.

Aquaplaning adalah kondisi dimana ban kehilangan traksi saat melewati genangan air dalam kecepatan tinggi dan memberikan efek mobil serasa melayang di atas air. Aquaplaning merupakan salah satu penyebab kecelakaan saat hujan, karena pengemudi salah mengatisipasi kondisi ini.
 
Yang harus dilakukan ketika berkendara saat turun hujan menurut Sony Susmana, adalah mengurangi kecepatan, pindah ke lajur lambat, dan amati kondisi sekitar. "Saat melewati genangan air, antisipasinya adalah mengangkat kaki dari pedal gas, tahan kemudi ke arah depan dan jangan melakukan pengereman agar laju mobil tetap lurus dan tidak mengalami selip,” ujarnya.

Kalau pandangan terganggu, Sony menganjurkan untuk menyalakan lampu utama guna membantu pandangan. Ia juga mewanti-wanti agar tidak menyalakan lampu Hazard saat hujan karena akan membuat pengemudi belakang menjadi bingung.

Ia juga menjelaskan, apabila terjadi kondisi selip, perhatikan apakah itu terjadi pada roda bagian depan atau roda belakang. Apabila selip pada roda depan dan mobil mengarah kekiri atau kanan, segera lawan secara halus ke arah tujuan, untuk mengurangim gejala understeer. 

Namun bila selip terjadi pada roda belakang, putar roda kemudi mengikuti arah bergesernya roda belakang dan jangan memutar setir secara mendandak agar mobil tidak melintir. Yang perlu diingat, tingkat keberhasilannya sangat ditentukan bergantung pada kondisi.

Senada dengan Sony, Zulpata Zainal dari GT Radial menjelaskan bahwa ban merupakan faktor terpenting dalam menghadapi kondisi aquaplaning. Walaupun ban sudah melewati berbagai pengujian, termasuk bila ban dirancang untuk kondisi jalan yang basah, pengecekan kondisi ban tetap harus dilakukan saat menghadapi musim hujan.

“Ulir atau pola kembangan pada ban adalah tempat mengalirnya air saat melewati genangan air. Jika ban tidak ada kembangannya atau sudah botak, maka resiko selip menjadi lebih besar," ujar Zulpata.

Ia juga berpesan, walaupun ban tidak ada masa kedaluarsa, ban harus tetap dirawat agar tetap awet dan tidak cepat botak dengan memperhatikan selalu tekanan anginnya. (S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Suplemen
Berita Lainnya