Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEMATIAN pemain bulu tangkis tunggal putra Tiongkok, Zhang Zhi Jie, saat tampil di Badminton Asia Junior Championships 2024, di GOR Amongrogo, Yogyakarta, pada hari Minggu 30/6/2024 kemarin, terasa sangat membuat prihatin praktisi Pertolongan Pertama Pada Keselakaan (P3K), yaitu orang-orang yang terlatih memberikan pertolongan pertama pada kasus kegawatdaruratan.
Video yang beredar luas memperlihatkan betapa petugas lapangan dan petugas medis tidak bertindak cepat dan agresif memberikan pertolongan bantuan hidup dasar pada Zhang Zhi Jie yang mendadak tidak sadarkan diri. Entah karena petugasnya belum terlatih memberi pertolongan bantuan hidup dasar atau karena belum menyadari kalau Zhang Zhi Jie dalam kondisi gawat darurat dan tidak sadarkan diri.
Zhang Zhi Jie masih berusia sangat muda, baru 17 tahun, sehat dan tentu rajin berlatih bulu tangkis. Kematian memang tidak bisa dihindari oleh siapapun, namun tindakan pertolongan pertama pada kondisi darurat seperti yang terjadi pada Zhang Zhi Jie yang mendadak tidak sadarkan diri harus nya dilakukan dan bisa diatasi di tempat dengan segera oleh tim yang ada dilapangan dan tim medis.
Baca juga : Berkaca dari Zhang Zhi Jie, Atlet Juga Perlu Cek Kesehatan Jantung
Nampaknya panitia tidak siap dengan kejadian ini. Tampak penjaga garis tidak terlatih menangani bantuan hidup dasar, dia hanya bolak balik saja. Padahal dia bisa membalikkan badan korban sehingga dapat bernafas lega. Selain itu, petugas medis lambat sekali bertindak dan datang dengan alat seadanya, tidak terlihat melakukan CPR atau pemberian oksigen segera. Ikhtiar kurang maksimal dan kurang professional. Mata dunia International kadung sudah melihat ketidaksiapan panitia memberi bantuan pada peserta pertandingan.
Negara Tiongkok yang mengirim Zhang Zhi Jie sebagai peserta tentu tidak menerima begitu saja peristiwa ini. Bukan karena pemain nya meninggal dunia saat bertanding tapi karena tidak adekuatnya pertolongan pertama yang harus diberikan.
Pertolongan pertama pada kasus gawat darurat dapat diberikan oleh siapa saja yang terlatih untuk melakukan pertolongan bahkan oleh orang awam sekalipun. Ada pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi korban yang tidak sadarkan diri seketika, baik karena faktor kecelakaan maupun karena sakit atau sebab lain yang belum diketahui.
Baca juga : Cerita Zhang Zhi Jie Belikan Hadiah untuk Ibu, Kakek dan Neneknya dari Bonus Pertama Turnamen
Semua lembaga, kantor-kantor pemerintahan, kantor-kantor swasta harusnya memberikan pelatihan pada semua karyawan nya untuk mampu melakukan pertolongan bantuan hidup dasar bagi korban yang mendadak tidak sadarkan diri. Terutama pekerja pekerja yang berhadapan langsung dengan orang banyak seperti polisi lalu lintas, petugas di mall, petugas bandara dan lain-lain termasuk juga petugas petugas lapangan pada saat ada pertandingan.
Ilmu tentang Bantuan Hidup Dasar atau BHD tidak bisa dianggap sepele. Karena waktu untuk memberikan pertolongan pertama pada korban yang tidak sadarkan diri secara mendadak hanya 4-6 menit. Dan lebih dari itu bisa dikatakan pertolongan yang terlambat. Ilmu BHD dapat diperoleh lewat pelatihan P3K.
Pelatihan P3K bisa diperoleh di embaga-lembaga pelatihan kesehatan baik oleh lembaga pemerintah maupun oleh swasta. Tapi kebanyakan pelatihan ini diberikan oleh pelatihan kesehatan swasta. Memang memberi malu pada Indonesia karena ketidaksiapan petugas P3K pada pertandingan tersebut. Namun, ada pelajaran yang bisa dipetik lewat kasus tersebut, yaitu, betapa pentingnya melatih semua komponen masyarakat terkait bantuan hidup dasar pada orang yang membutuhkan. Karena kondisi darurat tidak kenal tempat, tidak kenal jenis kelamin, tidak kenal usia, tidak kenal waktu dan peristiwa. (H-2)
Atmosfer Istora Senayan kembali memanas! Final Indonesia Open 2025 resmi digelar hari ini, Minggu (8/6), mulai pukul 12.00 WIB tadi.
PEMAIN badminton tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani berhasil lolos ke babak 16 besar Indonesia Master 2025 setelah lawan memutuskan mundur karena cedera.
Atlet bulu tangkis Jonatan Christie telah hengkang dari Pelatnas PBSI. Meskipun demikian ia tetap mengincar poisi di Olimpiade Los Angeles (LA) 2028.
INDONESIA melawan Thailand pada babak perempat final Piala Sudirman 2025. Duel perebutan tiket ke semifinal berlangsung di Xiamen Fenghuang Gymnasium, Tiongkok, Jumat (2/5).
PASANGAN Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi membawa Indonesia menang 4-1 lawan Denmark di pertandingan Grup D Piala Sudirman 2025.
PUTRI Kusuma Wardani mampu mengubah skor menjadi 2-1 saat Indonesia menghadapi Denmark di Grup D Piala Sudirman 2025.
Olahraga merupakan fondasi penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Namun, tak jarang kasus kolaps saat olahraga berat terjadi akibat seseorang memaksakan diri melampaui batas kemampuan fisik
Kepergian aktor Korea Selatan Park Min-jae akibat henti jantung mendadak menjadi peringatan penting tentang bahaya kondisi ini. Yuk kenali gejala dan penyebab henti jantung.
WAFATNYA aktris Marissa Haque menimbulkan duka yang mendalam. Marissa dikabarkan meninggal dunia secara mendadak saat tengah tidur.
HENTI jantung mendadak (sudden cardiac arrest) adalah keadaan saat aktivitas jantung mendadak terhenti akibat gangguan irama Jantung dan dapat menyebabkan kematian.
Keterampilan bantuan hidup dasar (BHD) perlu dipelajari. Sebab, BHD berperan penting sebagai pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti jantung.
Ketika seorang atlet mengalami kolaps, alat tersebut langsung dapat mendeteksi kelainan irama jantung yang terjadi, sehingga penanganan yang tepat dapat dilakukan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved