Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Bersinergi, Kunci Peningkatan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini

Komalasari, M.Pd – Widyaprada BPMP Kalimantan Tengah
05/11/2022 17:49
Bersinergi, Kunci Peningkatan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini
Komalasari, M.Pd – Widyaprada BPMP Kalimantan Tengah.(Ist)

PERIODE usia 0-6 tahun atau usia dini seringkali disebut periode usia emas dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang manusia. Mengapa demikian? Salah satu alasan utamanya adalah karena di usia ini terjadi perkembangan otak yang sangat pesat.

Menurut sebuah studi neurosains yang dilakukan oleh Osborn, White, dan Bloom, perkembangan otak manusia bisa mencapai 80% sebelum usia 8 tahun. Harvard University bahkan menyebutkan bahwa 90% perkembangan otak anak terjadi sebelum ia berusia 5 tahun. Tapi, hal ini hanya akan tercapai jika anak mendapatkan stimulasi dan pembinaan yang tepat. Tanpanya, kesempatan itu akan terbuang sia-sia karena periode usia ini tidak akan bisa terulang kembali.

Permendikbud No. 137 Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini menegaskan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan upaya pembinaan pada anak sejak lahir hingga usia enam tahun. Pembinaan tersebut dilakukan melalui pemberian stimulus pendidikan dengan tujuan membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, baik jasmani maupun rohani, sehingga memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya.

Mutu pendidikan mengacu pada tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP), yang terdiri dari 8 standar. Kedelapan standar tersebut meliputi standar isi; standar proses; standar kompetensi lulusan; standar pendidik dan tenaga kependidikan; standar sarana dan prasarana; standar pengelolaan; standar pembiayaan; dan standar penilaian pendidikan.

Selain mutu pendidikan, hal lain yang juga penting adalah tentang ketercapaian jaminan kualitas (quality assurance) dari delapan standar tersebut, yang dapat ditingkatkan melalui kontribusi dan kolaborasi banyak pihak. Sejumlah upaya telah dilakukan oleh pemerintah, diantaranya dengan diluncurkannya berbagai kebijakan baru seperti:

  • Kurikulum Merdeka
  • Perencanaan Berbasis Data (PBD)
  • Platform Merdeka Mengajar (PMM)
  • Menggencarkan webinar dan sosialisasi
  • Memberikan berbagai bantuan dana, seperti Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP), Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), bantuan layanan khusus, bantuan penjaminan mutu, serta banyak bantuan dan program lainnya

Berbagai program tersebut menujukkan pula bahwa penjaminan mutu dilakukan melalui tahapan perencanaan dan pelaksanaan, dalam rangka memastikan agar target serta keberhasilan yang tercapai memang jelas dan terukur.

Pentingnya Kolaborasi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan

Sebagaimana prinsip kurikulum merdeka, pembelajaran di satuan PAUD disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan lingkungan sekolah. Walaupun demikian, satuan PAUD tetap harus mengacu pada kebijakan-kebijakan yang ditetapkan pemerintah, misalnya menyesuaikan pada capaian perkembangan yang telah ditentukan.

Dalam mencapai standar proses yang maksimal dibutuhkan pelibatan berbagai pihak. Tenaga pengajar (guru), supervisor (pengawas/penilik), administrator, pakar ilmu pendidikan, hingga orang tua dan masyarakat pun dapat dilibatkan agar hasilnya lebih maksimal.

Bentuk Kolaborasi dalam Perencanaan Berbasis Data pada Lembar Evaluasi Diri

Saat mengisi lembar evaluasi diri, satuan PAUD tidak hanya mengevaluasi kondisi satuan PAUD masing-masing, tetapi juga mengisi indeks kemitran dengan orang tua/wali. Hal ini bertujuan agar terjadi kesinambungan dalam hal stimulasi yang diberikan pada anak di satuan PAUD dan di rumah.

Mengingat proses pendidikan yang pertama dan utama terjadi di lingkungan keluarga, dan karena waktu anak usia dini lebih banyak dihabiskan di rumah, maka penting disadari bahwa kunci mutu pendidikan yang berkualitas juga terletak pada kolaborasi dan keharmonisan hubungan antara satuan PAUD dan orangtua atau wali, khususnya melalui kelas orang tua (parenting).

Melalui kelas orang tua ini satuan PAUD dapat menggali berbagai informasi tentang tumbuh kembang anak termasuk pemenuhan gizi seimbang, pengentasan stunting, pembiasaan hidup bersih dan sehat, serta penerapan pengasuhan positif terhadap anak. Hal ini menjadi salah satu upaya agar satuan PAUD dapat memberikan layanan holistik integratif, yang tidak berfokus pada kualitas pembelajaran semata. 

Semakin bagus kualitas layanan yang diberikan oleh PAUD mencerminkan semakin baiknya mutu pendidikan anak usia dini. Dengan demikian, generasi emas bangsa Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal menuju Indonesia unggul.

Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang Pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada 1981, memahami pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk kepentingan terbaik anak usia dini. Oleh karena itu, selain memberikan layanan langsung dengan menyelenggarakan program pengasuhan anak usia 0-3 tahun, pendampingan 22 layanan PAUD, Tanoto Foundation turut mendukung penyusunan panduan pelaksanaan kelas orang tua di satuan PAUD.

Mari berjalan beriringan dan terus bekerjasama demi mewujudkan PAUD berkualitas dan generasi anak bangsa yang cerdas. (RO/OL-09)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya