Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Strategi Perusahaan Kelola Talenta Generasi Z

Nizar Eko Fachrulloh dan Liska Dharma Kusuma, Learning & Development Senior Officer Tanoto Foundation
03/1/2022 11:35
 Strategi Perusahaan Kelola Talenta Generasi Z
Nizar Eko Fachrulloh(Dok pribadi)

BUNG Karno pernah berujar, "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia." Sebuah ungkapan betapa luar biasa peran anak-anak muda sejak dulu.

Tentu ungkapan itu bukan sekadar ungkapan biasa. Justru saat inilah momentum betapa anak-anak muda sedang berada dalam posisi dominan. Saat ini jumlah penduduk Indonesia bahkan didominasi anak muda. Hasil Sensus BPS 2020 menunjukkan bahwa jumlah anak muda sebanyak 27,94% atau 75,49 juta jiwa dari total populasi penduduk di Indonesia. (kompas.com 22/1/2021)

Sementara itu, jumlah penduduk paling dominan kedua berasal dari generasi milenial sebanyak 69,38 juta jiwa penduduk atau sebesar 25,87 persen. Generasi Z merujuk pada penduduk yang lahir di periode kurun waktu 1997-2012 atau berusia antara 8 sampai 23 tahun. Sementara generasi milenial adalah mereka yang lahir pada kurun waktu 1981-1996 atau berusia antara 24 sampai 39 tahun.

Berkaca pada data tersebut, potensi besarnya jumlah generasi Z juga akan membanjiri pasar kerja Indonesia beberapa tahun mendatang. Namun, tipikal generasi Z jauh berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka sangat akrab dengan teknologi dan internet sehingga bedampak pada karakter serta minat pekerjaan.

Hasil kajian Universitas Andalas bekerja sama dengan Tanoto Foundation menjelaskan bahwa karakter generasi Z cenderung terbuka, tangkas, fleksibel dan melek teknologi. "Mayoritas generasi Z juga mendambakan pekerjaan yang fleksibel, tidak terikat, penuh tantangan, dan berhubungan dengan teknologi," tutur Rahmi Fahmy, peneliti Universitas Andalas pada acara Kuliah Kerja Fest! 2021 (Kamis, 25/11/2021)

Sementara itu, permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah pengelolaan karyawan. Perusahaan kesulitan merekrut kandidat yang ideal dan tingginya tingkat pengunduran diri karyawan dalam waktu kurang dari setahun.

Dilansir dari Katadata, Group OD & HRBP HappyFresh Borries Abridita Putra mengatakan, total karyawan perusahaan saat ini mencapai sekitar 300 orang. Dari jumlah tersebut, rata-rata terdapat sekitar 25% di antaranya yang mengundurkan diri setiap tahun. Mayoritas merupakan karyawan dengan pengalaman 2-3 tahun.

Lebih lanjut, ia menjabarkan bahwa alasan karyawan mengundurkan diri paling banyak adalah ingin mengembangkan karir di tempat lain. Alasan lainnya adalah kurangnya ruang pengembangan diri, tidak cocok dengan budaya perusahaan dan ketidaksesuaian ekspektasi pekerjaan dengan gaji.

Bonus demografi generasi Z beberapa tahun ke depan akan menjadi masalah besar jika perusahaan tidak menerapkan langkah dengan tepat. Sehingga, perusahaan perlu mempertimbangkan strategi dalam mengelola talenta generasi Z agar permasalahan manajemen talenta dapat dimitigasi sedini mungkin. Berikut adalah empat faktor yang bisa dipertimbangkan oleh perusahaan mengenai karakter generasi Z;

1. Fleksibel dan tidak suka terikat
Penelitian dari Cognoscenti Consulting Group menyebutkan hampir setengah Generasi Z bertahan di tempat kerja kurang dari satu tahun. Hal ini kontras dengan generasi X ataupun Y yang relatif bertahan lebih lama di tempat kerja lebih dari dua tahun. 

Lebih lanjut, hasil mengungkap bahwa loyalitas bagi generasi Z bukanlah diukur dari durasi pekerjaan, melainkan lebih kepada ownership (kepemilikan) terhadap pekerjaan tersebut. Generasi Z lebih menyukai pekerjaan yang fleksibel, mengasah keterampilan dan kebebasan dalam pekerjaan.

2. Tangkas dan adaptif
Menurut Forbes Coaches Council dalam artikel Generation Z: 12 Important Things Companies Need to Understand, generasi Z merupakan generasi yang paling sering terpapar dengan perkembangan zaman. Hal ini membuat mereka suka belajar hal baru ataupun dari kesalahan mereka. Selanjutnya, mereka akan mengimplementasikan solusi mereka terhadap permasalahan/kesalahan yang mereka lakukan sebelumnya.

3. Melek teknologi
Jika pada 90-an orang yang mampu mengoperasikan Ms Office masih sangat langka, saat ini beragam aplikasi bisa dengan mudah dikuasai anak muda, dari yang tingkat mudah hingga paling sulit seperti aplikasi desain grafis. Generasi Z memiliki keunggulan dalam penguasaan teknologi karena mereka sejak lahir sudah terpapar perkembangan teknologi dan terbiasa menggunakan internet.

4. Memiliki banyak alternatif
Karakteristik generasi Z lain yang menonjol adalah semangat berinovasi dan berwirausaha. Mereka membutuhkan ruang fleksibilitas dan kebebasan dalam berpikir serta berproses sehingga dapat menunjukkan performa maksimal.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, sangat penting bagi perusahaan untuk lebih paham tentang karakteristik generasi Z. Berikutnya, perusahaan dapat merumuskan strategi yang efektif dalam proses rekrutmen, pengelolaan dan pengembangan talenta sesuai visi-misi perusahaan.

 

Nizar Eko Fachrulloh dan Liska Dharma Kusuma, Peserta Workshop Public Speaking & Content Writing Tanoto Foundation-Media Indonesia



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik