Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Pengamat pendidikan sekaligus CEO Jurusanku, Ina Liem, menegaskan bahwa bonus demografi hanya akan menjadi bonus jika Indonesia mampu mengonversi kuantitas penduduk muda menjadi kualitas tenaga kerja produktif.
“Sedangkan berdasarkan data pengangguran terbuka dari BPS, angkanya mencapai 4.76% pada Februari 2025 ini tertinggi sejak 1998. Lulusan perguruan tinggi pun banyak yang bekerja di sektor informal atau di luar bidang keilmuannya. Ini menunjukkan ada mismatch serius antara pendidikan dan pasar kerja,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Jumat (11/7).
Lebih lanjut, dia menilai saat ini pendidikan di Indonesia belum benar-benar siap. Masih terlalu fokus mencetak ijazah, bukan menyiapkan talenta, baik dari sisi keterampilan, etos kerja, maupun literasi digital.
“Jadi kalau bonus demografi tidak dibarengi dengan reformasi pendidikan yang serius, vokasi, dan pelatihan kerja, maka bukan bonus yang kita panen, tapi frustrasi massal dan job fair yang membludak itu hanyalah permukaannya,” pungkasnya. (H-1)
Jika bonus demografi ini bisa dikapitalisasi dengan benar, negara akan bisa melakukan saving dan reinvestasi setiap tahun.
Saat bonus demografi, terjadi surplus usia produktif yang sangat tinggi. Angkanya rata-rata 70% dari keseluruhan jumlah penduduk usia produktif.
Meski tingkat pengangguran terbuka turun ke angka 4,7%, jumlah absolut pengangguran justru meningkat.
SULIT menjadi Indonesia. Bukan lantaran tak punya sumber daya, melainkan karena harapan selalu membuncah melebihi kapasitas institusi yang mengelola.
Proses mempertemukan pelaku usaha atau business matchmaking dianggap menjadi jurus ampuh bagi Indonesia untuk bisa keluar dari jebakan pendapatan menengah atau middle income trap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved