Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
BANJIR merupakan bencana laten di Jakarta. Bahkan, sejak masih bernama Batavia, sejumlah wilayah di kota ini kerap tergenang, terutama di penghujung dan awal tahun. Berbagai langkah antisipasi telah dilakukan, dari membangun kanal hingga mengeruk sungai. Namun, nyatanya, air sisa hujan tetap melimpah hingga menggenangi sebagian permukiman warga. Dari yang kumuh di Pademangan hingga kawasan yang katanya elite di Kemang.
Faktor cuaca, terutama tingkat curah hujan, inilah yang diyakini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sebagai salah satu faktor utama banjir di Ibu Kota. Dia mengungkapkan, kapasitas drainase di sejumlah wilayah Ibu Kota mencapai 110 milimeter per hari, sedangkan di wilayah padat penduduk 50 milimeter/hari. Namun, menurut Anies, jika air hujan turun 370 milimeter selama lima jam seperti Januari 2020, bisa dipastikan DKI Jakarta akan terendam.
Oleh karena itu, dalam rangka mengantisipasi banjir, kini di sebanyak 267 kelurahan di DKI Jakarta, telah dipasangi alat pengukur curah hujan atau ombrometer. Dengan alat ini, Anies berharap, aparat setempat (lurah atau camat) dapat mengambil langkah antisipasi yang tepat. Jika sebagian di antara Anda penasaran seperti apa bentuk dan cara kerja alat tersebut, silakan googling di internet. Di berbagai toko online, alat ini juga banyak dijual dengan harga berkisar Rp100 ribu hingga Rp850 ribu.
Terus terang, saya tidak tahu berapa harga ombrometer yang dipasang di tiap kelurahan di Jakarta dan tidak ingin pula mempersoalkannya. Saya justru ingin mengapresiasi langkah tersebut sebagai salah satu bentuk upaya serius pemprov DKI Jakarta dalam mengantisipasi banjir. Jika boleh dianalogikan, alat pengukur curah hujan ini seperti termometer, pengukur panas tubuh terutama saat sakit. Agar tidak demam, apalagi sampai kejang-kejang, Anda tentu harus pula menyediakan parasetamol atau obat penurun panas. Langkah paling penting tentu saja menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup bersih, agar terhindar dari kuman dan bakteri.
Begitu pun dalam mengantisipasi banjir. Alat pengukur curah hujan hanyalah salah satu perkakas yang fungsinya sebagai pendeteksi. Langkah lainnya yang krusial ialah memastikan apakah pompa-pompa air yang ada di sejumlah wilayah masih berfungsi dengan baik. Begitu pun dengan keberadaan waduk dan sejumlah pintu air, apakah sudah bebas dari timbunan sampah. Langkah paling penting, tentu saja menjaga kebersihan sejak dari lingkungan terkecil di tingkat RT/RW.
Pertanyaannya, apa semua itu sudah dilakukan? Percuma memasang ombrometer secanggih apa pun, kalau warga tidak tahu fungsi alat tersebut dan apa manfaatnya bagi lingkungan tempat tinggal mereka. Setiap kebijakan tentu harus disosialisasikan kepada user atau penggunanya sehingga mereka ikut merasa memiliki. Jangan nanti ujung-ujungnya malah dicolong seperti besi penutup gorong-gorong.
ANGGOTA Komisi A DPRD DKI Jakarta, Achmad Yani, mendorong Pemprov DKI memberikan ruang kerja yang layak bagi penyandang disabilitas.
Menurut Yustinus, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan langkah penanganan jangka pendek dan menengah, yakni melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek galian.
Rencana pengalihan status PAM Jaya dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) menjadi Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda).
Sebanyak 48 anak usia SD hingga SMP di wilayah Kelurahan Duri Kosambi, Semanan dan Tegal Alur, Jakarta Barat, dilaporkan putus sekolah.
Terdapat 602 unit pompa stasioner yang tersebar di 205 lokasi serta 573 unit pompa mobile di lima wilayah administrasi Jakarta.
OMC merupakan bentuk mitigasi proaktif dan antisipasi dari pemerintah daerah. Berdasarkan prediksi cuaca dari BMKG terdapat potensi peningkatan curah hujan di pertengahan Agustus.
HUJAN deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, pada Senin (18/8) sore hingga malam hari, mengakibatkan banjir yang merendam puluhan rumah warga.
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved