Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DI negara-negara maju olahraga merupakan salah satu penyumbang penting perekonomian nasional. Disadari atau tidak,
industri olahraga memberikan multi efek pada industri lainnya. Banyak hal bisa terlibat dalam industri olahraga seperti; perhotelan, transportasi, peralatan olahraga, parawisata, event organizer, broadcasting, dan masih banyak lagi yang bisa saling terkait.
Lalu, kompetisi di setiap federasi (negara) merupakan kunci suksesnya industri olahraga itu sendiri. Kompetisi yang ditata secara profesional dan ditunjang dengan konsistensi penyelenggaraan, pasti akan berdampak terhadap perekonomian suatu bangsa. Selain hal-hal tersebut di atas, industri ini pun akan meyerap tenaga kerja yang sangat besar. Di Amerika dan Eropa olahraga seperti sepakbola, bola basket, golf, otomotif, dan tenis merupakan contoh bagaimana industri olahraga berjalan dengan baik.
Bagaimana dengan Indonesia? Di Indonesia, menjadi seorang atlet belum merupakan tujuan hidup. Banyak orang tua yang lebih memfokuskan anak-anak mereka pada sekolah formal untuk masa depannya. Olahraga masih dianggap sebatas hobi, kemeriahan, mengejar prestasi dan slogan-slogan seperti mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga.
Begitu juga dengan klub-klub olahraga baru sedikit yang bersifat profesional. Itu pun masih dengan segala keterbatasannya. Dari sekian banyak klub olahraga, baru ada satu klub sepakbola yang melantai di bursa saham yaitu Bali United. Jadi bila ingin melihat industri olahraga khususnya sepakbola, tengoklah klub ini. Cabang lain seperti golf juga merupakan sebuah industri yang cukup menjanjikan, namun di Indonesia olahraga ini masih dianggap elite dan prestasinya belum mumpuni.
Tidak mudah mewujudkannya, pasti. Saya masih melihat ada beberapa hal yang menjadi kendala bagi pengembangan industri olahraga di Indonesia. Atmosfer yang belum atau masih rendah. Hal itu membuat investor masih terkesan ragu. Lalu, sarana dan prasarana olahraga belum tersedia dengan baik dan masif. Jalannya kompetisi yang sering tidak atau kurang konsisten. Akibatnya prestasi yang membanggakan masih jauh dari jangkauan.
Kemudian networking para pelaku bisnis olahraga itu juga masih minim. penguasaan teknologi pun belum mendukung. Lazimnya bisnis, langkah strategi pemasaran/sponsorship belum sebagaimana yang diperlukan. Olahraga pun belum sejajar dengan profesi lainnya, sehingga masih dianggap belum menjanjikan masa depan para atlet.
Indonesia sebenarnya sudah mampu menyelenggarakan event berkelas internasional. Perhelatan SEA Games, Asian Games untuk multi event, termasuk single event seperti bulutangkis, sepakbola, basket, otomotif, golf, atau tenis. Namun, suksesnya penyelenggaraan semua itu baru sebatas eforia.
Pesta olahraga itu hanya sesaat saja. Masyarakat maupun investor belum melihat olahraga menjadi sesuatu usaha yang menjanjikan keuntungan. Sebuah industri haruslah menguntungkan semua pihak. Demikian juga seharusnya di dalam industri olahraga. Para stake holder olahraga, para pemilik klub, para atlet, para pemasok alat-alat olahraga, penyedia fasilitas olahraga, para pengurus olahraga dan perangkat ke bawahnya. Mereka harus merasakan manfaatnya dari suatu penyelenggaraan event olahraga.
Bagaimana dengan cabang olahraga peraih medali di Olimpiade Tokyo? Masih berkutat pada bulu tangkis dan angkat besi. Mungkin bulu tangkis yang sudah bisa dikatagorikan mengarah pada industri olahraga. Di cabang ini fasilitas pendukung sudah hampir semua ada. Aspek permodalan yang cukup tapi sifatnya masih berupa corporate social resposibility (CSR), PB Djarum contohnya. Sarana dan prasarana sangat memadai termasuk program untuk mencapai raihan prestasi tingkat dunia sudah ada.
Jangan heran jika prestasi tingkat dunia berhasil mereka capai. Kalau sudah begitu, sponsor dengan mudah didapatkan. Mereka juga membuat kompetisi yang teratur dan konsisten. Saya percaya suatu saat Indonesia bisa menjadi negara industri olahraga, tetapi dengan berbagai catatan; olahraga sudah menjadi tujuan hidup, olahraga sudah sejajar dengan profesi lainnya.
Hanya saja semua itu tak semudah membalik telapak tangan. Perlu ada kompetisi berjejang, terjadwal dengan baik dan konsisten. Itu karena kompetis adalah jantungnya prestasi. Yang tak kalah penting harus diperhatikan, klub-klub dikelola secara profesional dan menguntungkan. Dukungan sponsorship akan datang dan pemerintah pun memberi kemudahan dukungan.
Bulutangkis dan angkat besi merupakan olahraga yang selalu membanggakan rakyat Indonesia. Mereka pasti akan terus memperbaiki diri dan mempertahankan apa yang sudah dikerjakan. Walau bergonta-ganti ketua umum, mereka konsisten tetap pada rel pembinaan. Sistem organisasi yang mereka bangun menjadikan cabang-cabang ini sebagai pelopor berkembangnya industri olahraga di Indonesia. Semoga bermanfaat. Salam olahraga.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel, sangat mendukung amendemen terhadap Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
Obligasi ini dijamin sepenuhnya, tanpa syarat, dan tidak dapat dibatalkan oleh CGIF selaku lembaga penjamin kredit dengan kekuatan finansial tingkat tertinggi (idAAA/stabil).
Tanpa mau belajar dari pengalaman negara lain, kita akan terjerumus ke dalam lubang menganga yang sudah kita ketahui sebelumnya.
Dari sisi fiskal dan makroekonomi, Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Komarudin, mengingatkan bahwa kebijakan ini dapat menghambat target pertumbuhan ekonomi nasional.
Penghargaan ini diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility, dengan fokus pada pencapaian ESG perusahaan dalam kerangka SDGs PBB.
PMI Manufaktur Indonesia pada Juni 2025 kembali mencatatkan kontraksi. Berdasarkan data S&P Global, PMI Indonesia turun 0,5 poin menjadi 46,9, dibandingkan Mei 2025 yang berada di level 47,4.
Banyak tempat olahraga yang digunakan masyarakat menengah ke bawah sehingga omzet yang didapatkan juga terbilang rendah.
Asisten profesor peneliti di Universitas Politeknik Hong Kong, menyebut jika kita memilih berolahraga di pagi hari, sebelum makan, berpotensi menurunkan berat badan lebih banyak
KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melakukan kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk meluncurkan program beasiswa keolahragaan.
Ingin olahraga mudah yang bisa bantu diet? Pelajari teknik latihan 12-3-30 yang sedang tren dan cocok untuk pemula.
Menyesuaikan jenis olahraga dengan kepribadian dapat meningkatkan kebugaran dan menurunkan stres.
Olahraga adalah kunci tubuh sehat, pikiran kuat, dan hidup seimbang. Dilakukan dengan konsisten dan benar, olahraga dapat memperpanjang usia dan meningkatkan kualitas hidup
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved