Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
WARGA lanjut usia (lansia) merupakan kelompok paling rentan terdampak pandemi covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan angka kematian pasien covid-19 usia pralansia (50-59 tahun) hampir 2%, lansia muda (60-69 tahun) 4%, lansia madya (70-79 tahun) dari 8% naik sampai 15%, dan lansia tua (80+ tahun) 21,9% (2020)..Kementerian Kesehatan memperkirakan sebesar 80% kematian pasien covid-19 berada pada kelompok usia pralansia dan lansia. Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, menyebutkan bahwa Indonesia tengah memasuki negara dengan struktur penduduk menua, yang ditandai dengan persentase warga lansia mencapai 10% (2020).
Badan Pusat Statistik (2018) mencatat, angka proyeksi jumlah warga lansia (2019-2045) ialah 27,1 juta jiwa (9,99%, 2020), 42,0 juta jiwa (13,82%, 2030), 48,2 juta jiwa (15,77%, 2035), dan 63,3 juta jiwa (19,80%, 2045). Badan Pusat Statistik (2019) mencatat komposisi jumlah warga lansia yakni lansia muda 63,82%, lansia madya 27,68%, dan lansia tua 8,50%.
Data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan (2018) menunjukkan penyakit terbanyak pada warga lansia ialah penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, kencing manis, stroke, rematik, dan cedera, di luar covid-19.
Hal yang perlu dimaklumi masyarakat, dengan pertambahan usia, tubuh akan mengalami penurunan fungsi organ dan gerak akibat proses penuaan. Sistem imunitas tubuh menurun sehingga warga lansia rentan terserang penyakit menular seperti infeksi saluran pernafasan, diare, dan pneumonia. Jika ditambah bawaan penyakit kronis, akan meningkatkan risiko covid-19 berlipat pada warga lansia yang dapat menimbulkan gangguan lebih parah, bahkan kematian.
Langkah strategis
Perlu langkah strategis melindungi kelompok lansia, sambil menanti percepatan vaksinasi, serta segera beradaptasi di kenormalan baru. Pertama, pemerintah harus memahami masalah dan implikasi menuanya penduduk dan dampak terhadap masyarakat. Pemerintah perlu mempersiapkan penduduk menghadapi proses penuaan secara produktif, meningkatkan layanan kebutuhan khusus warga lansia, serta mengembangkan infrastruktur dan lingkungan kota inklusif lansia.
Kedua, bentuk adaptasi lansia, yakni mengoptimalkan teknologi informasi dan komunikasi ramah lansia dalam pemberian layanan lansia. Sistem pelayanan kesehatan terpadu dan mudah dijangkau warga lansia untuk sekadar mengecek kesehatan, berobat jalan, hingga rawat inap.
Pengembangan layanan dalam jaringan melalui telepon cerdas atau komputer tablet untuk mencari informasi, mendaftar cek kesehatan/berobat, konsultasi dokter 24 jam, atau memesan obat di apotik. Mereka tak perlu antre ke rumah sakit, puskesmas, klinik kesehatan, atau pergi ke apotek.
Ketiga, di Indonesia, dari 9.993 puskesmas, baru 4.835 puskesmas ramah lansia. Adapun dari 2.813 RS, baru 88 RS memiliki tim terpadu layanan geriatri (penyakit terkait lansia) (Kemenkes, 2020). Inovasi layanan fasilitas kesehatan lansia terpadu harus terus dikembangkan. PoIi kesehatan pelayanan satu atap di puskesmas bertujuan memudahkan pasien lansia mendapat layanan di puskesmas. Semua layanan ditempatkan di satu lantai, termasuk loket pendaftaran, ruang pemeriksaan, laboratorium, dan loket obat.
Keempat, kota dirancang memberikan kemudahan dan kebutuhan fasilitas warga lansia. Kota menyatukan fasilitas publik warga lansia dalam satu kawasan. Bank, kantor pos, dan BPJS untuk mengurus gaji pensiunan dan klaim asuransi. Tempat ibadah untuk berinteraksi sesama lansia dan ibadah keagamaan. Taman terapi untuk relaksasi, refleksi, senam jantung, dan pemulihan kesehatan bersama komunitas lansia.
Kelima, pemerintah memprioritaskan warga lansia dalam daftar calon penghuni taman pemakaman umum, bekerja sama dengan pihak rumah sakit, yayasan, dan rumah ibadah. Proses persiapan, pelaksanaan, hingga pemakaman dilakukan dengan cepat dan gratis.
Keenam, rumah disesuaikan dengan kebutuhan khusus warga lansia. Rumah harus menyehatkan dan memudahkan beraktivitas. Ada pegangan tangan di kamar mandi dan tekstur lantai kasar, lantai landai dan permukaan tidak licin, tangga dilengkapi ramp, kamar utama di bawah, ruang cukup cahaya, dan sirkulasi udara lancar.
Ketujuh, pemerintah perlu menyiapkan lapangan kerja bagi warga lansia di tengah pandemi. Jenis pekerjaan mengutamakan produktivitas, sesuai latar belakang pekerjaan, kompetensi, pengalaman kerja, dan sebisa mungkin dikerjakan dari rumah. Kesempatan kerja yang setara menjaga mereka tetap produktif berkarya, mandiri, dan bermartabat. Bagi warga lansia yang tak bekerja, pemerintah harus menyiapkan program perlindungan sosial lansia.
Bagi warga lansia yang tak punya sanak saudara atau kerabat tak mampu mengurusnya, pemerintah bisa mengambil alih pengasuhan dan perawatan di panti jompo yang berkualitas dan besertifikat. Untuk mereka yang memilih tinggal sendiri di rumah sendiri, pengawasan dilakukan oleh tetangga, kerabat, atau petugas kesehatan yang datang berkala dan terjadwal rutin untuk sekadar memeriksa kondisi kesehatan. Bagi mereka, yang terpenting ialah jangan sampai sakit.
Akses layanan imunisasi yang terbatas, pasokan vaksin yang terganggu, konflik, situasi kemanusiaan yang sulit menjadi faktot bayi belum diimunisasi.
Vaksin influenza untuk anak bisa diberikan pada anak berusia lebih dari 3 bulan. Selain anak, vaksin flu juga perlu diberikan untuk kelompok rentan.
Vaksinasi shingrix terbukti sangat efektif mencegah cacar api dan neuralgia pada pasien yang sudah terkena cacar api.
Vaksinasi BCG pada anak di negara-negara yang tinggi angka TB efektif untuk mencegah penyakit TB yang berat seperti TB di selaput otak, atau TB milier yang dapat menyebabkan sesak napas.
Demam setelah imunisasi pada anak adalah salah satu efek samping yang sering terjadi dan menjadi kekhawatiran banyak orang tua.
Inggris menjadi negara pertama di dunia yang memvaksinasi IMS gonorea, yagn difokuskan pada pria gay dan biseksual.
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved