Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
BANGSA Indonesia saat ini terus berusaha keras menanggulangi dan menghentikan laju penyebaran virus korona yang telah mengakibatkan puluhan ribu orang meninggal dunia. Usaha keras pemerintah dalam mengedalikan pandemi dengan cara membuka hubungan akses kerja sama, dan melakukan tahap pengujian kepada 3 dari 10 perusahaan farmasi penghasil bakal vaksin yaitu Sinovac, Sinopharm dan Genexine.
Vaksin adalah zat yang sengaja dibuat untuk merangsang pembentukan kekebalan tubuh dari penyakit tertentu, sehingga bisa mencegah terjangkit dari penyakit tertentu tersebut (dalam hal ini covid-19). Melalui hubungan kerja sama pengadaan dan melakukan pengujian vaksin tersebut, rencana ke depannya pemerintah akan melakukan vaksinisasi kepada 160 juta WNI terutama untuk tenaga kesehatan, TNI dan Polri, tenaga pendidik, aparatur pemerintah, dan masyarakat.
Berapa besar rupiah yang dikeluarkan dari dompet negara? Untuk pengadaan vaksin, auto disable syringe (alat suntik), cold chain (pendistribusian suhu dingin), terlebih lagi vaksin tersebut harus disuntikkan sebanyak 2 kali dalam periode tertentu. Total anggaran yang disediakan pemerintah untuk vaksinisasi covid-19 sebesar Rp34,23 triliun. Sebelumnya anggaran cukup besar dari pemerintah sudah tersedot untuk bantuan sosial ke masyarakat dan UMKM.
Terlepas dari masalah biaya besar yang dikeluarkan, negara wajib hadir untuk memberikan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan warga negaranya. Tetapi perlu direnungkan bahwa penyebaran virus korona dapat dikendalikan dengan cara sederhana dan murah yakni ‘menyuntikkan’ vaksin literasi kepada diri masing-masing individu warga negara Indonesia. Sehingga setiap warga negara memiliki imunitas tinggi/ membentengi diri dengan literasi bagaimana pencegahan dan penyebaran (penatalaksanaan) virus korona. Selain itu vaksin literasi sangat aman, efektivitas tinggi, tidak ada efek samping dan tak membutuhkan vaksin (kimia) berbahan zat, alat suntik, serta cold chain.
Vaksin literasi mengadopsi pengertian dari kata vaksin dan literasi. Literasi adalah literacy yang berkaitan dengan melek huruf, memiliki arti kemampuan seseorang untuk mengenali informasi yang dibutuhkan dan kemampuan untuk menemukan letak informasi tersebut, kemudian mengevaluasi dan juga mampu menggunakan informasi tersebut secara efektif.
Kaitannya dengan vaksin literasi berarti, ‘menyuntikkan’/mengenali informasi kesehatan (covid-19) yang dibutuhkan, dengan sengaja dibuat kemudian melakukan evaluasi dan menggunakan informasi tersebut untuk merangsang pencegahan dan penyebaran (penatalaksanaan) virus korona dari masing-masing individu/diri setiap warga negara.
Tentu kita masih ingat dengan bencana gempa bumi dan tsunami Aceh, 26 Desember 2004. Gempa berkekuatan 9,1 SR mengguncang Meulaboh yang memicu gelombang tsunami setinggi 30 meter yang mengakibatkan 125 ribu orang tewas. Banyaknya korban tewas tentu tidak terlepas dari belum dilakukannya vaksin literasi kebencanaan (tsunami) pada individu/ diri masyarakat Aceh saat itu. Andai saja, waktu itu masyarakat dengan kesadaran diri sendiri melakukan vaksin literasi kebencanaan (tsunami), mereka akan mudah mengenali gejala awal terjadinya gelombang tsunami.
Masyarakat pesisir pantai ketika gempa terjadi, tetap berdiam diri (shok). Sebagian malah mendekati bibir pantai untuk melihat fenomena air laut tiba-tiba surut drastis, tidak berlari menuju ke dataran yang lebih tinggi. Sehingga banyak masyarakat di pesisir menjadi korban tewas akibat gelombang tsunami.
Berkaca dari bencana Aceh, masyarakat dan bangsa Indonesia kini lebih tanggap/sigap dalam menghadapi bencana gempa bumi dengan atau tidak memicu gelombang tsunami. Masyarakat dengan kesadaran diri ‘menyuntikkan’/ mengenali informasi kebencanaan (tsunami) yang dibutuhkan dan dengan sengaja dibuat. Kemudian melakukan evaluasi dan menggunakan informasi tersebut untuk merangsang pencegahan korban jiwa dari bencana yang terjadi dari masing-masing individu/diri setiap warga negara.
Ketika bencana gempa bumi terjadi, masyarakat sudah mengenali gejala awal dengan atau tidak memicu gelombang tsunami. Masyarakat di pesisir pantai segera berlari menuju ke dataran yang lebih tinggi (mengikuti rambu jalur evakuasi tersedia), sesaat setelah gempa bumi terjadi. Terlebih ada informasi resmi melalui media elektronik dari pemerintah tentang kemungkinan terjadinya gelombang tsunami.
Vaksin literasi covid-19 dapat diterapkan aman dan efektif dilakukan untuk individu/diri warga negara yang sehat maupun yang saat ini sedang melakukan isolasi di fasilitas kesehatan (Wisma Atlet). Pertama, masyarakat yang sehat, 'menyuntikkan'/mengenali informasi kesehatan (covid-19) yang dibutuhkan, dengan sengaja dibuat kemudian melakukan evaluasi dan menggunakan informasi tersebut untuk merangsang pencegahan penularan viruscorona dari masing-masing individu/ diri setiap warga negara.
Kedua, masyarakat yang terinfeksi positif covid-19 dan sedang menjalani isolasi di fasilitas kesehatan tetap diberikan booster vaksin literasi covid-19 dengan video/konten dari para penyintas korona, buku-buku (sumber bacaan)/referensi psikologi penyemangat hidup, hobi/ traveling/tanaman atau majalah/informasi ringan terseleksi. Sehingga terpacu imun dalam tubuh untuk segera sehat.
Ketiga, pasien yang telah sembuh jadikan mereka sebagai duta vaksin literasi covid-19, kelak mereka akan menjadi 'tangan pemerintah' dalam memberikan vaksin literasi covid-19 di dalam keluarga, lingkungan tempat tinggal (RT, RW, Kelurahan) maupun lingkungan tempat kerja. Kita berharap di tengah pro-kontra kriteria vaksin (kimia) yang tepat dan di tengah pelaksanaan vaksinasi harus memberikan rasa aman dan efektif dalam menangkal virus korona. Vaksin (kimia) bukan satu-satunya cara menghentikan pandemi covid-19.
Bila ketiga langkah di atas dilakukan pemerintah dan diterapkan pada masing-masing individu/diri warga negara, yakinlah bahwa bangsa Indonesia sukses mengendalikan pandemi yang terjadi saat ini.
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved