Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
TURNAMEN bulu tangkis bergengsi Tiongkok Terbuka 2025 kembali hadir dalam kalender BWF World Tour sebagai salah satu ajang Super 1000 paling dinantikan tahun ini.
Ajang ini akan berlangsung di Changzhou Olympic Sports Centre Xincheng Gymnasium, Jiangsu, Tiongkok, pada 22–27 Juli 2025, dengan total hadiah mencapai 2 juta dolar AS atau sekitar Rp32,6 miliar.
Indonesia akan menurunkan 13 wakil di semua sektor, dan menjadikan turnamen ini sebagai momen pembuktian, setelah hasil kurang memuaskan di Jepang Terbuja 2025 pekan lalu.
Tiongkok Terbuka pertama kali digelar pada tahun 1986, dan telah menjadi turnamen papan atas dalam sirkuit dunia. Turnamen ini naik peringkat dari Super Series ke Super Series Premier, dan kini menjadi bagian dari level tertinggi: BWF Super 1000, sejajar dengan All England, Indonesia Open, dan Malaysia Open.
Meski telah berusia 39 tahun, Tiongkok Terbuka 2025 merupakan edisi ke-34. Hal ini dikarenakan beberapa edisi sebelumnya sempat ditunda atau dibatalkan, terutama saat pandemi Covid-19.
China masih menjadi kekuatan dominan dengan 101 gelar juara hingga edisi 2024. Rinciannya:
Indonesia menjadi negara tersukses kedua dengan 22 gelar:
Nama-nama besar seperti Sigit Budiarto, Candra Wijaya, Markis Kido/Hendra Setiawan, Marcus/Kevin, serta Tontowi/Liliyana turut menorehkan prestasi di ajang ini.
Legenda China, Lin Dan, menjadi pemain tunggal putra tersukses di Tiongkok Terbuka dengan 5 gelar juara, menjadikannya ikon di sektor ini.
Keduanya memegang rekor terbanyak lintas sektor di China Open.
Liliyana Natsir, legenda Indonesia, menyamai rekor 3 gelar ganda campuran bersama:
Liliyana meraih gelar saat berpasangan dengan Nova Widianto (2007) dan Tontowi Ahmad (2013, 2016).
Duet Fajar/Fikri yang terbentuk secara mendadak itu sukses menembus podium tertinggi di Tiongkok Terbuka, menggantikan pasangan asli masing-masing yang tengah absen.
GANDA putra Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri, berhasil meraih gelar juara.
Fajar/Fikri mengalahkan pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam dua gim langsung 21-15, 21-14.
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri bertekad tampil habis-habisan di laga final China Open (Tiongkok Terbuka) 2025 di Olympic Sports Center, Changzhou, Tiongkok, Minggu (27/7).
Fajar/Fikri berhasi menang dua gim atas wakil tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang, dengan skor 21-19, 21-17.
Ana/Tiwi harus mengakui keunggulan pasangan Jepang, Yuki Fukushima/Mayu Matsumura dalam dua gim langsung 14-21 dan 9-21.
Bagi Fajar/Rian, Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 bisa menjadi yang terakhir sebagai pasangan tetap setelah 11 tahun bersama.
Meski berperingkat ke-35 dunia, Rinov/Pitha tetap mendapatkan undangan untuk tampil di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025.
Alwi Farhan naik dua peringkat ke posisi 23 dengan koleksi 47.030 poin, hasil dari tambahan 7.000 poin berkat kesuksesan di Makau Terbuka.
Gregoria Mariska Tunjung turun satu peringkat dari pekan lalu dengan menempati peringkat ketujuh dunia, sementara Putri KW naik satu peringkat ke posisi sembilan.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Dia juga memberikan apresiasi kepada sang pelatih, Indra Wijaya atas kontribusi besar dalam pencapaiannya kali ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved