Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMAIN tunggal putri Indonesia, Komang Ayu Cahya Dewi mengakui masih memiliki kekurangan setelah menelan kekalahan di partai final Thailand Masters 2025 melawan wakil tuan rumah, Pornpawee Chochuwong.
Komang kalah setelah melakoni permainan tiga gim dengan skor 21-18 16-21 dan 13-21 di Nimibutr Stadium, Minggu (2/2).
Walaupun kalah, Komang mengaku cukup senang karena bisa tampil di babak final. Ia pun mencatatkan, masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki pasca kekalahan itu.
"Masih banyak kurangnya yang mesti ditingkatkan lagi terutama di gim kedua dan ketiga, kondisi saya menurun," kata Komang dalam keterangannya, Minggu (2/2).
Lewat Thailand Masters 2025, Komang menjelaskan bahwa dirinya berusaha sungguh-sungguh mencari lagi pola permainan terbaiknya. Ia menginginkan pola-pola permainan yang bisa membuatnya nyaman.
"Itu yang hilang di tahun lalu terutama enam bulan terakhir. Astungkara sekarang sudah membaik, semoga makin baik lagi ke depannya," ujar Komang.
"Harapannya saya bisa konsisten, mengadu di level atas," imbuhnya. (Ndf)
Lanny/Fadia menang melawan wakil tuan rumah, Laksika Kanlaha/Phataimas Muenwong di final.
TUNGGAL putri Indonesia, Komang Ayu Cahya Dewi, kalah di laga final Thailand Masters 2025 melawan wakil tuan rumah, Pornpawee Chochuwong.
Sementara itu, dua wakil Indonesia lainnya, yaitu ganda campuran Dejan/Siti dan ganda putra Fikri/Daniel harus mengungguli lawan-lawan mereka.
Fikri mengatakan lawan mampu tampil lebih rapih dan konsisten selama partai final tersebut. Ia pun mengakui kekalahan dalam permainan melawan pasangan dari Korsel itu.
Saat ini, Lanny/Fadia sedang berlaga di set ketiga. Di set pertama, Lanny/Fadia kalah 13-21 dan di set kedua, Lanny/Fadia unggul 21-15.
Fajar/Fikri berhasi menang dua gim atas wakil tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang, dengan skor 21-19, 21-17.
Ana/Tiwi harus mengakui keunggulan pasangan Jepang, Yuki Fukushima/Mayu Matsumura dalam dua gim langsung 14-21 dan 9-21.
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri kembali berjumpa lagi dengan Sabar Karyaman Gutama/M. Reza Pahlevi Isfahani.
Menurut Gregoria masih ada aspek yang perlu dibenahi, terutama dari sisi fokus di akhir gim.
Rehan mengungkapkan bahwa strategi menekan dengan tempo cepat menjadi kunci keberhasilan mereka.
Jafar/Felisha sukses menjejakkan kaki di perempat final Tiongkok Terbuka 2025 usai menyingkirkan wakil Denmark, Mads Vestergaard/Christine Busch, dua gim langsung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved