Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bos Ducati Ungkap Masalah Sebenarnya untuk MotoGP 2025

Khoerun Nadif Rahmat
23/12/2024 17:03
Bos Ducati Ungkap Masalah Sebenarnya untuk MotoGP 2025
Pembalap Ducati Lenovo Marc Marquez.(X @ducaticorse)

GENERAL Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, mengungkapkan bahwa masalah sebenarnya Ducati untuk musim MotoGP 2025 adalah realita bahwa pabrikan rival menurunkan pembalap yang lebih baik daripada sebelumnya.

Pabrikan Italia itu mendominasi MotoGP musim 2024, dengan pembalapnya memenangi 19 dari 20 Grand Prix dan memenangkan gelar pabrikan dan pembalap.

Namun, Ducati telah kehilangan dua motornya untuk tahun 2025 setelah Pramac memilih beralih ke Yamaha setelah promosi Marc Marquez ke tim pabrikan. Sementara itu, mereka hanya akan memiliki tiga motor GP25 spek pabrikan, bukan empat.

Namun Dall'Igna tidak melihat pengurangan jumlah sepeda motor sebagai masalah bagi Ducati, karena pabrikan lain telah meningkatkan jumlah grid mereka yang kurang berhasil dalam beberapa tahun terakhir.

Apa yang menurutnya akan merugikan Ducati pada tahun 2025 adalah kenyataan bahwa pembalap kuat seperti juara dunia 2024 Jorge Martin dan Enea Bastianini telah menandatangani kontrak dengan rival.

“Sejujurnya, tidak,” kata Dall'Igna dikutip dari Crash, Senin (23/12).

“Tetapi masalah sebenarnya adalah bahwa pabrikan lain, menurut saya, memiliki pembalap yang lebih baik, karena di masa lalu Anda melihat beberapa motor; misalnya Aprilia meningkatkan jumlah motornya dari dua menjadi empat, dan hasilnya kurang lebih sama."

“Jadi, saya tidak berpikir hanya memiliki enam motor, enam pembalap di grid, akan menjadi masalah nyata bagi kami."

“Masalah sebenarnya adalah Martin pindah ke perusahaan lain, begitu pula Enea. Saya rasa inilah perbedaan antara tahun 2024 dan 2025.”

Ducati awalnya berencana untuk mempromosikan Martin ke tim pabrikannya untuk tahun 2025 sebelum penolakan Marquez dalam menerima motor pabrikan di Pramac memaksa rencana itu diubah.

Meskipun Martin memenangkan gelar bersama Pramac, Dall'Igna bersikeras bahwa tidak ada penyesalan tentang keputusan Ducati pada tahun 2025.

“Ketika saya mengambil keputusan ini, tentu saja kami sudah memikirkannya matang-matang,” ujar Dall'Igna.

“Kami juga berpikir Martin bisa memenangkan kejuaraan tahun ini. Jadi, ini adalah sesuatu yang kami evaluasi dan kami mengambil keputusan."

“Jadi, saya tidak mengubah ide saya saat ini dan saya yakin kami memiliki solusi terbaik bagi para pebalap Ducati.”

Mengenai keputusan Ducati untuk mengurangi alokasi sepeda motor pabrikannya dari empat menjadi tiga, Dall'Igna mencatat: “Karena dari sudut pandang uang, ini adalah keputusan terbaik."

“Dengan tiga motor, Anda dapat mengganti ketiganya ke musim berikutnya, jadi itu lebih baik dari sudut pandang ekonomi."

“Dan dari sudut pandang teknis, tidak ada keuntungan nyata untuk memiliki empat sepeda motor pabrikan, bukan tiga.” (Ndf/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya