Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMBALAP Gresini Racing Federal Oil Marc Marquez menyatakan ingin menang secara konsisten di sisa balap MotoGP musim ini setelah meraih gelar juara di GP San Marino di Sirkuit Misano Marco Simoncelli, Italia, akhir pekan lalu.
"Saya tidak bisa mengatakan apakah ini akan menjadi persaingan terbuka untuk titel juara dunia, tetapi kami ingin terus mencari konsistensi," kata Marquez dalam siaran pers, Selasa (10/9).
Juara dunia delapan kali tersebut juga mencetak tren positif setelah pada akhir pekan sebelumnya merebut podium tertinggi di balapan kandangnya, yakni GP Aragon di Spanyol.
Baca juga : Marc Marquez Bertekad Raih Hasil Terbaik di GP San Marino
Tidak hanya itu, hasil ini juga merupakan kemenangan back-to-back pertama Marquez setelah terakhir kali menorehkannya di GP Amerika dan GP Emilia-Romagna pada 2021.
"Gerimis, hujan itu sangat membantu. Mungkin (mendiang) Fausto Gresini melihat ke bawah dan membantu kami. Saya pikir tidak akan kehilangan apa pun dan mengerahkan segalanya," kata Marquez.
Marquez berada di depan juara dunia dua kali sekaligus polesitter Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan rekan satu timnya, Enea Bastianini, yang masing-masing finis di posisi kedua dan ketiga pada balapan kandang Ducati tersebut.
Baca juga : Marc Marquez Rebut Podium Pertama di San Marino
Bagnaia terpaut 3,102 detik dari Marquez, yang memulai balapan dari posisi kesembilan. Sementara, Bastianini memiliki margin 5,428 detik dari sang pemimpin balapan.
"Sejujurnya, saya tidak akan pernah kembali ke pit untuk mengganti motor, dan tentu saja tidak secepat itu. Tetapi saya memilih untuk mengikuti naluri pembalap tuan rumah yang tetap bertahan," ungkap Marquez.
Alex Marquez, yang berhasil finis di posisi enam, mengatakan hasil di San Marino merupakan hasil kerja keras karena ia merasa kesulitan selama
balapan.
Baca juga : Marc Marquez Bertekad Menang di GP Aragon
"Perlombaan ini sangat sulit secara fisik dan saya mengalami cedera. Kami membawa pulang hasil yang bagus, tetapi menjelang akhir saya
benar-benar berada di batas kemampuan saya," kata adik dari Marc Marquez tersebut.
"Hal baiknya adalah kami merasa baik dan saya ingin mengucapkan selamat kepada saudara saya. Setelah ini kami akan kembali ke jalur untuk mempersiapkan balap berikutnya, yang akan diadakan di sini lagi," lanjutnya.
Seri ke-14 MotoGP 2024 akan kembali ke Sirkuit Misano dalam seri GP Emilia-Romagna pada 20-22 September 2024.
Saat ini, Marc Marquez memiliki 259 poin dan berada di posisi tiga klasemen sementara pembalap sedangkan Alex Marquez berada di posisi 10 dengan 114 poin. (Ant/Z-1)
Bagnaia berhasil berdiri di podum kedua tahun lalu hanya berjarak 2,217 detik dari Franco Morbidelli (Yamaha) yang berhasil mengamankan podium utama.
Dalam tujuh balapan terakhir, Marquez berhasil membukukan tiga kemenangan di GP San Marino yakni pada 2019, 2017, dan 2015.
Quartararo masih mengantongi keunggulan 53 poin sebagai pemuncak klasemen sementara setelah jaraknya sedikit terpotong menyusul hasil finis P8 di GP Aragon, pekan lalu.
Pembalap Spanyol itu terpelanting dari motornya di lap pembuka GP Austria, akhir pekan lalu, di Red Bull Ring dan mendarat keras di gravel.
Menyusul kecelakaan di GP Austria, Red Bull Ring, pada 21 Agustus, Mir disarankan untuk istirahat selama 15 hari demi pemulihan tulang dan ligamen pergelangan kakinya.
Bagnaia menjadi pembalap ketiga Ducati yang merebut lima atau lebih kemenangan dalam satu musim MotoGP setelah Casey Stoner dan Andrea Dovizioso.
"Ekspektasi musim ini tinggi karena tahun lalu, di pengujung musim, kami meraih dua podium. Saya rasa saya bisa kompetitif di MotoGP."
Setelah finis peringkat tujuh di Moto2, pembalap yang akrab disapa Diggia itu dipromosikan ke kelas premier dan akan mengendarai motor Ducati GP21 untuk tim veteran asal Italia tersebut.
Pada musim ini, Bastianini akan menggunakan motor baru Desmosedici GP21 dari Ducati setelah tujuh tahun terakhir Gresini Racing bermitra dengan pabrikan Aprilia.
Meski sempat mendapati posisinya melorot setelah start yang buruk, Bastianini tidak kehilangan kecepatan dan mampu menjaga performa bannya hingga menjuarai balapan.
Di Grand Prix ke-500 tersebut, Bastianini kembali ke puncak klasemen dengan koleksi 61 poin, dibayangi Rins, yang terpaut lima poin di peringkat kedua.
Sepanjang balapan, La Bestia terlihat berkendara dengan tenang, meskipun banyak tekanan di sekitar, seolah-olah mudah baginya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved