Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GUBERNUR Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X mendapat tiket seumur hidup dari manajemen tim sepakbola PSIM Yogyakarta untuk menyaksikan pertandingan PSIM Yogyakarta.
"Sesuatu yang mungkin berkenan, lifetime ticket home-away," terang Direktur Utama PSIM Yogyakarta, Yulana Tasno, seusai bertemu dengan Sri Sultan di Kompleks Kepatihan, Senin (9/9).
Manajemen dan staf pelatih PSIM Yogyakarta bersilaturahmi dengan Sri Sultan untuk meminta restu mengikuti Kompetisi Liga 2. Pihaknya berharap, PSIM musim ini dapat bermain optimal sehingga bisa lolos ke Liga 1.
Baca juga : Sri Sultan: IKN Merefleksikan Tiga Momen Penting dalam Sejarah Bangsa
Terkait persiapan tim dalam mengikuti kompetisi liga 2, PSIM telah mempersiapkannya secara optimal. Proses rekrutmen telah dilakukan dengan baik, termasuk mental dan disiplin pemain dan staf pelatih.
Liana menjelaskan, salah satu pesan Sri Sultan dalam pertemuan itu adalah meminta agar manajemen PSIM memperkuat pembinaan atlet usia muda dan proses rekrutmen pemain yang berkualitas.
"Itu (pembinaan pemain muda dan perekrutan pemain) harus dilakukan dengan optimal agar (PSIM) mampu bersaing (dengan tim-tim lain)," terang dia.
Baca juga : Pedagang Teras Malioboro 2 Protes Direlokasi, Ini Jawaban Sri Sultan
Pesan Sri Sultan yang lain adalah para pemain harus mengeluarkan kemampuan maksimal pada setiap pertandingan. Menurut dia, menang dan kalah adalah biasa dalam sepak bola, tetapi mental pejuang pemain harus terus dibina dengan baik.
Liana pun mengaku, pihaknya juga sempat menyinggung soal sulitnya mendapatkan lapangan untuk berlatih. PSIM Yogyakarta akan mengawali Liga 2 kontra Adhyaksa FC di Stadion Mandala Krida pada 15 September 2024. (N-2)
Pelatih PSIM Jogja, Erwan Hendarwanto, mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas pencapaian timnya.
PSIM ialah salah satu dari tujuh tim yang membidani kelahiran PSSI yang telah lama absen dari kasta tertinggi kompetisi sepakbola Indonesia.
Terakhir kali PSIM bermain di kompetisi kasta teratas adalah tahun 2007 saat Liga 1 masih bernama Divisi Utama.
Selain di Tugu Pal Putih, banyak pula suporter PSIM yang merayakan gelar juara Liga 2 dengan berpawai keliling kota menggunakan kendaraan bermotor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved