Tiga Atlet Kano Indonesia Berusaha Raih Tiket ke Olimpiade Paris 2024 Lewat ACC

TIGA atlet kano Indonesia, Dayumin, Nur Meni, dan Sella Monim, berusaha meraih tiket ke Olimpiade Paris 2024 melalui babak kualifikasi yang berlangsung di Kejuaraan Kano Sprint Asia dan Kualifikasi Olimpiade ACC (Asian Canoe Confederation) 2024 

Dayumin akan tampil di nomor perorangan putri 200 meter sedangkan Nur Meni dan Sella Monim bakal bersaing di nomor kano ganda putri 500 meter pada kejuaraan yang berlangsung di Sea Forest Waterway di Teluk Tokyo, Jepang pada 18-21 April mendatang.

"Dayumin menunjukkan penampilan yang menjanjikan selama berlatih empat pekan bersama atlet nasional Georgia (Eropa-Timur/Asia-Barat) dan peraih medali Olimpiade asal Ukrainia di Antalya (Turki), 6 Maret hingga 3 April. Dia kemudian berlanjut latihan di Cipule (Jabar)," kata pelatih Kano Indonesia nomor perorangan putri, Andrii Kraitor, dikutip dari keterangan resmi, Senin (15/4).

Baca juga : Patty Mills dan Josh Ingles Dipanggil Timnas Australia untuk Olimpiade Paris 2024

Pelatih asal Rusia tersebut menilai Dayumin mampu mengatasi perlawanan dari pesaing-pesaing berat seperti Kazakhstan, Uzbekistan, Vietnam, Thailand, dan Iran di nomor perlombaan yang diikutinya.

Sementara itu, tiket ke Olimpiade Paris 2024 dari nomor kano-ganda putri 500 meter juga berpeluang disegel ganda putri Nur Meni dan Seila Monim. Pelatih kano Indonesia nomor ganda 500 meter putri, Andri yakin anak asuhnya mampu mengunci tiket ke Paris meski baru dibentuk menjadi tim.

"Walaupun Meni dan Sella adalah pasangan baru yang belum berpengalaman lomba, selama berlatih di Antalya, keduanya mencatat kemajuan yang pesat sehingga memiliki peluang," ujar Andri.

Selain memberangkatkan tiga atlet kano yang berpeluang menyegel tiket Olimpiade, Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) juga mengirimkan lima atlet putri dayung kano lainnya yang juga akan berlomba di Jepang.

Lima atlet tersebut adalah Ramla asal Batupapan (Sulsel), Cinta Priendtisca Nayomi asal Jakarta (DKI Jakarta), Herlin Aprilin Lali asal Hobong (Papua), Sri Kandi asal Pulau Renda (Sultra), dan Nurevani Feraliana asal Garut (Jabar). (Ant/Z-1)