Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
MOMENTUM yang didapatkan tim bulu tangkis Indonesia meraih gelar juara All England 2024 di sektor tunggal putra dan ganda putra perlu dipertahankan. Konsistensi para atlet diharapkan terjaga hingga Olimpiade Paris 2024 nanti yang hanya beberapa bulan lagi.
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) yang juga Ketua Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI M Fadil Imran mengatakan hasil All England 2024 menjadi buah ketekunan, disiplin dan kerja keras menjalani proses, baik oleh para atlet, pelatih, dan ofisial PBSI.
Selain di All England, tim bulu tangkis Indonesia juga menuai hasil optimal di Orleans Masters dan Vietnam International Challenge yang digelar pada waktu yang bersamaan.
Baca juga : Indonesia Rajai All England 2024
"Dari All England, Orleans, dan Vietnam sudah terbaca PR kita. Kita harus memperbaiki aspek nonteknis dan serius dalam pengembangan lebih lanjut di sektor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran," kata Fadil melalui keterangannya (18/4).
Menurut Fadil, semua hasil tersebut merupakan implementasi dari strategi Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI yang fokus pada perbaikan peringkat atlet serta inovasi melalui penerapan sport science dan tailor-made program.
Penerapan sport science dijalankan dengan melakukan analisis performa yang dibantu teknologi video tagging dan data base, pembuatan profil performa atlet yang terukur secara kuantitatif, serta pelibatan pendekatan psikologi olahraga dalam latihan.
Baca juga : Fajar/Rian Juga Juara All England 2024
"Pelan tapi pasti kita melihat perkembangan yang sejalan dengan strategi menghadapi Olimpiade. Semoga momentum yang baik ini bisa kita jaga sampai di Paris dan kita dapat melanjutkan tradisi emas di Olimpiade. Terima kasih atas dukungan, doa, kritik dan saran dari seluruh masyarakat Indonesia," ujar Fadil.
Fadil mengapresiasi tinggi pemain dan pelatih tunggal putra Irwansyah yang telah mengulangi sejarah 30 tahun yang lalu dengan menghadirkan all Indonesian final di sektor tunggal putra tahun ini.
Dia juga mengapresiasi pelatih ganda putra Aryono Miranat yang telah mencetak Fajar/Rian menjadi pasangan yang ulet, gigih, dan mampu keluar dari berbagai tekanan di lapangan.
"Alhamdulillah, para atlet telah mempersembahkan yang terbaik untuk kejayaan Merah Putih. Lebih penting lagi, saya mengapresiasi ketekunan, kedisiplinan dan kerja keras mereka dalam menjalani proses," ujar Fadil.
"Kita datang ke Birmingham sebagai satu tim dan pulang juga sebagai satu tim. Karena itu, selain kepada Jojo, Ginting, dan Fajar/Rian. Apresiasi tertinggi juga saya sampaikan kepada Chico, Grego, Bagas/Fikri, Leo/Daniel, Apri/Fadia, Reihan/Lisa, dan Dejan/Gloria. Semua adalah satu kesatuan tim. Semua telah berjuang untuk Merah Putih," ujar Fadil. (Z-6)
LANGKAH tunggal putra Indonesia Alwi Farhan dan Jonatan Christie di ajang Indonesia Terbuka 2025 terhenti di 16 besar.
Jonatan mengakui bahwa performanya menurun di gim kedua dan ketiga.
Jonatan mengaku sempat terkejut dengan kondisi lapangan dan kecepatan shuttlecock yang berbeda dari saat uji coba sehari sebelumnya.
Jonatan berhasil mengalahkan Jia Heng setelah melewati rubber game.
SEJUMLAH atlet bulu tangkis Tanah Air telah menyiapkan diri mereka untuk tampil di turnamen Indonesia Terbuka pada 3-8 Juni 2025 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Jonatan Christie mengajukan permohonan kepada PBSI untuk menjalani model latihan profesional berbasis klub sejak akhir tahun lalu.
Fajar dan Fikri sebelumnya sempat berduet di ajang Kejurnas mewakili klub SGS PLN.
Fajar dan Fikri pernah dipasangkan mewakili klub SGS PLN pada ajang Kejuaraan Nasional PBSI.
Fajar/Rian menyingkirkan wakil muda asal Tiongkok, Huang Di/Liu Yang, lewat pertarungan ketat dua gim langsung.
Bagi Fajar Alfian, warna biru bukan sekadar perubahan visual semata, melainkan menyentuh sisi emosionalnya sebagai seorang pendukung Persib Bandung atau Bobotoh.
Fajar/Rian menghajar ganda Malaysia Nur Moh Azryn Ayub/Tan Wee Kiong di babak 32 besar Singapura Terbuka lewat dua gim langsung, 21-18 dan 21-16.
Fajar/Rian belum pernah merasakan podium tertinggi di turnamen Indonesia Terbuka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved