Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
ATLET Uganda Benjamin Kiplagat ditemukan tewas di Kenya, kata polisi, Minggu. Sejumlah media lokal mengatakan dia telah ditikam hingga mati.
Kiplagat, 34, lahir di Kenya, telah mewakili Uganda secara internasional dalam lari halang 3.000 meter, termasuk di beberapa Olimpiade dan Kejuaraan Dunia.
Jasadnya ditemukan di dalam mobil, Sabtu malam di pinggiran kota Rift Valley Eldoret, yang merupakan tempat tinggal banyak atlet yang berlatih di daerah ketinggian.
Baca juga: Indonesia Tuan Rumah Asia Masters Athletics Championship 2025
"Sebuah penyelidikan telah diluncurkan dan petugas sedang mengejar petunjuk," kata komandan polisi setempat Stephen Okal kepada wartawan di Eldoret.
Dia mengatakan tubuh Kiplagat memiliki luka tusukan pisau yang dalam di lehernya, menunjukkan bahwa dia ditikam. Daily Monitor Uganda dan media lain di Kenya melaporkan dia telah ditikam hingga mati.
Baca juga: Figur Oposisi RD Kongo Umumkan Aliansi dengan Pemberontak M23
"World Athletics terkejut dan berduka mendengar berita meninggalnya Benjamin Kiplagat," kata badan pengatur atletik global dalam pernyataan di X, sebelumnya Twitter.
"Kami mengirimkan belasungkawa terdalam kepada teman-temannya, keluarganya, rekan-rekan tim, dan atlet lainnya. Pikiran kami bersama mereka semua dalam waktu sulit ini."
Peter Ogwang, menteri olahraga Uganda, menyatakan perasaan yang sama di X. "Saya mengirimkan belasungkawa terdalam kepada keluarganya, warga Uganda, dan seluruh Afrika Timur atas kehilangan atlet yang menjanjikan ini yang sudah beberapa kali mewakili kita di dunia internasional," kata dia.
Laporan media menyebutkan bahwa Kiplagat telah berlatih di area Eldoret sebelum pergi ke Uganda untuk ikut serta dalam kompetisi atletik.
Kiplagat, yang karir lari lintasnya mencakup sekitar 18 tahun, meraih medali perak dalam lari halang 3.000 meter di Kejuaraan Dunia Junior 2008 dan perunggu di Kejuaraan Afrika 2012. Dia mencapai babak semifinal dalam acara tersebut di Olimpiade 2012 di London dan juga berkompetisi di Rio pada 2016.
Kematian Kiplagat ini menyusul pembunuhan bintang lari jarak jauh Kenya Agnes Tirop pada Oktober 2021 yang ditemukan ditikam mati di rumahnya di Iten, pusat latihan dekat Eldoret.
Suaminya, Ibrahim Rotich, dituntut karena pembunuhannya bulan lalu. Pria berusia 43 tahun itu membantah tuduhan tersebut dan dibebaskan dengan jaminan tepat sebelum persidangan dibuka.
Tirop adalah juara dunia lari 10.000 meter dan juara dunia lintas alam 2015 yang juga finis keempat dalam lari 5.000 meter di Olimpiade Tokyo. Dia juga memecahkan rekor dunia khusus putri dalam lari jalan 10 km di Jerman sebulan sebelum kematiannya. (AFP/Z-3)
Uganda memulai uji coba vaksin eksperimental untuk melawan strain Sudan dari virus Ebola setelah wabah baru menyebabkan satu kematian dan dua kasus infeksi.
PENYAKIT misterius kembali muncul di kawasan Afrika. Kali ini, penyakit Dinga Dinga dilaporkan menyerang ratusan warga di distrik Bundibugyo, Uganda. Ini 7 faktanya.
RATUSAN warga di distrik Bundibugyo, Uganda, dinyatakan terinfeksi penyakit Dinga Dinga. Penyakit tersebut disebut mengingatkan pada wabah 'Dancing Plague' di Prancis tahun 1518.
PENYAKIT misterius bernama Dinga Dinga tengah mewabah di Uganda. Setidaknya 300 orang dilaporkan terkena penyakit Dinga Dinga yang membuat tubuh penderitanya bergetar seperti menari.
Sebuah insiden tragis terjadi di Pemukiman Pengungsi Palabek, Uganda, di mana 13 anak-anak dan satu orang dewasa tewas akibat sambaran petir saat kebaktian gereja.
Teknologi memainkan peran krusial dalam transformasi layanan kesehatan di Uganda, dengan penerapan berbagai aplikasi.
Pejabat Badan Antariksa Kenya (KSA) menduga cincin logam besar adalah puing-puing roket yang masuk kembali ke atmosfer.
PASI terlibat untuk memberikan sertifikasi untuk jalur peserta kategori 10K.
Moses Mbugua berhasil masuk finish pertama dengan catatan waktu 02:15:09 jam, disusul oleh pelari kenya lainnya Kiprop Tonui yang menempati juara kedua.
Lebih dari 1,5 juta tahun yang lalu, dua spesies hominin, Homo erectus dan Paranthropus boisei, hidup berdampingan di tepi Danau Turkana, Kenya.
Sejumlah delegasi pemerintah Kenya hadir ke Indonesia untuk menjajaki kerja sama di sektor ekonomi biru dan maritim, Oktober lalu.
Nairobi, ibu kota Kenya, bukan cuma soal safari dan alam liar. Kota ini menyimpan segudang aktivitas seru yang bikin jantung berdegup kencang dan penuh adrenalin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved