Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PENYAKIT misterius kembali muncul di kawasan Afrika. Kali ini, penyakit Dinga Dinga dilaporkan menyerang ratusan warga di distrik Bundibugyo, Uganda.
Dinga Dinga membuat penderitanya kehilangan kontrol atas tubuhnya. Tubuh penderita Dinga Dinga akan bergetar hingga membuat mereka terlihat seperti sedang menari.
Saat ini pemerintah setempat dibantu ilmuwan dari berbagai negara tengah meneliti dan melakukan investigasi mengenai penyakit Dinga Dinga tersebut.
Lalu apa saja fakta yang sudah diketahui mengenai penyakit Dinga Dinga di Uganda?
Penyakit Dinga Dinga di Uganda sebenarnya sudah dilaporkan ada sejak tahun lalu. Namun, pemerintah setempat belum melakukan investigas serius. Itu karena penyebarannya belum masif dan dianggap belum masuk kriteria yang mengancam.
Namun, saat ii di akhir 2024, ternyata penyebarannya meningkat pesat. Sudah ratusan orang di Uganda dilaporkan terinfeksi.
Sejauh ini, penyakit Dinga Dinga hanya dilaporkan mewabah di distrik Bundibugyo. Belum ada laporan yang menyebutkan penyebarannya terjadi di luar distrik tersebut. Namun, pemerintah setempat tetap menyiapkan skema penanganan jika nantinya Dinga Dinga menyebar hingga ke berbagai wilayah lain di Uganda.
Dinga Dinga menarik perhatian dunia karena gejalanya yang unik. Penderitanya tidak hanya mengalami gejala yang umum seperti demam atau flu. Namun, mereka juga mengalami kehilangan kontrol tubuh yang terus bergetar seperti sedang menari.
Hingga tanggal 20 Desember 2024, penderita Dinga Dinga di Uganda dikabarkan sudah mencapai 300 orang. Jumlahnya dikhawatirkan akan terus meningkat mengingat belum ada hasil penelitian yang komprehensif mengenai penyebab dan cara menangani atau mencegah penularannya.
Meski mengkhawatirkan, hingga saat ini pemerintah Uganda mengatakan belum ada laporan kefatalan dari penyakit Dinga Dinga. Mereka menyebut selain tubuh bergetar seperti menari, gejala lain yang dialami penderita penyakit misterius tersebut adalah demam, batuk, bersih, dan nyeri di beberapa bagian tubuh.
Beberapa pakar kesehatan dunia yang melihat penyakit Dinga Dinga menyebut gejalanya mengingatkan mereka pada wabah 'Dancing Plague' yang terjadi di Strasbourg, Prancis, sekitar tahun 1518.
Pada saat itu, ribuan orang di sana tiba-tiba menari tanpa henti. Mereka seperti kehilangan kontrol pada tubuhnya sendiri. Akibatnya, banyak di antara mereka tumbang akibat kelekahan menari, bahkan tak sedikit yang juga berakhir meninggal dunia.
Pemerintah setempat juga tengah menyelidiki apakah penyakit tersebut ada kaitannya dengan virus-virus lain yang telah ada lebih dulu di Uganda. Misalnya seperti covid-19 dan malaria. Namun, belum ada pernyataan lebih lanjut mengenai keterkaitan Dinga Dinga dengan covid-19 maupun malaria yang saat ini masih banyak ditemukan di Afrika.
Itulah 7 fakta mengenai penyakit Dinga Dinga yang saat ini tengah mewabah di Uganda. Meski belum menunjukkan adanya kefatalan, Dinga Dinga tetap di khawatirkan bisa menyebar lebih luas ke berbagai wilayah Uganda dan Afrika lainnya. (CNBC/Z-9)
RATUSAN warga di distrik Bundibugyo, Uganda, dinyatakan terinfeksi penyakit Dinga Dinga. Penyakit tersebut disebut mengingatkan pada wabah 'Dancing Plague' di Prancis tahun 1518.
PENYAKIT misterius bernama Dinga Dinga tengah mewabah di Uganda. Setidaknya 300 orang dilaporkan terkena penyakit Dinga Dinga yang membuat tubuh penderitanya bergetar seperti menari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved