Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
JESSICA Pegula mengalahkan Aryna Sabalenka secara straight set di laga WTA Finals di Cancun, Rabu (1/11) WIB, setelah petenis peringkat satu dunia itu tampil buruk.
Pegula, yang berperingkat lima dunia, sebelumnya hanya berhasil menang sekali dari lima pertemuan dengan Sabalenka.
Namun, di WTA Finals, petenis Amerika Serikat (AS) itu tampil dominan menghadapi lawannya asal Belarus untuk menang 6-4 dan 6-3.
Baca juga: Swiatek Kalahkan Vondrousova di Penyisihan Grup WTA Finals
Tergantung dari hasil babak penyisihan grup antara Elena Rybakina dan Maria Sakkari, Pegula berpeluang melaju ke babak sistem gugur sebagai juara Grup Bacalar.
Sabalenka, yang merupakan salah satu petenis yang mengeluhkan kondisi lapangan di ajang WTA Finals, terlihat tertekan sepanjang laga melawan Pegula, membukukan 33 unforced error dan lima double fault.
Petenis berusia 25 tahun itu dipatahkan sevisnya di gim kelima set pertama dan Pegula memenangkan gim berikutnya untuk unggul 4-2.
Baca juga: Sabalenka Kalahkan Sakkari di Laga Pembuka WTA Finals
Pukulan Sabalenka melebar di gim berikutnya sehingga Pegula kemabli mendapatkan break dan unggul 5-2.
Meski Sabalenka berhasil mematahkan servis Pegula di gim berikutnya dan memangkas ketertinggalan menjadi 5-4, petenis AS itu mengakhiri set pertama dengan kemenangan dalam tempo 39 menit.
Di set kedua, penampilan Sabalenka tidak membaik dan dia harus tertinggal 4-0.
Kedua pemain kemudian saling mengalahkan untuk membuat kedudukan menjadi 5-2 dan double fault Pegula membuat Sabalenka memangkas kedudukan menjadi 5-3.
Namun, upaya Sabalenka untuk bangkit terhenti setelah Pegula berhasil unggul 0-40 dan mengakhiri set kedua dengan skor 6-3. (AFP/Z-1)
Muguruza menyebut, saat ini, dirinya hanya ingin fokus pada level permainanya dan akan berupaya menampilkan permainan terbaiknya di WTA Finals.
Tampil sebagai unggulan pertama di WTA Finals, Sabalenka mengaku tidak terpengaruh oleh tekanan yang datang dengan status unggulan teratasnya.
Kontaveit, yang merupakan pemain tunggal terakhir yang mengamankan tempatnya di turnamen yang diikuti delapan pemain terbaik dunia itu, merebut empat gelar WTA tahun ini.
Pliskova, berusia 29 tahun menjadi paling tua dalam ajang elite penutup musim edisi tahun ini
Paula Badosa tampil luar biasa dalam pertandingan perdananya di WTA Final 2021 dengan mengalahkan Aryna Sabalenka dengan skor 6-4 dan 6-0.
Kemenangan kali ini juga menjadi yang pertama kali diraih Kontaveit atas Pliskova dari empat pertemuan mereka
Petenis Amerika Serikat (AS) peringkat tiga dunia itu tampil dominan saat menang 6-1 dan 6-0 dalam tempo 49 menit atas lawannya asal Rusia itu.
Barty sukses menaklukan tantangan dari unggulan ke-21 Jessica Pegula dengan dua set langsung 6-2 dan 6-0.
Pegula melaju ke semifinal untuk berhadapan dengan pemenang laga antara peringkat satu dunia Iga Swiatek dan Petra Kvitova, setelah lawannya asal Spanyol, Paula Badosa mengundurkan diri.
Pertempuran antara Jessica Pegula dan Ons Jabeur di babak final Madrid Terbuka diperkirakan berlangsung sengit. Apalagi, kedua petenis tengah dalam performa terbaik.
Halep membutuhkan tiebreak set kedua untuk maju ke semifinal dalam waktu kurang dari dua jam, untuk bertemu unggulan ketujuh asal Amerika Jessica Pegula.
Halep, yang dipastikan kembali masuk peringkat 10 besar dunia, butuh waktu 2 jam dan 15 menit untuk menundukkan Pegula, yang berperingkat tujuh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved