Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TIM Nasional basket putri Indonesia kembali meraih kemenangan pada babak penyisihan Grup A FIBA Women’s Asia Cup 2023 Division B. Pada laga ketiga yang berlangsung di Nimibutr Stadium, Thailand, Selasa (15/8), Indonesia membekap Iran 65-56.
Hasil itu mengantarkan Indonesia maju ke babak semifinal. Sepanjang tiga laga penyisihan, tim putri Merah Putih menorehkan catatan apik belum tersentuh kekalahan. Selain Iran, Indonesia sebelumnya juga mengungguli Malaysia dan Mongolia.
Timnas basket putri Indonesia tancap gas sejak kuarter pertama. Tim asuhan pelatih Marlina Herawan meredam pertahanan Iran dengan keunggulan 19-13.
Baca juga : Timnas Basket Evaluasi Prakualifikasi Olimpiade
Kuarter kedua giliran Iran yang mencoba agresif dan Indonesia teringgal tipis 27-28 di paruh pertama.
Usai jeda, laga makin ketat. Indonesia kembali menyerang dengan upaya-upaya tembakan tripoin namun Iran juga cepat dalam serangan balik sehingga kembali memimpin pada kuarter ketiga.
Baca juga : Harden Tolak Bermain untuk Sixers Jika GM tidak Diganti
Pada kuarter terakhir, Indonesia mampu bangkit dengan serangan-serangan cepat. Kendali permainan mampu dipegang Henny Sutjiono dan kawan-kawan hingga akhirnya mengunci kemenangan. (Z-5)
Timnas melawan Australia, pada 20 Februari mendatang. Sedangkan pada 23 Februari, skuad Garuda menjamu Korea Selatan.
Debut pemain baru seperti Rio Disi, Pandu Wiguna, dan Avan Seputra turut memberi angin segar bagi tim.
"Uji coba akan kami lakukan dua kali, yaitu 14 dan 15 Maret.
Timnas basket putri Indonesia mengukir sejarah setelah menjadi juara di Divisi B FIBA Women’s Asia Cup 2023, Sabtu (19/8). Berlaga di Nimibutr Stadium, Bangkok, Thailand,
Perbasi memanggil enam pemain untuk diterjunkan di Piala Asia.
KETIKA Israel secara intensif menggempur berbagai fasilitas nuklir Iran dalam eskalasi terbaru, dunia justru kembali mengalihkan perhatian pada program nuklir rahasia Israel, Dimona.
IRAN menganggap senjata nuklir tidak manusiawi dan dilarang secara agama. Memiliki senjata nuklir dapat menempatkan Teheran dalam posisi yang lebih rapuh.
AMERIKA Serikat tidak terima dengan kebijakan Republik Islam Iran yang resmi memutus hubungan kerja sama nuklir dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Eskalasi antara Iran dan Israel bukan hanya soal dua negara, tetapi juga cermin dari pembentukan ulang koalisi strategis di Timur Tengah dan perubahan tatanan global.
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyetujui undang-undang yang menghentikan kerja sama negaranya dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved