Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
PETENIS Ukraina Elina Svitolina menundukkan petenis Belarus Victoria Azarenka untuk kedua kalinya secara beruntun, kali ini di ajang WTA Tour DC Open, di Washington, Selasa (1/8) WIB.
Hal itu terjadi hanya beberapa pekan setelah pertemuan kedua petenis tersebut di Wimbledon yang diwarnai kontroversi seputar bersalaman.
Azarenka dicemooh para penonton saat meninggalkan Wimbledon pada awal Juli, setelah ia takluk dari Svitolina. Para penonton mengira ia tidak mau bersalaman dengan sang lawan yang berasal dari Ukraina, dengan tidak bergerak maju ke arah net.
Baca juga : Svitolina Sisihkan Azarenka di Washington
Faktanya, Svitolina memang tidak mau bersalaman. Ia menolak untuk bersalaman dengan semua petenis yang berasal dari Rusia dan Belarus sejak invasi Rusia ke tanah airnya. Belarus sendiri merupakan sekutu militer kunci bagi Rusia.
AFP/Rob Carr/Getty Images--Petenis Belarus Victoria Azarenka
Pada Senin (1/8), panitia turnamen di Washington bertekad agar hal tersebut tidak terulang, dan sejak awal mengingatkan kepada para penonton bahwa kedua petenis tidak akan melakukan jabat tangan.
Baca juga : Azarenka Menang Telak Atas Svitolina di Putaran Ketiga Australia Terbuka
"Pada akhir pertandingan tidak akan ada salaman antara kedua pemain. Kami mengapresiasi respek Anda kepada kedua atlet selama pertandingan, dan pemahaman Anda pada situasi sulit ini," demikian pesan yang tertulis di layar arena sebelum pertandingan, seperti dikutip dari AFP.
Dengan ditepikannya masalah tersebut, yang tersisa hanya dua petenis yang saling adu kemampuan, sebelum Svitolina akhirnya mengunci kemenangan dengan skor 7-6 (7/2) dan 6-4.
Svitolina memastikan kemenangan dengan mematahkan servis Azarenka pada gim kesepuluh set kedua.
Pukulan backhand Azarenka yang kurang terkontrol membuat Svitolina mendapatkan match point. Ia pun memaksimalkannya dengan melepaskan pukulan forehand ke sudut lapangan yang gagal dikembalikan Azarenka.
Azarenka memberi gestur selamat kepada Svitolina atas kemenangan tersebut dengan mengacungkan ibu jari, sebelum kemudian meninggalkan lapangan. (Ant/Z-1)
Evans, peringkat 30 dunia yang berusia 33 tahun, menjadi petenis Britania pertama yang menjadi juara di Washington sejak Tim Henman pada 2003.
Gauff, petenis remaja pertama yang mencapai final Washington Terbuka, sebelumnya menjadi juara di Linz pada 2019, di Parma pada 2021, dan di Auckland, Januari lalu.
Sakkari, yang berperingkat sembilan dunia, harus bermain dua kali pada Sabtu (5/8) WIB setelah hujan pada Jumat (4/8) WIB, menyebabkan laga tidak bisa dimainkan.
Dalam pertemuan tunggal pertama antara dua petenis muda Amerika Serikat (AS) itu, peringkat 7 dunia Gauff menyingkirkan peringkat 204 Baptiste setelah bermain selama 1 jam 17 menit.
Petenis Skotlandia berusia 36 tahun, yang kini berperingkat 44 dunia itu, menyelamatkan enam ancaman break poin atas lawannya yang berperingkat 70 dunia itu,
Tiafoe meraih kemenangan keduanya dalam ATPHead2Head melawan Karatsev untuk mengatur pertemuan pertama melawan bintang Tiongkok berusia 18 tahun Shang Juncheng di putaran kedua.
Iga Swiatek, unggulan kelima dari Polandia mengalahkan unggulan ke-13 Elina Svitolina dari Ukraina dengan skor 6-1 dan 7-5 dalam pertandingan perempat final Prancis Terbuka.
Elina Svitolina mencapai perempat final Indian Wells Masters dengan mengalahkan unggulan keempat asal Amerika Serikat (AS) Jessica Pegula dengan skor 5-7, 6-1, 6-2.
Kemenangan Svitolina diraih di Australia Terbuka pada 2021, saat Gauff berusia 16 tahun.
Elena Rybakina terbukti satu level lebih tinggi ketimbang Elina Svitolina saat dia hanya membutuhkan waktu 62 menit untuk menang 6-3 dan 6-2, Rabu (10/7).
Petenis Ukraina Elina Svitolina menangis dalam wawancara di lapangan usai melaju ke perempat final Wimbledon dengan mengalahkan petenis Tiongkok Wang Xinyu.
Elena Svitolina dan Ons Jabeur adalah figur populer di All England Club karena sukses merebut hati para penonton Inggris lewat kisah mereka di Wimbledon tahun lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved