Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
GANDA putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi mengaku masih membutuhkan peningkatan kualitas permainan setelah terhenti di babak perempat final Jepang Terbuka 2023 di Tokyo, Jumat.
"Secara keseluruhan, kami merasa permainan kami ada peningkatan, tapi masih terus harus ditingkatkan," ungkap Ana melalui keterangan resmi PP PBSI.
Walau akhirnya terhenti setelah dikalahkan pasangan Kim So Yeong/Kong Hee Yong, pasangan yang akrab disapa Ana/Tiwi itu bersyukur mampu mengalami peningkatan kinerja dibanding turnamen-turnamen sebelumnya.
Baca juga: Gregoria Kandaskan Akane Yamaguchi Rebut Tiket Semifinal
"Kami tidak cukup puas, tapi tetap bersyukur bisa masuk ke perempat final di Jepang Terbuka kali ini," kata Tiwi.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Yoyogi 1st Stadium itu, duo Indonesia harus menyerah dari ganda putri Korea Selatan dengan dua gim langsung 15-21 dan 16-21 setelah berjuang selama 46 menit.
Ana/Tiwi menuturkan kemampuan lawan, yang berpredikat unggulan kedua itu, sangat matang. Bahkan, mereka mampu mematahkan setiap usaha agresif yang dilancarkan duo Indonesia.
Baca juga: Jojo Melaju ke Semifinal Jepang Terbuka 2023
"Lawan memang permainannya sangat matang, mereka sudah siap untuk melawan kami, kami banyak tertekan hari ini," aku Tiwi.
Sementara itu, Tiwi menilai performanya masih tidak cukup untuk menandingi Kim/Kong. Tiwi dan Ana juga berulang kali melakukan kesalahan sendiri dan pengembalian mereka bisa diantisipasi secara cermat oleh lawan.
Dibandingkan pertemuan terakhir, pola permainan Ana/Tiwi dan Kim/Kong sudah berbeda. Apalagi kondisi shuttlecock pada turnamen kali ini lambat, namun mampu dimanfaatkan dengan baik oleh lawan melalui penerapan strategi yang tepat.
Ana/Tiwi juga tidak bisa menerapkan strategi secara konsisten selama pertandingan, sehingga membuat mereka semakin terpuruk hari ini.
"Kami sebenarnya juga sudah siap dengan permainan apa yang mau kami tampilkan tapi tadi di lapangan tidak konsisten. Kadang pola kami bisa berjalan, kadang tidak bisa," pungkas Ana. (Ant/Z-1)
Putri menyampaikan bahwa dirinya ingin mengulang pencapaian terbaiknya di level Super 1000 musim ini, yaitu saat mencapai delapan besar di Indonesia Terbuka 2025.
Lanny/Siti harus mengakui keunggulan unggulan teratas asal Tiongkok, Liu Shengshu/Tan Ning.
Fajar menyebut bahwa momen-momen krusial kembali menjadi titik lemah bagi dirinya dan Fikri.
Putri harus mengakui keunggulan unggulan kedua asal Tiongkok, Wang Zhi Yi.
Putri berhasil menundukkan perlawanan dari wakil tuan rumah Tomoka Miyazaki di babak kedua.
Jafar/Felisha harus menerima kekalahan dari wakil Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei.
Ana/Tiwi harus mengakui keunggulan pasangan Jepang, Yuki Fukushima/Mayu Matsumura dalam dua gim langsung 14-21 dan 9-21.
Ana/Tiwi tampil dominan dan menang straight game 21-10 dan 21-16 atas pasangan Taiwan Sung Shuo Yun/Yu Chien Hui dalam tempo 31 menit di Tiongkok Terbuka..
Ana/Tiwi kembali terhenti di delapan besar seperti ketika Indonesia Masters, Thailand Open dan, Malaysia Masters tahun ini.
Pertemuan sesama wakil Merah Putih itu akan mempertemukan unggulan kedelapan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi melawan pasangan muda Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu.
Ana/Tiwi tampil solid dan tidak kenal lelah untuk menutup pertandingan tiga gim melawan Li Wen Mei/Wang Yi Duo dengan skor 21-15, 19-21, dan 21-10 di putaran pertama Malsyaia Masters.
Di laga Piala Sudirman di Fenghuang Gymnasium, Xiamen, Tiongkok, Kamis (1/5), Ana/Tiwi mengalahkan pasangan Denmark Alexandra Boje/Line Christophersen dengan skor 21-15 dan 21-15.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved