Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMBALAP tim Ducati Pramac Jorge Martin tampil brilian untuk memenangi sprint GP Jerman, Sabtu (17/6), dan mengalahkan pembalap tim Ducati Francesco Bagnaia.
Itu merupakan kemenangan sprint kedua bagi Martin yang kini naik ke peringkat dua klasemen dengan koleksi 119 poin, terpaut 21 poin dari Bagnaia, yang masih kokoh di puncak klasemen setelah finis kedua di sprint.
"Saya sangat menikmatinya meskipun lap-lap pertama saya tampil sangat buruk karena menggunakan ban depan hard," kata Martin.
Baca juga: Duet Pembalap Gresini Racing Optimistis Bangkit di GP Jerman
"Setelah menyalip Pecco dan (Jack) Miller, saya mencoba mendorong, dan hampir terjatuh di tikungan 7. Lalu saya mencoba membangun jarak dari Pecco."
"Semoga, besok, kami bisa bertarung memperebutkan kemenangan," lanjutnya.
Polesitter Bagnaia dan seluruh pembalap menyintas tikungan pertama, yang sebelumnya menyaksikan sejumlah pembalap berjatuhan saat latihan, di lap pembuka.
Baca juga: Bagnaia Sebut Marquez Diunggulkan di GP Jerman
Namun, start dari P3 menguntungkan Miller untuk menyerang Bagnaia hingga mengambil alih pimpinan lomba menuju lap kedua.
Pada saat pebalap KTM dan Ducati itu berebut posisi terdepan, Martin, yang start dari P6, diam-diam membangun kecepatan dan menyalip keduanya pada lap keempat.
Melaju terdepan, pembalap tim Pramac Ducati itu membutuhkan tiga lap saja untuk menjauh hingga satu detik dari rival terdekatnya.
Martin nyaris terpelanting dari Ducatinya di tikungan tujuh, namun berhasil mengoreksi kesalahannya sebelum mengamankan kemenangan dengan jarak 2,468 detik dari Bagnaia.
"Saya menikmati lap-lap awal, bertarung dengan Jack," kata Bagnaia.
"Saya mencoba memangkas jarak dari (Martin), tapi dia lebih kencang. Meski begitu, ini hasil yang sangat baik. Tidak sabar untuk balapan besok," imbuhnya.
Sementara, Miller melengkapi podium sprint di tempat ketiga.
Luca Marini (VR46) mati-matian mempertahankan posisinya dari gempuran Johann Zarco (Pramac) dan Brad Binder (KTM) yang harus puas finis P5 dan P6.
Rekan satu tim Marini, Marco Bezzecchi hanya mampu finis P7 dan mendapati posisinya tergeser ke peringkat ketiga klasemen.
Sementara itu, raja Sirkuit Sachsenring Marc Marquez menjalani akhir pekan yang membuat frustrasi, setelah terjatuh beberapa kali saat latihan, dan kembali tergelincir di babak kualifikasi.
Meski mengamankan posisi start P7, Marquez tidak mampu menandingi kecepatan lawan-lawannya dan terlempar ke luar zona poin hingga finis P11.
Alex Marquez (Gresini) dan Aleix Espargaro (Aprilia) melengkapi finis sembilan besar demi merebut poin terakhir yang tersedia di sprint. (Ant/Z-1)
Quartararo, yang start dari P2, menjadi salah satu dari tiga pembalap yang memilih ban belakang medium dalam kondisi Sirkuit Sachsenring yang sangat panas.
Mir telah menjalani MRI, dan hasilnya mengungkapkan adanya memar yang signifikan di tangan kanannya dengan cairan sinovial dan pembengkakan yang dapat membatasi kekuatan.
Marquez belum pernah naik podium pada musim ini dan berada di peringkat 18 klasemen pembalap. Namun, dia tidak terkalahkan di Sirkuit Sachsenring dengan menang di delapan penampilannya.
Akhir pekan lalu, Marquez dan Giannantonio tampil kurang apik di GP Italia. Marquez gagal finis setelah terjatuh, sementara Giannantonio finis di posisi ke-14.
Di babak kualifikasi, Marquez kewalahan menemukan grip saat melibas tikungan sirkuit sepanjang 3,67 km itu dan beberapa kali terlibat kecelakaan hingga terjatuh.
Jika pernah mengikuti lomba lari jarak pendek pasti familiar dengan ucapan atau seruan, bersedia siap ya
Silverstone, yang menjadi sirkuit tempat kejuaraan dunia F1 dimulai pada 1950, menjadi trek pertama yang akan menguji format Sprint Race.
Musim balapan F1 2022 rencananya akan menghadirkan 23 seri balapan dan juga akan memiliki program baru yakni Sprint Race yang akan digelar setiap tiga balapan sekali.
Sprint race diperkenalkan di Formula 1 pada tahun lalu dengan jarak lomba sekitar 100 km dan berlangsung antara 25 sampai 30 menit.
"Sesi sprint race membawa dinamik mengasikan pada balapan akhir pekan dan terbukti populer selama dua musim terakhir."
Balapan sejauh 100 kilometer itu telah menjadi tontonan tambahan yang populer pada sepanjang akhir pekan Grand Prix sejak diperkenalkan pertama kalinya pada tahun lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved