Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
TUNGGAL putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengaku status juara bertahan Singapura Terbuka tidak membuatnya terbebani pada turnamen edisi tahun ini.
Pemain unggulan kedua itu berusaha bermain sebaik mungkin saat menghadapi siapapun, karena setiap lawan punya peluang untuk menjuarai turnamen berkategori BWF Super 750 itu.
"Sebagai juara bertahan, saya tidak memikirkan ke sana. Saya hanya mencoba karena semua pemain kini pasti memiliki kans yang sama. Saya hanya mencoba tampil maksimal," kata Ginting dalam informasi resmi PP PBSI di Jakarta, Kamis (8/6).
Baca juga : Membanggakan! Anthony Ginting Pertahankan Gelar di Singapura Terbuka 2023
Namun, Ginting tidak memungkiri ia masih berhasrat mempertahankan gelar juaranya. Ia pun sebisa mungkin melakukan persiapan matang, seperti menentukan strategi dan mengasah mental bertanding.
"Mulai dari persiapan dari mempersiapkan pola strategi permainan dan mental pikiran. Saya mencoba semaksimal mungkin di setiap pertandingan yang akan saya jalani," ungkapnya.
Ginting lolos dari putaran pertama Singapura Terbuka setelah mengalahkan Ng Ka Long Angus dengan skor 21-15 dan 24-22. Ia bersyukur bisa menyudahi pertandingan dengan hasil yang baik dan tidak mengalami cedera.
Baca juga : Jelang Final Singapore Open, Ginting: Di Singapura, Saya Mendapat Getaran yang Bagus
Kesulitan yang dialami Ginting lebih banyak pada aspek teknis di lapangan saat menghadapi pemain asal Hong Kong tersebut.
Ia menjelaskan, shuttlecock yang cukup ringan membuat lajunya cukup kencang dan sulit dikendalikan. Sebisa mungkin ia terus beradaptasi dengan pergerakan kok dengan menjaga ketinggian pukulan ke arah lawan.
Ginting juga sempat mengalami setting jelang akhir gim kedua. Ia pun tampil nekat dan berusaha lebih berani agar bisa menguasai ritme pukulan dari depan net dan mengamankan match point tersebut.
"Laju shuttlecocknya cukup kencang dan kurang bisa dikontrol. Jadi agak liar sedikit sih kalau kita bisa bilang. Jadi di gim pertama sebisa mungkin tidak banyak melakukan pukulan ke belakang atau mengangkat atau lob. Sebisa mungkin harus lebih tenang juga," pungkas Ginting. (Ant/Z-1)
Leo/Bagas harus mengakui ketangguhan ganda Thailand Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh lewat drama rubber game di 32 besar Singapura Terbuka, 24-22, 19-21, dan 16-21.
Fajar/Rian menghajar ganda Malaysia Nur Moh Azryn Ayub/Tan Wee Kiong di babak 32 besar Singapura Terbuka lewat dua gim langsung, 21-18 dan 21-16.
Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana siap melakukan comeback di ajang Singapura Terbuka 2025 setelah Leo pulih dari cedera lutut kiri yang memaksanya menepi dari turnamen internasional.
Daniel Marthin belum sepenuhnya pulih dari cedera yang didapat ketika membela tim Indonesia di Piala Sudirman 2025.
Axelsen mengalami cedera saat kemenangan babak 16 besar atas petenis Taiwan Lin Chun-yi di Singapura Terbuka 2024.
Pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gagal jadi juara di Singapura Terbuka 2024 setelah takluk dari pasangan Tiongkok, He Ji Ting/Ren Xiang Yu.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Anthony berkomitmen untuk memaksimalkan latihan demi mengembalikan performa terbaiknya jelang Kejuaraan Dunia.
Anthony Sinisuka Ginting mengaku belum bisa tampil maksimal, terutama dalam hal menerapkan strategi permainan.
Dalam kondisi yang baru memulai kembali turnamen karena baru sembuh dari cedera, Ginting mengaku masih mencari kondisi dan suasana persaingan yang kini terasa cukup berbeda.
Jepang Terbuka kali ini bisa menjadi momen kebangkitan bagi Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska Tunjung.
Ajang dengan level BWF Super 750 ini akan dihelat pada 15-20 Juli 2025 di Tokyo Metropolitan Gymnasium.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved