Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ATLET bulu tangkis tunggal putra Indonesia, Christian Adinata mengalami kram seusai menjalani dua laga pada babak kualifikasi Malaysia Masters 2023 di Kuala Lumpur, Selasa (23/5).
Kabar tersebut dibagikan di akun Twitter Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) @INABadminton.
"Christian Adinata alami kram usai pertandingan panjang di final kualifikasi. Lekas membaik @christianadinata16," cuit PBSI.
Baca juga : Jadwal Malaysia Masters 2023 dan Skor Sementara, Cek di Sini!
Dalam video berdurasi 15 detik yang diunggah PBSI, tampak Christian terduduk di kursi roda tanpa alas kaki. Seseorang mendorong kursi beserta Christian menjauh dari arena pertandingan Malaysia Masters.
Terdengar riuh para penonton di arena pertandingan meneriakkan nama Christian seraya menepukkan tangan, yang disambut dengan anggukan kepala sang atlet muda berusia 21 tahun itu.
Baca juga : Dapat Emas SEA Games 2023, Christian Adinata Bertekad Tampil Maksimal di Malaysia Masters
Kram kaki yang dialami pemilik gelar ke-57 dunia tunggal putra itu terjadi seusai ia memenangkan pertandingan tiga babak dengan wakil Malaysia, Sholeh Adil.
Pada babak pertama, Christian hanya mampu mencetak skor 16 sementara sang lawan 21. Babak kedua berbalik menjadi 21 untuk Christian dan 15 untuk Sholeh. Lewat rubber game, akhirnya Christian bisa melaju ke babak utama dengan skor 22-20.
Sebelumnya, di hari yang sama, Christian Adinata sukses menaklukkan lawannya, Kai Schaefer dari Jerman dengan skor 21-18 dan 21-8.
Christian Adinata lahir di Pati, Jawa Tengah, pada 16 Juni 2001. Ia memiliki tinggi 174 centimeter.
Pada SEA Games 2023, Christian Adinata meraih medali emas untuk cabor bulu tangkis nomor individu, setelah memenangkan duel dengan rekannya, Chico Aura Dwi Wardoyo. (Z-4)
Fajar/Fikri berhasi menang dua gim atas wakil tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang, dengan skor 21-19, 21-17.
Ana/Tiwi harus mengakui keunggulan pasangan Jepang, Yuki Fukushima/Mayu Matsumura dalam dua gim langsung 14-21 dan 9-21.
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri kembali berjumpa lagi dengan Sabar Karyaman Gutama/M. Reza Pahlevi Isfahani.
Menurut Gregoria masih ada aspek yang perlu dibenahi, terutama dari sisi fokus di akhir gim.
Rehan mengungkapkan bahwa strategi menekan dengan tempo cepat menjadi kunci keberhasilan mereka.
Jafar/Felisha sukses menjejakkan kaki di perempat final Tiongkok Terbuka 2025 usai menyingkirkan wakil Denmark, Mads Vestergaard/Christine Busch, dua gim langsung.
DPW DKI Jakarta Partai NasDem menggelar acara pertandingan bulutangkis bertajuk Smash Perubahan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 tahun
Berdasarkan update terbaru peringkat BWF, Gregoria Mariska Tunjung menempati peringkat ketujuh alias naik satu peringkat dari sebelumnya di peringkat kedelapan.
Sejumlah pengguna Weibo mempertanyakan pernyataan Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) terkait regulasi penanganan tim medis dalam kasus meninggalnya Zhang Zhi Jie.
BWF menyebut telah memiliki seperangkat pedoman dan instruksi medis. Namun, cara penerapan protokol dan praktik medis dikembalikan kepada masing-masing tuan rumah turnamen.
Zhang sempat kejang, dan kemudian pingsan. Tim medis segera menolongnya lalu membawana ke rumah sakit terdekat. Namun, nawanya tak tertolong. Tiongkok kehilangan calon bintang masa depannya.
Ester tersingkir di 16 besar turnamen Indonesia Terbuka 2024 setelah menyerah dari wakil Tiongkok, Wang Zhi Yi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved