Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TIM tenis Indonesia sukses meruntuhkan dominasi Thailand di SEA Games setelah menorehkan empat medali emas. Thailand pada SEA Games 2021 di Vietnam menjadi juara umum dengan empat emas. Sementara di SEA Games kali ini di Kamboja, Thailand hanya meraih 2 emas.
Podium teratas didapat Indonesia melalui tunggal putra Muhammad Rifqi Fitriadi, tunggal putri Priska Madelyn Nugroho, ganda campuran Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi, dan beregu putri yang diperkuat oleh Aldila, Beatrice Gumulya, Priska, dan Jessy Rompies. Mereka semua membuat Indonesia menjadi juara umum di cabang tenis.
Indonesia juga meraih perak yang disumbangkan ganda putra Christoper/Nathan Anthony Barki dan ganda putri Aldila/Jessy. Lalu, tiga perunggu diraih dari ganda putri Beatrice/Fitriana, ganda campuran David Agung Susanto/Beatrice dan beregu putra yang diperkuat Christoper, David, Rifqi dan Nathan.
Baca juga:
> Christo/Aldila Cetak Hattrick Emas di SEA Games
> Aldila Bantu Antarkan Tim Tenis Putri Indonesia ke Final
Ketua Umum Pelti Edward Omar Sharif Hiariej mengatakan sejak awal sebelum berangkat ke Kamboja, Thailand memang akan jadi lawan terberat Indonesia. Hal itu terbukti dari dimasukinya final beberapa nomor oleh para petenis Thailand.
"Kita bersyukur karena tim tenis Indonesia berhasil jadi juara umum dengan perolehan empat emas, dua perak, dan tiga perunggu. Ini prestasi yang luar biasa dibandingkan dengan SEA Games sebelumnya di Vietnam dengan satu emas satu perak. Kita sekarang mampu menggeser Thailand," kata Edward di acara penjemputan tim tenis Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (15/5).
Menurut Eddy, panggilan akrab Edward, prestasi yang diukir Christopher dkk bisa membuat tenis Indonesia kembali bangkit. Para atlet akan tetap diikutkan sejumlah turnamen internasional yang berlokasi di Jakarta.
Baca juga: Rifqi Fitriadi Sukses Rebut Emas Tunggal Putra Tenis SEA Games 2023
Indonesia saat ini sedang menatap tiga kejuaraan sekaligus, yaitu Piala Fed pada 24-29 Juli, Piala Davis pada September dan Asian Games Hangzou September.
"Kita akan terus asah keterampilan maupun kemampuan para atlet di berbagai turnamen. Kita akan selalu adakan ajang skala internasional yang bertempat di Jakarta," tegas Eddy yang juga menjabat Wakil Menteri Hukum dan HAM.
Sementara itu, Priska mengakui SEA Games kali ini sangat berat karena selalu bertemu wakil dari Thailand di final, baik di nomor perorangan maupun beregu putri. Meski demikian, dia sangat puas bisa memberikan emas untuk Indonesia.
"Tapi aku senang banget bisa ambil, bisa menang dapatkan emas. Kunci sukses ini adalah main fight terus. Di final tunggal perorangan sempat ketinggalan jauh, tapi akhirnya bisa ambil (emas) juga," ungkap Priska.
"Medali emas ini aku persembahkan buat orang tua, tim pelatih, dan seluruh pecinta tenis di Indonesia," lanjutnya. (Z-6)
Ricky Soebagdja cukup puas dengan penampilan Fajar Alfian dan kawan-kawan.
TIMNAS Indonesia akan mengajukan banding terkait sanksi yang diberikan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) atas insiden yang terjadi pada final SEA Games 2023 melawan Thailand.
Thailand kalah 2-5 dari Indonesia di laga final SEA Games 2023 di Phnom Penh, pekan lalu, namun laga itu diwarnai perkelahian yang melibatkan pemain dan pelatih dari kedua tim di sisi lapangan.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mendorong agar inspirasi keberhasilan Timnas U-22 sebagai langkah yang bagus dalam memulai revolusi mental.
"Saya ingin memberikan kesempatan kepada coach Indra dan juga para pemain SEA Games untuk (berlaga) di Asian Games," kata Erick Thohir
Polemik sempat terjadi ketika insiden bendera negara peserta, termasuk Indonesia, yang dikibarkan terbalik ketika latihan seremoni pembukaan pekan lalu.
Gelar juara dari Tiongkok menjadi yang pertama diraih Priska pada tahun ini.
Pertarungan sebenarnya benar-benar berat bagi petenis 19 tahun itu, karena ia sempat tertinggal jauh dari sang lawan, namun kemudian berhasil mengejar dan menjadi pemenang.
Dalam laga yang bergulir di Morodok Techo National Stadium, Phnom Penh, Sabtu, Priska bersaing ketat dengan petenis Thailand Lanlana Tararudee dengan skor 6-7 (1-7), 7-6 (7-4), dan 7-5.
Petenis tunggal putri Priska Madelyn Nugroho masuk final seusai mengalahkan wakil Thailand Achisa Chanta.
Priska Nugroho dan kawan-kawan sebelumnya pecah telur dengan meraih medali emas nomor beregu bersama Aldila Sutjiadi dan Jessy Rompies.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved