CAMBODIA SEA Games Organizing Committee (CAMSOC) sudah menetapkan 36 cabor yang akan diperlombakan. Dari daftar itu, sejumlah cabor andalan Indonesia seperti panahan, menembak, hingga dayung tak dipertandingkan.
Hal ini membuat Indonesia diproyeksikan kehilangan potensi 39 medali emas. Meski begitu, Chef de Misson (CdM) Indonesia mengungkap skuad nantinya berpeluang menambal dengan enam tambahan emas.
CdM Indonesia untuk SEA Games 2023 Kamboja, Lexyndo Hakim mengatakan tidak perlu berkecil hati karena kehilangan peluang emas di cabor andalan yang tak dilombakan. Indonesia masih punya potensi tambahan enam emas dari cabor yang sebelumnya tidak dimainkan di SEA Games Vietnam lalu.
"Berdasarkan rekam jejak cabor, potensi Indonesia bisa saja mendapatkan tambahan minimal enam medali emas dari jetski, soft tenis, water polo, dan traditional boat race atau perahu naga," kata Lexyndo, Kamis (9/3).
Untuk cabor jetski, Indonesia memiliki juara dunia yakni Aqsa Sutan Aswar dan Aero Sutan Aswar. Pada cabor polo air, Indonesia merupakan peraih medali emas SEA Games 2019 Manila. Untuk perahu naga, Lexyndo meyakini atlet dayung Indonesia tak perlu diragukan karena levelnya berada pada tingkat persaingan dunia.
"Jadi kita tidak boleh pesimistis. Sebagai insan olahraga kita diajarkan untuk optimistis seperti yang tercantum dalam nilai-nilai Olimpiade," ujarnya.
"Sekarang bagaimana kita persiapkan atlet sebaik mungkin supaya bisa menghadapi setiap tantangan yang mungkin ada di depan saat games nanti," imbuhnya.
Cambodia SEA Games Organizing Committee (CAMSOC) sudah menetapkan 36 cabor yang akan diperlombakan. Dari daftar itu, sejumlah cabor andalan Indonesia seperti panahan, menembak, hingga dayung tak dipertandingkan. (R-2)