Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
TIM bulu tangkis Indonesia berambisi membawa pulang medali dari nomor ganda putri di Kejuaraan Dunia BWF 2022, yang akan berlangsung di Tokyo, Jepang pada 22-28 Agustus. Hal itu ditegaskan pelatih Eng Hian.
"Kondisi semua sudah siap bertanding di Kejuaraan Dunia, dan tentunya ada target medali yang kami harapkan dari pasangan-pasangan muda ini. Kami tidak bicara warna, tapi bisa membawa medali untuk prestasi mereka sendiri juga," kata Eng Hian lewat keterangan tertulis PP PBSI di Jakarta, Kamis (18/8).
Target medali di ajang ini dibebankan kepada dua ganda putri Indonesia,yaitu Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi.
Baca juga: Pelatih Ganda Campuran Senang dengan Hasil Undian Kejuaraan Dunia
Secara khusus, pelatih yang akrab disapa Didi itu menambahkan harapannya pada Ribka/Fadia yang berkesempatan kembali berpasangan.
Dua atlet itu sebelumnya telah dipisah beberapa bulan lalu. Ribka dipasangkan dengan Febby Valencia Dwijayanti Gani, sementara Fadia berduet dengan peraih medali emas Olimpiade Tokyo, Apriyani Rahayu.
Meski Ribka/Fadia akan kembali dipecah setelah Kejuaraan Dunia pada 22-28 Agustus, Didi berharap mereka bisa tampil dengan kemampuan terbaik yang dimiliki.
Di kesempatan yang sama, pasangan Ana/Tiwi merasa senang menghadapi Kejuaraan Dunia level senior untuk pertama kali. Sebelumnya, mereka sempat sukses dengan torehan medali perak di ajang Kejuaraan Dunia level junior 2019.
"Perasaannya senang karena ini pertama kalinya saya dan Tiwi bisa ikut Kejuaraan Dunia. Persiapan tidak sebentar, jadi bisa menyiapkan dengan baik untuk pertandingannya. Latihan teknik dan non-tekniknya semua disiapkan. Usai masuk di level senior seperti ini, kondisi apapun harus siap. Kami jadikan pertandingan yang lalu sebagai pengalaman, apa yang kurang dan harus diperbaiki," papar Ana.
Pada ajang yang akan dihelat di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Ribka/Fadia akan menghadapi Chang Ching Hui/Yang Ching Tun dari Taiwan di babak 64 besar.
Sedangkan Ana/Tiwi menghadapi pasangan asal Prancis, Margot Lambert/Anne Tran. (Ant/OL-1)
Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung hanya membutuhkan waktu 29 menit untuk menyudahi laga putaran pertama Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis dalam dua gim saja, 21-10 dan 21-9.
Fadia dan Lanny akan dipisah setelah Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis. Fadia akan kembali berpasangan dengan Apriyani Rahayu, sedangkan Lanny akan berduet dengan Amallia Cahaya Pratiwi.
Setelah Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis, Fajar akan berduet dengan Muhammad Shohibul Fikri, sedangkan Rian dipasangkan dengan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Sepanjang musim ini, Leo/Bagas telah sembilan kali turun dalam turnamen. Hasil terbaik mereka adalah menjadi runner-up di Super 1000 All England (11-16 Maret).
Emas terakhir di Kejuaraan Dunia diraih pada 1993 melalui Susi Susanti. Adapun medali terakhir yang diraih tunggal putri adalah perunggu melalui Lindaweni Fanetri pada edisi 2015 di Jakarta.
Indra Widjaja menyebut semangat Anhony Sinisuka Ginting untuk kembali ke performa puncak terlihat dari komitmen dan kerja kerasnya selama masa rehabilitasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved