Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Indonesia Buka Keran Medali di ISG

Akmal Fauzi
09/8/2022 16:16
Indonesia Buka Keran Medali di ISG
Pesepeda Ayustina Priatna(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

TIM Indonesia mengawali perjalanan di Islamic Solidarity Games (ISG) 2021 dengan raihan medali perak dan perunggu jelang opening ceremony dini hari nanti. Ini menjadi modal positif tim Merah Putih di turnamen olahraga multi-ajang negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada 9-18 Agustus di Konya, Turki.

Medali perak dipersembahkan Ayustina Priatna di nomor omnium elite putri cabang balap sepeda. Sedangkan perunggu didapat dari atlet atletik Eki Febri Ekawati yang turun di nomor tolak peluru putri.

Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia untuk ISG Rafiq Hakim Radinal bangga terhadap prestasi yang ditunjukkan atlet-atlet Merah Putih di ISG. Ia berharap sukses yang didapatkan Ayustina dan Eki dapat menjadi pelecut motivasi para atlet lain yang akan tampil di ISG.

“Saya bangga sekaligus gembira karena Tim Indonesia berhasil meraih dua medali, perak dan perunggu di ISG sebelum opening ceremony dimulai. Semoga ini bisa menjadi pembangkit semangat bagi atlet-atlet lain yang akan tampil di ISG,” kata Rafiq dalam keterangan resmi Komite Olimpiade Indonesia, Selasa (9/8).

Sementara itu, Ayustina Priatna bangga atas raihan yang dicapainya. Ia berhak atas medali perak usai mengumpulkan 115 poin. Ia terpaut 5 poin dari pembalap Kazakhtan Rinata Sultanova yang berhak atas medali emas dengan koleksi 120 poin. Perunggu diamankan pembalap Malaysia Nur Aisyah Mohamad Zubir dengan raihan 107 poin.

“Medali perak ini ibaratnya perjuangan tumpah darah karena sudah lama saya tak turun di nomor track dan baru mencoba lagi. Ini turnamen ketiga saya di nomor track setelah India dan Kolombia, tetapi ibaratnya di sini saya benar-benar bermain,” kata Ayu.

“Secara strategi saya tidak begitu maksimal karena negara lain menurunkan dua pembalap, sedangkan saya turun sendiri. Ketika saya tampil bagus di tiga gim awal, lawan langsung menandai agar saya ditempel ketat dan karena saya turun sendiri jadi tidak ada yang menjaga saya," lanjutnya.

Baca juga:  Batal Berangkat ke ISG Konya, Timnas Basket 3x3 Putri Kecewa

Ayu mengatakan mendapat pelajaran berharga dari nomor omnium yang bisa dipetik sebagai modal positif baginya sebelum tampil di nomor ITT dan Road Race.

“Sekarang fokus recovery dulu. Alhamdulillah dari NOC Indonesia menyediakan masseur dan pelatih juga bawa protein shake. Insya Allah bisa lebih cepat,” ujar Ayu.

Sementara itu, Eki Febri mengamankan peringkat ketiga di nomor tolak peluru usai membukukan lemparan 14,93 m. Medali emas dan perak diamankan tuan rumah, yaitu Emel Dareli (17,25 m) dan Pinar Akyol (16,87 m).

“Secara persaingan memang mereka di atas kita karena Dareli ini tampil di Olimpiade. Tapi saya tampil tak ada beban, terpenting bisa mendapat lemparan yang bagus saja. Saya bangga bisa memberikan medali perunggu karena otot paha dalam kanan saya sempat agak tegang, beruntung tidak apa-apa hingga akhirnya bisa mendapatkan medali perunggu ini,” ujar Eki. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya