Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TIM para atletik Indonesia menutup buku ASEAN Para Games (APG) XI 2022 dengan catatan manis. Di hari terakhir lomba cabang olahraga tersebut, Jumat (5/8), tiga tim estafet yang berjuang di lintasan Stadion Manahan Solo berhasil mempersembahkan medali.
Tim balap lari estafet 4x100 M klasifikasi T42/47 Indonesia tampil pertama untuk membuka perebutan medali.
Di nomor ini, Nur Ferry dan kawan-kawan harus merelakan emas jatuh ke tangan Thailand setelah perjuangan keras mereka. Indonesia dan Thailand sebenarnya berbarengan sampai finis, namun wakil Gajah Putih itu dinobatkan lebih dulu menyentuh garis finis. Thailand finis dengan catatan waktu 45,280 detik, sedangkan Indonesia 45,290 detik.
Indonesia menurunkan Partin di posisi start pertama, kemudian berikutnya Nur Ferry Pradana, dilanjutkan Ryan Arda Diarta dan Rizal Bagus Saktiyono.
"Kami berjuang maksimal. Apa pun hasilnya harus kami terima," ujar Nur Ferry seusai lomba.
Kekalahan Indonesia di nomor ini langsung dibayar tuntas Eko Saputro dan kolega. Turun di nomor 4x100 M T11/T13 (klasifikasi atlet yang memiliki hambatan penglihatan), Indonesia gantian memaksa Thailand untuk puas dengan medali perak.
Petrus Kanel Alupan, Eko Saputro, Muammar Habibila, dan Ruli Alkahfi Mubarok berhasil mempersembahkan emas di lomba ini. Kecepatan mereka menghasilkan catatan waktu 44,970 detik, sedangkan Thailand 45,170 detik.
Baca juga: Kontingen Indonesia Lampaui Target Perolehan Emas
"Penutupan yang manis," Habibila berteriak saat selebrasi usai.
Lomba hari terakhir pun ditutup dengan nomor 4x100 universal (klasifikasi campuran). Indonesia menurunkan Susan Unggu, Nanda Mei Sholihah, Saptoyogo Purnomo, dan Jaenal Aripin.
Emas pun kembali diraih setelah menang atas Thailand. Tim Merah Putih menorehkan waktu 48,110 detik, unggul 4 detik lebih dari Thailand.
Selain dari lomba adu cepat di lintasan, Indonesia juga meraih emas dari lompat jauh klasifikasi T47. Keping emas dipersembahkan Setyo Budi Hartanto. Sementara dari tolak peluru, Sutarno dan Priyano di lempar cakram F46 meraih perak.
Dengan berakhirnya semua pertandingan di cabor para atletik, Indonesia hampir dipastikan keluar sebagai juara umum.
Berdasarkan data sementara dari laman resmi apg2022, hingga pukul 10.00 WIB, Indonesia mencatat 32 medali emas, 21 perak, dan 16 perunggu di cabor ini. Sementara Thailand di posisi kedua dengan 18 emas, 16 perak, dan 15 perunggu. Tempat ketiga diisi Vietnam dengan 7 emas, 10 perak, dan 15 perunggu.
"Tidak bisa berkata-kata lagi. Karena ini suatu kebanggaan kami tim Indonesia. Setelah harapan kami dan doa-doa selama ini untuk jadi juara umum," kata Zaenal Aripin yang baru menyelesaikan lomba.
Raihan ini sekaligus mengulang memori manis tim para atletik Indonesia saat meraih predikat juara umum di APG Malaysia 2017 dengan torehan 40 emas, 28 perak, dan 17 perunggu. (RO/OL-16)
Ketegangan sempat dialami Tim Paralimpiade Indonesia dalam klasifikasi disabilitas untuk menentukan di ketegori mana Evi akan turun pada nomor lari 100 meter putri.
Pada latihan perdana itu, Evi masih melakukan sejumlah adaptasi cuaca maupun penyesuaian lintasan.
Melangsungkan pertandingan di Tokyo National Stadium, Jepang, Jaenal harus didiskualifikasi dari perlombaan setelah mendahului start jelang dimulainya perlombaan Heat 2.
Menurut catatan resmi paralimpik, Elvin memiliki waktu reaksi start yang baik. Namun empat atlet lainnya jauh lebih unggul ketika di pertengahan lomba
Di babak final, yang berlangsung Sabtu (4/9) pukul 10.27 waktu setempat, Saptoyogo finis keenam dari delapan kontestan dengan mencatatkan waktu 23,27 detik.
Di babak final, yang akan berlangsung pada Sabtu (4/9) malam pukul 19.26 WIB, duo sprinter Italia, yakni Caironi dan Sabatini diperkirakan bakal menjadi pesaing terberat Evi.
Yahya Hernanda dkk tampil luar biasa untuk mengalahkan rival bebuyutan mereka, Thailand dengan skor akhir 3-2.
Sesuai skema pertandingan yang telah disusun, Indonesia yang menempati posisi puncak akan kembali menghadapi Kamboja sebagai tim dasar klasemen pada Rabu (3/8) sore.
Perintah untuk tidak terlalu memaksakan gol ke gawang Kamboja, juga sebagai upaya menghindarkan cedera para pemain untuk pertandingan perebutan medali emas nanti.
Kepercayaan diri meningkat karena tim sepak bola CP Indonesia juga mengantongi rapor bagus dalam perjalanan menuju final.
Pertandingan yang disaksikan dua ribuan penonton di Stadion UNS itu berlangsung seru dan menarik.
Salah satu yang menarik perhatian pengunjung adalah stan Sekolah Luar Biasa (SLB) Mandiri Putra yang berasal dari Jumapolo Karanganyar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved