Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Dua Bobotoh Tewas, Farhan Ingin Panpel Terus Memperbaiki Diri

Bayu Anggoro
20/6/2022 22:20
Dua Bobotoh Tewas, Farhan Ingin Panpel Terus Memperbaiki Diri
M Farhan, anggota DPR RI (tengah)(MI/BAYU ANGGORO)


SEPAK bola Tanah Air diselimuti duka. Laga Piala Presiden Grup C
pada Jumat 17 Juni 2022 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA)
Gedebage, Kota Bandung, antara Persib Bandung kontra Persebaya telah
memakan korban.

Dua suporter meninggal dunia. Mereka ialah Asep Ahmad Solihin asal Bandung dan Sopiana Yusuf asal Bogor, yang diduga tewas akibat berdesak-desakan di pintu stadion.

Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan, menegaskan
keadaan tersebut harus jadi bahan introspeksi bagi semua pihak.

Bahkan, mantan Direktur Marketing PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) ini menilai, jika diposisikan pada keluarga korban, hal wajar jika ingin menyalahkan berbagai pihak atas insiden ini.

"Duka mendalam, dirasakan Bobotoh seluruh negeri. Dalam duka yang
mendalam rasanya ingin menyalahkan semua orang yang kita anggap
bertanggung jawab. Tetapi sebagai sebuah keluarga besar, saya mengajak kita introspeksi," ujar Farhan, Senin (20/6).

Menurutnya, antusiasme bobotoh menyaksikan penggawa Persib secara
langsung di stadion tak perlu diragukan. Namun, ada beberapa hal yang
harus dipahami secara bersama-sama dan harus bijak.

"Introspeksi pertama sebagai sesama bobotoh, bahwa antusiasme kita
sebagai bentuk kecintaan kepada Persib harus kita kelola bersama, jangan sampai kita terjebak mengambil tindakan beresiko tinggi,"
terangnya.

Sementara untuk penyelenggara, Farhan mengaku memiliki pengalaman
bagaimana mengelola penyelenggaraan. "Sebagai orang yang pernah menjadi
panpel, saya mengerti betul tekanan yang dihadapi dari berbagai pihak.
Masalah secara 360 derajat mengepung, dari mulai jadwal pertandingan
hingga distribusi tiket," katanya.

Namun, ia berharap panpel jangan sampai pernah lalai dan menyerah. "Karena kami ingin pertandingan tetap digelar dengan penonton langsung," tambahnya.

Jangan tutup GBLA

Akibat insiden itu, PSSI pun turun tangan melakukan investigasi terkait
SOP penyelenggaraan sekaligus penerapan standar keamanan stadion.

Farhan berharap PSSI objektif dalam mengambil kesimpulan tanpa menghentikan operasional GBLA.

"Saya harapkan objektifitas dari PSSI mempertimbangkan posisi strategis
GBLA sebagai salah satu episentrum sepak bola Indonesia. Maka apapun
hasil investigasi PSSI harus memberikan solusi bagi pengelolaan GBLA,
bukan malah menutupnya," terangnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya