Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
CHARLES Leclerc pantas bertanya apa yang telah dia lakukan sehingga membukukan serangkaian hasil buruk di balapan Formula 1.
Setelah meraih dua kemenangan di Australia, April lalu, segalanya berjalan mulus untuk Leclerc, yang unggul 46 poin dari juara dunia Max Verstappen di klasemen pembalap.
Namun, dua bulan kemudian, setelah Leclerc meraih empat posisi pole, dan dua kali gagal finis (DNF) pembalap Ferrari itu kini menduduki posisi ketiga di klasemen pembalap, tertinggal 34 poin dari Verstappen yang menduduki posisi puncak.
Baca juga: Verstappen Kampiun di GP Azerbaijan
Yang teranyar, di GP Azerbaijan, Leclerc dan rekan setimnya di Ferrari, Carlos Sainz, gagal finis.
Pembalap Monaco itu gagal finis setelah mobilnya mengeluarkan asap di lap 20. Adapun Sainz sudah lebih dulu gagal melanjutkan balapan di lap 9 karena masalah pada sistem hidrolik mobilnya.
Ketika ditanya apakah hasil di Baku itu mempengaruhi peluangnya menjadi juara Formula 1, Leclerc menjawab, "Lebih dari berpengaruh. Saya tidak tahu lagi kata apa yang bisa mendeskripsikannya."
"Saya sangat kecewa dan saya berharap kami bisa segera bangkit."
"Kembali tidak finis sangatlah mengecewakan. Kami harus segera mempelajarai masalahnya dan berharap hal itu tidak terulang lagi," lanjutnya.
Adapun prinsipal tim Ferrari Mattia Binotto mengatakan, "Kami tidak bisa diandalkan namun tim akan tetap fokus, mengatasi masalah yang ada dan akan menjadi semakin kuat."
"Kami harus mengetahui apa yang terjadi hari ini. Tidak semua masalah sama. Akan dibutuhkan waktu untuk menganalisanya," imbuhnya.
Namun, dengan balapan berikutnya di Montreal akan digelar pekan depan, Ferrari tidak memiliki kesempatan untuk berlama-lama mencari solusi untuk masalah mereka. (AFP/OL-1)
Kevin Magnussen berbenturan dengan pembalap Alpine Pierre Gasly di GP Italia sehingga terkena poin penalti dan melewati batas poin penalti musim ini.
Pembalap Meksiko itu sukses mendahului pembalap Ferarri Charles Leclerc yang memulai balapan dari posisi terdepan (pole position).
Pole itu merupakan posisi start terdepan pertama Ferrari pada musim ini setelah mereka menyaksikan dominasi Red Bull pada kualifikasi tiga balapan sebelumnya.
Pembalap Spanyol itu mengatakan cukup optimistis menghadapi putaran keempat F1 kali ini, mengingat ia telah mengoleksi tiga podium dari tiga balapan pada awal musim.
Sang juara dunia tujuh kali itu mendapati sakit punggung serius setelah berjibaku dengan mobil W13 yang memantul-mantul karena efek porpoising.
"Saya akan katakan sebenarnya ini terlihat buruk dan terasa 100 kali lebih parah. Pastinya akan butuh pemulihan dan kerja keras dengan tim sebelum Montreal untuk mengatasi rintangan ini."
Leclerc mengakui kesalahan perhitungan yang dilakukan berdampak besar.
Sebagai pembalap baru yang tergabung dalam tim Ferrari, Lewis Hamilton pertama kalinya merasakan balapan di 'markas' Ferrari pada gelaran GP Emilia Romagna kali ini.
Pembalap Ferrari Lewis Hamilton belum menunjukkan performa yang impresif setelah di GP Arab Saudi hanya finis di posisi ketujuh.
Nasib serupa juga dialami oleh Leclerc yang mencatat bahwa SF25 miliknya mempunyai berat 1 kg di bawah berat minimum sehingga membuatnya didiskualifikasi.
Hamilton mencatatkan waktu tercepat di sesi kualifikasi dengan catatan 1 menit 30,849 detik.
Norris mencatatkan waktu tercepat pada sesi uji coba kali ini dengan catatan 1 menit 31,504 detik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved