Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
GANDA putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti tidak menyangka bisa mencapai babak final Indonesia Masters sebagai pasangan debutan yang baru diduetkan oleh Pelatnas PBSI.
Indonesia Masters 2022 menjadi ajang kedua bagi Apriyani/Fadia sebagai ganda putri nasional, setelah sebelumnya tampil perdana di SEA Games Vietnam bulan lalu dan memboyong medali emas.
"Saya tidak pernah berpikir bisa sampai sejauh ini. Memang saya dan Kak Greys (Greysia Polii) pernah juara di sini, tapi sekarang kan mulai lagi dari nol dengan pasangan baru. Kami masih banyak mencoba-coba dan siap berjuang untuk besok," kata Apriyani, Sabtu (11/6).
Baca juga: Apriyani/Siti Fadia Lolos ke Final Indonesia Masters 2022, Jadi Kado Perpisahan untuk Greysia Polii
Apriyani, saat masih berpasangan dengan Greysia, tercatat pernah membukukan gelar juara pada ajang berlevel BWF Super 500 ini pada edisi 2020.
Pada edisi tahun ini, Apriyani dipastikan kembali ke partai puncak namun dengan pasangan barunya, setelah mengalahkan ganda putri asal Malaysia Pearly Tan/Thinaah Muralitharan dengan rubber game 21-23, 21-14, dan 21-14.
Apriyani/Fadia hampir menang dua gim langsung jika saja mereka tidak kecolongan di gim pembuka. Pada gim poin, kedua pasangan terlibat persaingan sengit untuk mengunci kemenangan pertama.
Menurut Fadia, pada poin kritis itu, dia membuat sejumlah kesalahan sehingga harus merelakan peluang kemenangan pembuka.
"Tadi di poin kritis gim pertama masih kurang berani, baru di gim ketiga mulai berani dan bisa lebih fokus untuk menyerang. Mengembalikan fokusnya setelah berkomunikasi dengan pelatih, diberi arahan juga oleh Kak Apri. Diingatkan supaya jangan terbebani dan fokus satu per satu saja," ungkap Fadia.
Bisa mencapai babak final BWF Super Series pertama tidak dipungkiri membuat Fadia gembira. Meski begitu, dia tidak mau berpuas diri dan akan tetap fokus untuk memberikan yang terbaik bersama seniornya.
"Pastinya senang, tapi tidak mau berpuas diri dulu karena ini baru awal. Perjalanan kami juga masih panjang. Saya mau terus belajar dengan Kak Apri dan cari pola permainan yang enak, semoga selanjutnya bisa lebih konsisten," pungkasnya.
Di babak final, Apriyani/Fadia sudah ditunggu peringkat satu dunia Cheng Qin Cheng/Jia Yi Fan.
Di babak semifinal, ganda putri asal Tiongkok itu terlebih dulu mengandaskan Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong dari Korea
Selatan. (Ant/OL-1)
Raymond-Patra Melaju ke Final Indonesia Masters 2024
Turnamen Indonesia Masters akan dilaksanakan di Istora Gelora Bung Karno pada 24-29 Januari 2023.
Hadiah Indonesia Masters 2020 naik sebesar US$50 ribu menjadi US$400 ribu. Tahun lalu, total hadiah hanya US$350 ribu.
Hendra menambahkan keduanya harus siap dari permainan no-lob-nya karena Istora bertipe lapangan berangin.
Alfian/Annisa meraih tiket ke babak utama setelah menundukkan pasangan Denmark Mathias Bay-Smidt/Rikke Soby dua gim langsung 21-18 dan 21-13.
Tontowi Ahmad/Apriyani Rahayu tampil meyakinkan setelah menghempas pasangan Thailand, Supak Jomkoh/Supissara Paewsampran, dengan skor 21-16, 21-17.
Dari segi peringkat, Greysia/Apriyani memang jauh lebih diunggulkan karena berada di peringkat keenam dunia, sedangkan Chow/Lee bertengger di urutan ke-11.
"Persiapan harus terus kami kencangkan tidak boleh kendur, kami juga akan belajar pengalaman dari pertandingan pertama,"
Greysia/Apriyani, yang menempati peringkat keenam dunia itu, menang lewat pertarungan tiga gim 24-22, 13-21, dan 21-8.
Sejak badminton dipertandingkan di Olimpiade, mulai 1992, belum ada pasangan Merah Putih yang mampu melewati babak perempat final.
Greysia/Apriyani hari ini lolos ke babak semifinal Olimpiade Tokyo 2020 setelah menyingkirkan pasangan China Du Yue/Li Yin Hui lewat pertandingan rubber game 21-15, 20-22, 21-17.
"Semoga mereka bisa membuat lompatan prestasi besar. Memang tidak mudah, tetapi semuanya tidak ada yang mustahil,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved