Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic mengatakan masih berjuang secara mental untuk kembali ke performa terbaiknya setelah absen di Australian Open dan sebagian besar musim awal karena menolak untuk divaksin Covid-19.
Juara Grand Slam 20 kali itu tidak dapat mempertahankan gelar Australian Open miliknya pada Januari setelah dideportasi dari negara tersebut, setelah awalnya diterima di turnamen itu meskipun tidak menggunakan vaksin.
Petenis berusia 34 tahun tersebut juga absen dalam acara ATP Masters 1000 di Miami dan Indian Wells.
"Tantangannya pasti lebih pada sisi mental dan emosional," kata Djokovic, yang bersiap untuk memulai Madrid Open pada Selasa, dikutip dari Reuters, Senin (2/5).
"Tentu saja saya tidak pernah mengalami hal serupa dengan apa yang saya alami di awal musim ini dan saya tidak tahu bagaimana itu akan mempengaruhi saya."
"Itu jelas masih -- Anda tahu, saya masih harus menghadapinya sampai batas tertentu. Ini tidak sekuat seperti dalam dua, tiga bulan pertama tahun ini. Saya merasa semakin banyak saya bermain, semakin sering saya berada di lingkungan ini, semakin saya merasa nyaman."
Kurangnya latihan pertandingan ditunjukkan petenis Serbia itu dalam dua turnamen lapangan tanah liat pertamanya musim ini.
Dia tersingkir dari Monte Carlo Masters setelah kalah dari Alejandro Davidovich Fokina, juga kalah dari Andrey Rublev dalam final Serbia Open bulan lalu.
Djokovic mengakui bahwa secara fisik dia "kehabisan tenaga" dalam kekalahannya di Monte-Carlo, tetapi dia senang bahwa dia memiliki kesempatan untuk memainkan empat pertandingan panjang di Serbia saat dia meningkatkan persiapannya untuk Roland Garros, di mana dia mengangkat trofi tahun lalu dan pada 2016. "Tentu saja tidak pada level yang saya inginkan. Ini adalah proses, dan saya harus bersabar. Mudah-mudahan semuanya akan berjalan ke arah yang benar juga pekan ini," kata petenis Serbia itu.
Djokovic mengatakan dia senang memiliki kejelasan yang lebih besar tentang turnamen mana yang bisa dia ikuti tanpa vaksinasi Covid-19.
"Saya senang bahwa saya kembali ke jalurnya dalam hal bisa bermain di turnamen dan memiliki kejelasan dalam hal jadwal, ke mana saya harus pergi, ke mana saya bisa pergi, ke mana saya bisa mencapai puncak dan ke mana saya ingin mencapai puncak," ucap Djokovic.
"Jelas di tanah liat itu adalah Roland Garros, dan kemudian saya juga bisa bermain di London di Wimbledon, yang tentu saja merupakan turnamen yang sangat penting bagi saya."
"Saya senang dengan beberapa bulan ke depan di mana saya memiliki pemahaman dan kejelasan di mana saya bisa bermain. Jadi semoga saya bisa mengeluarkan yang terbaik dari diri saya, terutama di Grand Slam," ujarnya menambahkan. (Ant/OL-12)
Novak Djokovic mengakui bahwa kondisi fisik yang kurang prima menjadi salah satu faktor utama kekalahannya dari Jannik Sinner di semifinal Wimbledon 2025.
Petenis unggulan nomor 1 dunia, Jannik Sinner, berhasil mencatatkan kemenangan gemilang atas Novak Djokovic dalam babak semifinal Wimbledon 2025.
Novak Djokovic berhasil menaklukan petenis muda Italia, Flavio Cobolli di Wimbledon dengan skor 6-7(6), 6-2, 7-5, 6-4.
Petenis Serbia Novak Djokovic bangkit dari awal yang lambat, Senin (7/7) untuk mengalahkan Alex de Minaur 1-6, 6-4, 6-4, dan 6-4 untuk mencapai perempat final Wimbledon untuk ke-16 kalinya.
Novak Djokovic mencatat tonggak sejarah dengan kemenangan ke-100-nya di Wimbledon
Novak Djokovic tampil percaya diri jelang duel lawan Miomir Kecmanovic di Wimbledon. Iga Swiatek dan Jannik Sinner juga mantap melangkah ke babak ketiga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved