Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMBALAP sepeda putri Ayustina Delia Priatna punya modal penting dalam persiapan menuju SEA Games Hanoi, Vietnam setelah mengukir sejarah dengan naik podium kedua di kategori Individual Time Trail (ITT) Women Elite pada Kejuaraan Asia 2022 atau Asian Road and Para Cycling Championship di Dushanbe, Tajikistan, Minggu (27/3).
Pelatih Kepala Tim Balap Sepeda Indonesia Dadang Haries Purnomo mengatakan hasil ini di luar dugaan mengingat ini merupakan ajang internasional pertama atlet Indonesia selama hampir dua tahun tidak berkompetisi karena pandemi covid-19.
"Fokus kami adalah persiapan menuju SEA Games Hanoi. Kami hanya ingin atlet bisa memperbaiki performa selama di Kejuaraan Asia. Memang kami tidak ikut event cukup lama. Jadi, hasil Ayu ini adalah kejutan dan dia selama pelatnas menunjukkan perkembangan pesat," kata Dadang, Minggu (27/3).
Baca juga: Lokasi Pertandingan SEA Games Vietnam Dibagi 12 Klaster
Ayustina finis di urutan kedua dengan catatan waktu 33 menit 59.275 detik. Dia berada di bawah pembalap Kazakhstan Rinata Sultanova, yang menjadi juara dengan catatan waktu 33 menit 24.632 detik. Adapun posisi ketiga diraih Solongo Tserenlkham asal Mongolia dengan waktu 35 menit 04.082 detik.
Dadang juga menyebut hasil itu menjadi tolok ukur menuju SEA Games Hanoi mengingat Kejuaraan Asia juga diikuti atlet yang nantinya turun di Hanoi.
"Target kami di SEA Games. Kami bisa unggul dari negara Asia Tenggara lainnya di sini yang sebenarnya mereka kenyang mengikuti kejuaraan seperti Thailand dan Vietnam," ujar Dadang.
Untuk menambah jam terbang dan persiapan SEA Games Hanoi, Dadang mengatakan atlet Indonesia berencana mengikuti tur di Thailand, awal April nanti.
Sementara itu, Sport Scientist timnas balap sepeda Indonesia, Donny Ardy Kusuma, mengatakan berdasarkan hasil lomba di Kejuaraan Asia, Ayustina menjadi yang terbaik di antara peserta dari Asia Tenggara.
Pesaing terdekat Ayustina adalah Thi Thu Mai Nguyen asal Vietnam yang finis di urutan keenam dengan waktu 35 menit 55,420 detik, terpaut cukup jauh dari Ayustina.
Kemudian, ada pesepeda asal Thailand Phetdarin Somrat yang finis di urutan ketujuh dengan membukukan waktu 36 menit 34,191 detik.
"Kami, dalam ajang ini, tidak muluk soal target karena ini adalah ajang try out untuk SEA Games Hanoi. Jadi, menjadi nomor satu di Asia Tenggara adalah pencapaian yang bagus dan menjadi modal pada SEA Games Hanoi nanti,"; kata Donny.
Selain itu, berdasarkan data, kata Donny, Ayustina di atas kertas masuk dalam posisi empat hingga lima besar di Asia.
"Hasil ini sesuai harapan. Ayustina mencapai peak yang sesuai dengan kami inginkan di Kejuaraan Asia. Dan gap dengan posisi pertama itu jauh lebih baik dari apa yang kami canangkan sebelumnya," ujar Donny.
Indonesia mengirim tujuh atlet terdiri dari lima putra dan dua putri bertolak ke Tajikistan.
Dari sektor putra ada Aiman Cahyadi, Bernard Benyamin Van Aert, Terry Yudha Kusuma, Dealton Nurarif Prayogo, dan Selamat Juangga. Sementara pada putri selain Ayustina Delia Priatna, ada nama Gita Widya Yunika.
Mereka berada di Tajikistan didampingi manajer timnas Budi Saputra dan tiga pelatih tim nasional yakni Dadang Haries Poernomo, Rudy Dwi Januar, dan Bayu Satrio Sudono Putro. Selain itu ada Margi Yudha Wirawan sebagai masseur. (Ant/OL-1)
Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) mengoptimalkan perfoma atlet guna meraih prestasi optimal pada SEA Games ke-33 Thailand 2025.
SEA Games 2025 Thailand hanya mempertandingkan lima nomor esports, yakni Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB), Arena of Valor, FC Online, dan Free Fire.
Keputusan untuk absen di ajang SEA Games 2025 diambil Agus Prayogo karena merasa Indonesia mempunyai atlet-atlet potensial dan memerlukan proses regenerasi.
Hingga saat ini sudah ada 16 atlet pelatnas untuk tampil di ajang SEA Games 2025.
Para atlet esports itu akan mewakili Indonesia di nomor Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) putra dan putri, Free Fire dengan dua tim perwakilan, serta FC Online.
Nika Kalila Master Swimming Championship diharapkan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain yang ingin membuat kejuaraan renang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved