Kamis 30 Desember 2021, 11:45 WIB

Perbasi Pastikan tidak Ada Ampun Bagi Pelaku Pengaturan Skor

Rifaldi Putra Irianto | Olahraga
Perbasi Pastikan tidak Ada Ampun Bagi Pelaku Pengaturan Skor

ANTARA/Aditya Pradana Putra
Ketua Umum PP Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Danny Kosasih (kiri)

 

KETUA Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) Danny Kosasih menegaskan tidak ada ampun bagi pemain yang terlibat dalam pengaturan skor hasil pertandingan atau match fixing.

Pernyataan tersebut disampaikan Danny menanggapi kasus matchfixing yang dilakukan enam pemain Liga Bola Basket Indonesia (IBL) selama musim kompetisi 2021 lalu.

"Tidak ada ampun lagi, mereka harus menjalani hukuman yang sudah dijatuhkan," tegas Danny dalam keterangan tertulis, Rabu (29/12).

Baca juga: Enam Pemain IBL Terlibat Pengaturan Skor

Dia mengaku kecewa para terhukum tersebut tidak belajar dari pengalaman kasus serupa sebelumnya.

"Saya berharap hukuman kali ini membuat para pebasket semakin menjunjung tinggi sportivitas dan tidak lagi melakukan match fixing," lanjutnya.

Sebelumnya, Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah, Rabu (29/12), mengumumkan keterlibatan enam pemain dalam pengaturan hasil pertandingan selama musim kompetisi IBL 2021 lalu.

Lima orang tersebut berasal dari klub Pacific Caesar Surabaya, yaitu Aga Siedartha, Arisanda, Gabriel Senduk, Yoseph Wijaya, dan Aziz Wardhana, serta satu pemain dari Bali United Basketball, Yerikho Tuasela.

PP Perbasi dan IBL telah menjatuhkan hukuman sanksi kepada para pelaku sesuai dengan aturan federasi dan peraturan pelaksanaan pertandingan pada 21 September 2021 yang sudah disampaikan secara langsung kepada seluruh pihak terkait.

IBL menjatuhkan hukuman larangan bermain seumur hidup di lingkup IBL kepada enam pemain tersebut. Sanksi yang dijatuhkan itu sesuai dengan peraturan pelaksanaan IBL Bab IV Pasal 6 Ayat 16 yang berbunyi, "Personel klub yang melanggar Bab IV Pasal 4 Ayat 2, yaitu melakukan dan terlibat dalam pengaturan hasil pertandingan dilarang mengikuti kegiatan IBL seumur hidup dan denda maksimal Rp100 juta."

"Tindakan ini adalah bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan kualitas liga agar semakin baik, profesional, dan sehat," ucap Junas.

Pengaturan skor oleh pemain IBL pertama kali dicurigai oleh manajemen klub Pacific Caesar Surabaya yang melihat adanya kejanggalan yang dilakukan beberapa pemain di klubnya dalam beberapa pertandingan selama kompetisi IBL musim 2021 fase regular.

Setelah menerima laporan tersebut, pada Mei 2021, IBL bersama PP Perbasi membentuk tim untuk melakukan investigasi sampai pada akhirnya mendapatkan bukti serta pengakuan dari pihak-pihak yang terlibat. (Ant/OL-1)

Baca Juga

Dok. Pertacami

Timnas MMA Indonesia Sabet Medali Perunggu Kejuaraan Dunia di Yunani

👤Akmal Fauzi 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 23:30 WIB
Medali perunggu dipersembahkan Surya Sihotang pada kategori 56kg /17th. Atlet berusia 17 tahun mengalahkan petarung dari Spanyol, Ruiz...
Dok.Megapro

Rendy Sanjaya Kuasai Gelar Juara 76 Indonesian Downhill 2023

👤Media Indonesia 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 23:20 WIB
Di kelas utama Men Elite, downhiller dari Dayu Racing Team, .Rendy Varera Sanjaya sukses menjadi...
Antara/Muhammad Adimaja

Gagal Sumbang Medali di Asian Games, Eko Yuli Alihkan Fokus ke Olimpiade

👤Akmal Fauzi 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 21:45 WIB
Ia gagal dua kali saat angkatan snatch dan tiga kali di clean & jerk saat turun di kelas...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya