Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
CATATAN prestasi gemilang terus diukir petenis Novak Djokovic di dunia tenis profesional, setelah berhasil mencetak sejarah dengan mengamankan peringkat satu dunia pada akhir tahun untuk ketujuh kalinya, petenis Serbia itu kini berhasil merebut mahkota ATP Masters 1000 ke-37 kalinya di Paris Masters 2021, Senin, (8/11) WIB.
Menghadapi rival beratnya yakni unggulan kedua Daniil Medvedev di babak final, Djokovic tampil gemilang di mana dia bangkit dari kekalahan set pertama untuk tancap gas dan merebut kemenangan dua set selanjutnya dengan skor akhir 4-6, 6-3, dan 6-3.
Pertandingan ini merupakan pertandingan balas dendam, setelah sebelumnya Medvedev menghancurkan mimpi Djokovic untuk menyapu bersih gelar Grand Slam musim ini di final Amerika Serikat Terbuka pada September lalu.
Berbicara terkait kemenangannya, Djokovic tak menapik bahwa kekalahannya atas Medvedev di AS Terbuka mengantarkannya pada kemenangan hari ini, dijelaskannya dia telah belajar banyak tentang apa yang kurang di final AS Terbuka dan terus diperbaiki untuk menyambut kemenangan ini.
"Saya kembali ke Paris Masters setelah meninjau penampilan saya di final AS Terbuka, untuk melihat apa yang saya lakukan salah dan apa yang saya lakukan dengan benar," ucap Djokovic dikutip dari ATPtour, Senin (8/11).
"Saya mencoba membaca pola servis dan lemparan bola yang dilakukannya (Medvedev). Dia memulai permainan dengan lebih baik, mematahkan servis saya di gim pertama. Di set selanjutnya saya kembali dan saya sangat optimis masih dapat bermain dengan level terbaik saya," imbuhnya.
"Saya rasa itu hanya masalah waktu untuk mengeksekusi ketika saya berhasil membaca servisnya dengan baik. Anda harus menemukan cara untuk bermain dengan agresi terkontrol, bermain dengan benar, melakukan tembakan pada waktu yang tepat dan menciptakan poin. Variasi itulah yang mengantarkan saya merebut kemenangan atasnya," jelas Djokovic.
Kemenangan ini juga mengantarkan Djokovic menjadi petenis pria dengan gelar ATP Masters 1000 terbanyak, mengungguli capaian petenis Rafael Nadal yang telah mengoleksi 36 trofi ATP Masters 1000.
Djokovic menyebutkan sepanjang pertandingan dia tak pernah khawatir dan dipenuhi bayang-bayang kekalahannya di AS Terbuka pada September lalu, dia menegaskan bahwa dirinya sudah move on atas kekalahan tersebut.
"Aku sudah menutup bab itu, saya sama sekali tidak menyesalinya atau menghabiskan hari-hari menderita. Saya sudah move on dari itu dan datang ke sini untuk mencapai apa yang saya inginkan," tegasnya.
"Itu adalah pertandingan yang sangat ketat, dan saya sangat senang bagaimana memenangkan ini. Itulah tujuan saya di sini, saya ingin menyelesaikan akhir musim dengan trofi dan tidak ingin mengunci diri secara mental dan fisik dalam mode stres," tukasnya. (ATPtour/OL-13)
Baca Juga: Timnas Basket Putri RI Kalahkan Kazakhstan saat Buka FIBA Asia
Djokovic mengatakan dirinya akan tetap memburu gelar dari ajang grand slam.
Petenis Jannik Sinner melanjutkan performa yang gemilangnya. Dia menaklukkan Novak Djokovic dengan skor 6-4, 7-5, 7-6(3) pada semifinal di Paris Jumat (6/6) waktu setempat.
Novak Djokovic, juara tiga kali di Prancis Terbuka, merupakan petenis kedua yang mencatat 100 kemenangan di ajang tersebut setelah peraih 14 gelar Rafael Nadal, sebanyak 112 kemenangan.
Di perempat final Prancis Terbuka, petenis Serbia berusia 38 tahun yang merupakan unggulan keenam, Novak Djokovic akan menghadapi petenis Britania Raya Cameron Norie..
Novak Djokovic memohon kepada panitia Prancis Terbuka agar tidak menjadwalkan laga babak ketiga pada Sabtu malam demi menonton final Liga Champions antara PSG vs Inter.
Jannik Sinner bersiap menghadapi Richard Gasquet di Roland Garros 2025 dalam laga emosional jelang pensiun Gasquet. Sementara itu, Novak Djokovic dan Coco Gauff melangkah ke babak kedua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved