Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PELATIH angkat besi Aceh Effendi Eria mengungkapkan awal perjumpaannya dengan Lifter Olimpiade Nurul Akmal terjadi di pematang sawah saat sedang bercocok tanam dengan ayahandanya pada 2010.
"Awal yang kita lihat di angkat besi adalah anatomi tubuhnya. Nurul saat itu sedang bantu orang tua di sawah. Anak ini punya karakter dan anatomi tubuh yang baik," kata Effendi saat berbagi obrolan dalam sesi wawancara di Auditorium Universitas Cenderawasih Jayapura, Sabtu.
Saat itu Effendi bersama beberapa pegawai Dinas Pariwisata dan Olahraga Provinsi Aceh berusaha mendekati sang ayah seraya menceritakan ketertarikannya menjadikan Nurul sebagai atlet profesional.
Singkat cerita, sang ayah mengizinkan putrinya menjalani pembinaan di bawah pengawasan Dispora Pemprov Aceh. "Hasilnya sudah dua medali emas PON dipersembahkan Nurul untuk Aceh dan prestasi sebagai lifter kelima putri terkuat dalam Olimpiade Tokyo."
Dalam kesempatan sama Nurul menceritakan kebiasaannya yang rajin membantu orang tua bercocok tanam di sawah.
Baca juga: BNPB Sebut PON Papua Pembelajaran untuk Kegiatan Besar Lain
"Saya sejak kecil membantu orang tua dan kebetulan dalam gerakan angkat besi tidak sulit untuk saya karena saya sehat dan lincah saat itu," kata dia.
Perkenalan Nurul dengan angkat besi diawali dari gerakan standar snatch dan clean and jerk. "Selama berlatih, saya diajarin disiplin dan tatak ramah oleh pelatih," kenang dia.
Turun dalam kelas +87kg putri PON Papua Nurul Akmal mengumpulkan total angkatan 258kg yang terdiri atas 116kg snatch dan 142 clean and jerk.
Pada angkatan snatch Nurul Akmal mencatat rekor baru nasional yang sebelumnya 113kg yang dia ciptakan dalam Qatar Cup di Doha, Qatar, pada 23 Desember 2019. Sementara total angkatan atlet putri berusia 28 tahun itu menjadi rekor baru PON.(OL-4)
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach memastikan pihaknya tidak akan memberikan akreditasi kepada pejabat IWFyang terlibat dalam korupsi di tubuh IWF.
Dengan berolahraga, otot dalam tubuh dapat berkembang dan kerja massanya lebih meningkat.
Eko yang turun di kelas 61 kilogram menyumbang medali perunggu untuk Indonesia di Kejuaraan Asia setelah membukukan total angkatan 299 Kg (snatch 133 Kg dan clean and Jerk 166 kg).
Tidak makan dan minum dari fajar hingga terbenam matahari tidak menjadi alasan bagi peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 itu untuk tidak menjalani jadwal latihan pelatnas yang ketat.
Misi Eko memperbaiki total angkatan diketahui tidak akan berjalan dengan mudah. Pasalnya, dia baru beranjak pulih dari cedera pergelangan kaki.
Pada kejuaraan dunia itu, para atlet harus mampu melampaui target angkat beban seberat minimal 325kg untuk satu tiket Olimpiade di kelas 67kg.
Upacara Pembukaan Olimpiade Tokyo dijadwalkan berlangsung di Olympic Stadium atau Stadion Nasional Jepang, Jumat (23/7) pukul 18.00 WIB.
Pelatih angkat besi Indonesia Dirja Wihardja sudah menargetkan Nurul Akmal untuk dapat mengangkat total angkatan 263 kg.
Dalam pertandingan final tersebut, Greysia/Apriyani akan menghadapi wakil Tiongkok Chen Qing Chen/Jia Yi Fan. Pertandingan itu bakal berlangsung pada pukul 11.50 WIB.
Nurul berharap agar kasus itu tak dibesar-besarkan karena ia juga telah menganggap perlakuan yang diterimanya tersebut sebagai guyonan semata agar fokus latihan.
Manfaat asuransi dari produk Taspen Bright Life yang diberikan bagi Eko Yuli Irawan selaku peraih medali perak yakni uang pertanggungan sebesar Rp2,25 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved