Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jelang Thomas-Uber Cup, Susy Susanti Memotivasi Para Pemain

Rifaldi Putra Irianto
05/10/2021 13:39
Jelang Thomas-Uber Cup, Susy Susanti Memotivasi Para Pemain
Legenda hidup bulu tangkis Indonesia Susy Susanti yang peraih medali emas Olimpiade Barcelona.(MI/ADAM DWI)

LEGENDA hidup bulu tangkis Indonesia Susy Susanti menaruh perhatian khusus kepada tim Indonesia jelang turnamen Thomas dan Uber Cup yang akan mulai berlangsung di Aarhus, Denmark, pada 8 Oktober mendatang.

Mantan pebulutangkis sektor tunggal putri itu menyebutkan, di tengah jadwal turnamen yang padat tim Thomas dan Uber Indonesia harus dapat menjaga kesehatan baik fisik maupun mental.

Susy menambahkan terlebih kurang dari satu pekan sebelum menuju Denmark tim Indonesia baru saja menyelesaikan turnamen Piala Sudirman 2021 di Vantaa, Finlandia.

"Dengan jadwal yang padat, mau tidak mau kita sebagai pemain dituntut harus siap. Dan cara mensiasatinya yang paling penting adalah kondisi, jaga kesehatan fisik dan mental pastinya menjadi hal yang penting," ucap Susy dalam bincang-bincang bersama PB Djarum, dilansir dari Youtube PB Djarum Selasa (5/10).

Susy menambahkan, setelah kegagalan tim Indonesia di Piala Sudirman beberapa waktu lalu, tim pelatih dan tim support yang mendampingi para atlet Indonesia harus memberikan semangat dan dorongan positif agar kegagalan di Piala Sudirman tidak membuat para atlet down.

"Selain itu, pelatih dan tim support Indonesia juga harus memberikan semagat dan dorongan positif, jangan sampai karena kekalahan di Piala Sudirman justru membuat para atlet jadi down. Jadi mereka harus membantu atlet menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya," terang Susy.

Berkaca pada pengalamannya, Susy mengatakan memainkan turnamen beregu dengan turnamen perorangan sangat berbeda dan tekanan mental dalam turnamen beregu jauh lebih besar.

Menurutnya, kalau bermain di turnamen perorangan beban tidak terlalu berat karena kalau kalah tidak berpengaruh dengan tim, sementara untuk beregu Susy mengatakan selalu ada tekanan untuk harus menang dan menambah angka untuk tim.

"Di beregu mental itu menjadi kunci, kesiapan lalu juga fokus, dan konsentrasi. Jika tampil dalam kondisi tertekan itu yang akan membuat beberapa atlet mungin secara ranking di atas lawan, tapi secara pertandingan dia bisa kalah dari lawan yang memiliki ranking dibawah," jelas Susy.

Juara Olimpiade Barcelona itu pun berpesan kepada tim Indonesia yang akan berlaga di turnamen Thomas dan Uber Cup agar dapat bermain lepas dalam pertandingan nanti, "Jangan takut kalah dan jangan mau kalah," ucapnya.

"Berkaca pada penampilan saya pada Piala Sudirman tahun 1989 saat melawan Korea. waktu itu set pertama saya kalah 10-12 dari Lee Youg-suk, di set kedua saya ketiinggalan lagi 4-10. Itu kalah satu gim lagi Indonesia kalah dan sudah pasti Korea bakal menang," jelas Susy.

"Tapi yang ada dipikiran saya saat itu meskipun saya sudah tertinggal saya melihat peluang itu masih ada, jadi selama pertandingan itu belum berakhir saya belum kalah. Pokoknya saya selalu berusaha untuk mengumpulkan poin demi poin," tuturnya.

"Jadi pesan untuk tim Indonesia, sekecil apapun ketertinggalan pokoknya asalkan kita berusaha saya rasa peluang itu akan terus terbuka," tegasnya.

Selain itu Susy juga mengatakan dalam turnamen beregu semangat antara satu pemain dengan pemain lainnya juga menjadi hal penting, terlebih pada Thomas dan Uber Cup tahun ini Indonesia akan menurunkan sejumlah pemain muda.

"Nanti di Thomas dan Uber kita akan punya sejumlah atlet-atlet muda, tentunya hal ini dibutuhakn peran dari para senior dan saya berharap atlet senior dapat mesupport adik-adiknya untuk tampil maksimal," tukasnya. (Rif/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya