Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ULAT sagu merupakan alternatif asupan protein hewani yang efektif untuk menambah masa otot. Hal itu dikatakan atlet binaraga peraih medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Oto Gideon Wantik.
"Ulat sagu proteinnya bagus. Papua kaya dengan protein yang begitu luar biasa. Saya kira di Papua tidak ada yang kurang," kata peraih medali emas binaraga kelas 65 kg itu di Jayapura, Senin (4/10).
Laporan penelitian menyebutkan larva kumbang merah kelapa (Rhynchophorus ferrugenesis), yang kerap bertelur di pucuk pohon sagu berprotein 9,34% atau hampir separuh dari daging merah yang mencapai 28 gram lebih protein per 100 gram konsumsi.
Baca juga: Papua Pecah Rekor Perolehan Emas PON
Selain itu, santapan khas Papua itu juga mengandung beberapa asam amino esensial, seperti asam aspartat (1,84%), asam glutamat (2,72%), tirosin (1,87%), lisin (1,97%), dan methionin (1,07%).
Oto meyakini ulat sagu mampu membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dari serangan virus dan bakteri penyebab penyakit.
Kandungan asam lemak pada ulat sagu juga mampu menghalau peradangan pada tubuh dan menurunkan kadar trigliserida pada tubuh sehingga jantung akan menjadi lebih sehat.
Rasa ulat sagu, disebut Oto, mirip dengan sensasi menyantap potongan lemak daging sapi namun dengan semburat rasa gurih yang lebih kuat. Sajiannya disarankan dengan cara dibakar biar lebih sedap di mulut.
"Ulat sagu ini bisa dimasak dengan cara dibakar atau direbus. Tapi lebih sedap dibakar," katanya.
Ulat sagu juga bisa dilolah dengan cara dibakar lalu dibungkus dengan varian daun lalapan seperti yang dilakukan atlet Papua peraih medali emas binaraga di kelas 75 kg PON XX Papua Edoardus Apcowo.
"Kalau saya biasanya dibungkus dengan lalapan daun. Kalau menurut saya, ulat sagu lebih mirip sama rasa ikan salmon. Sangat cocok buat protein tubuh," katanya.
Peraih medali emas PON XVIII Riau 2012 itu justru mengecap rasa gurih ulat sagu berasal dari kandungan lemak larva berwarna putih dan terlihat gemuk itu.
"Baik untuk protein dan otot. Karena dia punya lemak itu bukan lemak jenuh," katanya.
Edo menyebut ulat sagu cocok bagi atlet pemula yang ingin merintis karier di binaraga sebab harga jualnya yang relatif terjangkau.
Harga ulat sagu di sejumlah lokasi kuliner di Papua, ungkap Edo, dibanderol seharga Rp45 ribu hingga Rp50 ribu per 25 ekor.
Bahkan ulat tersebut cenderung mudah didapat di perkebunan sagu. (Ant/OL-1)
Kasus itu diduga melibatkan oknum pejabat-pejabat di lingkungan Pemprov Papua langsung maupun tidak langsung.
Meskipun sudah melakukan upaya hukum, proses persidangan masih berlanjut tanpa tanda-tanda penyelesaian yang jelas.
Julita berharap agar penyelesaian kasus ini memiliki titik terang.
"Saya kira desertasi ini luar biasa untuk kebangkitan olahraga di Papua. Bahkan saya langsung tanyakan langkah konkretnya untuk ke depan."
utang Pemerintah kepada pihak ketiga yang nilainya mencapai ratusan miliar rupiah
Pesepak bola asal Merakuke, Papua, itu dikontrak selama tiga tahun dan menjadi pemain baru kelima Macan Kemayoran.
PELAKSANAAN Jakarta Sport Festival 2024 pada 16 dan 17 November 2024 resmi bergulir.
Chris, Isai, dan Fanni akan bersaing dengan para atlet terbaik dunia seperti Chris Bumstead, Ryan Terry, dan Ramon Dino di Las Vegas.
Mr. Olympia, kejuaraan yang akan diikuti Chris berikutnya adalah panggung tertinggi dalam dunia binaraga.
Harapannya, langkah ini menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk lebih sering mengirimkan atlet nasional bertanding di luar negeri.
Yoga Tama akan bertanding di kelas Classic Physique, sedangkan Reiner Sulaeman akan bertanding di kelas Mens Physique.
AJANG kompetisi binaraga FITlife Open Championship (FOC) akan diperluas hingga delapan kota di Indonesia tahun ini
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved