Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TAMPIL perdana di ajang bergengsi Piala Sudirman XVII/2021, bukan hal yang mudah bagi pemain muda Indonesia Ester Nurumi Tri Wardoyo. Kalah dari wakil Kanada Rachel Chan, pemain berusia 17 tahun itu mengaku mendapat pengalaman berharga.
Sebenarnya, Ester sudah mengawali pertandingan penyisihan Grup C perebutan Piala Sudirman di Energia Areena, Vantaa, Finlandia, dengan baik. Dalam debutnya di ajang beregu campuran dunia yang digelar Senin (27/9) petang waktu setempat, pemain kelahiran Jayapura ini bisa mengembangkan permainan.
Namun, karena belum banyak memiliki pengalaman, Ester justru membuat kesalahan-kesalahan sendiri. Fokus dan konsistensinya belum terjaga dengan prima.
Baca juga: Fajar/Rian Mengaku Masih Terus Beradaptasi dengan Lapangan
Usai unggul 24-22 di gim pertama, Ester malah banyak membuang kesempatan menambah angka di gim kedua. Dia pun kalah 8-21 setelah penempatan shuttlecock Chan ke belakang tidak mampu dijangkau Ester.
Kesalahan demi kesalahan dan kehilangan fokus terus dibuat oleh Ester di gim penentuan. Poin terakhir yang diraih Chan juga karena penempatan shuttlecock Ester di disi kiri lawan, melebar. Ester pun kalah 18-21.
"Gim pertama saya sebenarnya bisa main enak. Cuma di gim kedua, fokus saya sering hilang. Saya jadi bingung sendiri," tutur Ester dalam keterangan resmi PBSI Selasa (28/9) malam.
"Di gim ketiga ketika ketinggalan, saya malah bisa main lepas. Sayang banget tidak bisa menjaga konsistensi, saya pun kalah," tambah Ester.
Dari kekalahannya ini, Ester mengaku banyak mendapat pengalaman berharga saat berlaga di kejuaraan besar.
"Saya harus bermain lebih safe, tidak mudah mati sendiri. Harus lebih tahan saat bermain. Saya harus menambah power dan mental pertandingan agar lebih ditingkatkan," tutur Ester.
Sementara itu menurut pelatih tunggal putri Herli Djaenudin, Ester diberi kesempatan turun bertanding untuk memberi kesempatan dan pengalaman lebih banyak. Selain itu, performa saat simulasi lalu juga sangat baik.
"Ester sebenarnya performanya kali ini cukup baik. Cuma kurang konsisten. Tadi di gim pertama sudah sesuai strategi. Namun di gim kedua kehilangan fokus dan banyak melakukan kesalahan sendiri," tutur Herli.
"Di gim ketiga, sempat ketinggalan jauh dan mampu unggul 17-16. Namun, lagi-lagi soal konsistensinya belum bisa dijaga. Dia kembali melakukan kesalahan di poin-poin kritis. Yang pasti dia banyak mendapat pengalaman berharga dari kekalahannya ini," tutupnya. (PBSI/OL-1)
Piala Sudirman 2019 dijadwalkan berlangsung di Guangxi Sports Center, Nanning, Tiongkok pada 19-26 Mei.
Timnas bulu tangkis Indonesia sudah mempersiapkan kondisi serta strategi sebaik-baiknya
Sudah 20 tahun, kejuaraan yang mengabadikan nama tokoh bukutangkis Indonesia itu, dikuasai negara lain,
Marcus/Kevin diminta jangan berpuas diri dengan sejumlah gelar yang telah diraih di turnamen sebelumnya.
Greysia/Apriyani merupakan pasangan yang konsisten dan stabil sehingga dipilih menjadi satu-satunya ganda putri Indonesia di Piala Sudirman 2019.
Perempuan berusia 24 tahun itu juga mengaku siap dipasangkan dengan siapa saja, termasuk dengan Greysia Polii maupun Apriyani Rahayu
Untuk tunggal ketiga, Skuad Merah Putih akan menurunkan Nandini Putri Arumni untuk berhadapan dengan Yaelle Hoyaux.
Ester menyerah dengan skor 23-25 dan 8-21 dari lawannya yang berperingkat 32 dunia dalam tempo 44 menit.
Ester menyerah dengan skor 23-25 dan 8-21 di partai terakhir babak perempat final Piala Uber, yang berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Jumat (15/10).
"Saya memaksa dia untuk terus ikut ke pola permainan saya. Penempatan bola memanjang ke belakang juga saya lakukan, membuat dia keteteran."
Ester menangĀ atas pebulu tangkis Jepang Hina Akechi lewat rubber game 21-19, 18-21, dan 21-16.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved