Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
ANTUSIASME tinggi diusung Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dalam menyambut Asian Games 2022 Hangzhou. Setahun jelang penyelenggaraan, KOI siap mengantarkan para atlet Merah Putih untuk berpartisipasi di multi event olahraga empat tahunan di Asia.
Pesta olahraga akbar akan digelar pada 10-22 September 2022. Sekretaris Jenderal KOI Ferry J Kono mengatakan pihaknya berkomitmen menjaga prestasi Merah Putih di kancah Asia. Saat menjadi penyelenggara Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, Indonesia menempati posisi empat di klasemen akhir, dengan perolehan 31 medali emas, 24 perak dan 43 perunggu.
Baca juga: SEA Games Ditunda, Pelatnas PBSI Fokus Asian Games 2022
“Indonesia siap berpartisipasi di Asian Games Hangzhou. Komitmen pemerintah terhadap pembinaan prestasi olahraga kini semakin baik. Bahkan sebelum DBON diresmikan menjadi payung hukum, Kemenpora sudah berkomitmen mengadakan pelatnas untuk Asian Games,” ujar Ferry dalam keterangan resmi, Jumat (10/9).
Pada Juli lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyatakan komitmen untuk melanjutkan pelatnas 2021, khususnya 20 cabang olahraga (cabor). Mayoritas cabor tersebut akan dipertandingkan di Asian Games Hangzhou.
Rinciannya, angkat besi, bulu tangkis, tenis, wushu, atletik, balap sepeda, voli pantai, dayung (kano dan rowing), karate, menembak, panahan, catur, senam, judo, renang, sepak bola, hingga taekwondo. Dewan Olimpiade Asia (OCA) bersama Panitia Penyelenggara Asian Games 2022 Hangzhou (HAGOC) menetapkan 40 cabor dari 61 disiplin.
Baca juga: Presiden: Bangun Industri Olahraga Modern Lewat Sinergi
Serta, 482 nomor event akan dipertandingkan di Asian Games edisi ke-19. Indonesia juga telah menerima undangan partisipasi resmi dari HAGOC pada akhir Agustus. “Memang ada cabor pendulang emas Indonesia yang tak lagi dipertandingkan di Hangzhou, seperti pencak silat dan jet ski. Namun, Indonesia tetap akan berjuang merebut medali,” pungkas Ferry.
Esports dan breakdancing menjadi cabor debut di Asian Games Hangzhou. Pada Asian Games Jakarta-Palembang, esport dipertandingkan, namun sebagai cabor ekshibisi dan medali yang diperoleh tidak diperhitungkan dalam klasemen. Sementara itu, breakdancing adalah cabor yang dipertandingkan di Olimpiade 2024 Paris.(KOI/OL-11)
Prestasi olahraga Indonesia di level Olimpiade merupakan bagian dari cita-cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam Program Asta Cita.
Pihak IOC telah memutuskan untuk tidak lagi berafiliasi dengan International Boxing Association (IBA) dan digantikan dengan World Boxing.
Olympic Solidarity adalah inisiatif program pengembangan global dari IOC yang bertujuan mendukung NOC di semua negara anggota di seluruh dunia.
Indonesia diwakili oleh 18 atlet muda yang akan berjuang untuk mendapatkan medali emas.
Pordasi mengapresiasi upaya NOC Indonesia dalam mendukung cabang berkuda sebagai bagian dari target 100 atlet Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade.
PB Persani akan melakukan pemusatan latihan atlet ke Jepang, yang diberangkatkan 3 atlet putra dan 3 putri. Sisanya akan menjalani latihan di Indonesia dengan pelatih dari Jepang
RAYHAN Abdul Latief mengukir rekor pada ajang Mandiri Ciputra Golfpreneur Junior World Championship 2025. Dia menjadi pegolf junior putra pertama sukses mempertahankan gelar juara
Sebagai wadah bagi atlet-atlet basket muda, kompetisi diikuti oleh 17 klub yang bernaung di bawah Pengkab Perbasi Tangerang.
Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.
Kemendikdasmen mengapresiasi AIA Healthiest Schools 2025, kompetisi yang bertujuan untuk mencetak generasi penerus Indonesia yang lebih sehat.
Kompetisi tidak hanya bagi siswa saja, namun juga guru dengan kesadaran bahwa pengembangan potensi guru juga menjadi kunci dalam keberhasilan proses pendidikan.
Satria (Smart AI and Tech Competition for a Rising Indonesia) adalah program kompetisi edukatif yang mendorong pelajar Indonesia untuk mengenal dan mempraktikkan kecakapan digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved