Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ATLET para atletik Indonesia, Jaenal Aripin yang berlomba di klasifikasi T54 mengaku kecewa dengan kejadian yang menimpanya saat berlomba di nomor 400 meter putra Paralimpiade Tokyo 2020, Minggu (29/8) siang WIB.
Melangsungkan pertandingan di Tokyo National Stadium, Jepang, Jaenal harus didiskualifikasi dari perlombaan setelah mendahului start jelang dimulainya perlombaan Heat 2.
Tentu hal ini membuat atlet asal Jawa Barat tersebut dikeluarkan dari perlombaan karena melanggar aturan World Para Athletic (WPA) 17.8 dan dinyatakan sebagai "false start".
Saat itu, Jaenal memang langsung memulai start lebih awal saat tembakan aba-aba belum dibunyikan.Atas kejadian tersebut Jaenal mengaku salah dan hilang fokus sehingga keluar garis start lebih awal.
"Saya ingin mengklarifikasi kejadian tadi, yang terjadi pada pertandingan saya di nomor 400m klasifikasi T54. Mungkin disitu saya melakukan kesalahan karena terlalu cepat keluarnya waktu start. Mungkin itu selisihnya sedikit sekali dengan suara tembakan." jelas Jaenal.
Baca juga : Atlet Balap Kursi Roda Jaenal Aripin Didiskualifikasi dari Perlombaan
Jaenal sendiri masih akan berlomba untuk dua nomor lainnya yaitu 100 m putra T54 pada 1 September dan estafet 4x100m universal bersama Karisma Evi, Saptoyogo, dan Putri Aulia pada 3 September mendatang.
Ia berharap perlombaan selanjutnya untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dan bisa memberikan yang terbaik
"Besok saya akan bermain di 100m putra dan estafet universal, sekali lagi saya mohon maaf kepada pelatih, NPC Indonesia, dan masyarakat di Indonesia. Mudah-mudahan besok saya bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia," ungkap Jaenal.
"Kesalahan ini juga menjadi pelajaran yang berharga bagi saya agar ke depannya bisa lebih berkonsentrasi dan lebih fokus agar terhindar dari kesalahan-kesalahan seperti tadi," tambahnya. (NPC/OL-7)
Sejarah Prestasi Indonesia di Ajang Paralimpiade
Untuk semakin melebarkan sayap anak bangsa di luar negeri, Wall Street English hadir dengan misi menjadikan Indonesia yang lebih kompetitif dengan Bahasa Inggris.
Ni Nengah Widiasih akan berangkat ke George, Rusia, untuk kejuaraan Dunia Angkat Besi, sekaligus persiapan kejuaraan Paralimpiade di Paris, Prancis.
Indonesia mengirimkan 23 atlet untuk berlaga di Paralimpiade Tokyo 2020.
Jendi Pangabean dan Syuci Indriani, optimistis bisa memberikan penampilan terbaik saat tampil di multi ajang Paralimpade Tokyo 2020 yang digelar pada 25-31 Agustus 2021.
Wasekjen NPC untuk Paralimpiade Tokyo datang bersama enam atlet dan lima ofisial pendamping yang berasal dari tiga cabang olahraga (cabor) yakni balap sepeda, tenis meja dan renang
Ketegangan sempat dialami Tim Paralimpiade Indonesia dalam klasifikasi disabilitas untuk menentukan di ketegori mana Evi akan turun pada nomor lari 100 meter putri.
Pada latihan perdana itu, Evi masih melakukan sejumlah adaptasi cuaca maupun penyesuaian lintasan.
Menurut catatan resmi paralimpik, Elvin memiliki waktu reaksi start yang baik. Namun empat atlet lainnya jauh lebih unggul ketika di pertengahan lomba
Di babak final, yang berlangsung Sabtu (4/9) pukul 10.27 waktu setempat, Saptoyogo finis keenam dari delapan kontestan dengan mencatatkan waktu 23,27 detik.
Di babak final, yang akan berlangsung pada Sabtu (4/9) malam pukul 19.26 WIB, duo sprinter Italia, yakni Caironi dan Sabatini diperkirakan bakal menjadi pesaing terberat Evi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved