Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
MUTIARA Rahma Putri dan Melani Putri melakoni debut Olimpiade mereka dengan finis di peringkat terakhir Heat 1 di nomor ganda putri scull ringan yang digelar di Sea Forest Waterway, Sabtu (24/7).
Persaingan dalam Heat 1 untuk cabang olahraga dayung, pasangan Mutiara/Melani harus menghadapi lawan-lawan besar seperti Prancis, Italia, Amerika Serikat, Swiss, dan Irlandia.
Pasangan Laura Tarantola/Claire Bove asal Prancis menempati peringkat pertama dengan catatan waktu tujuh menit 3,47 detik, diikuti pasangan Valentina Rodini/Federica Cesarini asal Itali dengan selisih waktu 1,19 detik.
Pasangan Mary Reckford/Michelle Sechser asal Amerika Serikat (AS) berada di peringkat ketiga, disusul atlet dayung Patricia Merz/Frederique Rol asal Swiss, Aoife Casey/Margaret Cremen asal Irlandia, serta terakhir pasangan Indonesia.
Selain Prancis dan Itali yang memastikan mereka untuk dapat melaju ke semifinal, keempat tim lainnya akan melalui tahap repechage esok hari (25/7).
Perlombaan ganda putri yang menempuh jarak 2.000 meter, pasangan Mutiara/Melani sudah kewalahan ketika menempuh jarak 500 m dan berada di peringkat terakhir. Pada jarak satu kilometer pasangan Indonesia sudah tertinggal 21,01 detik.
Ditambah musim panas Jepang yang berlaga di pertengahan hari. Tenaga mereka semakin terkuras sehingga sampai akhir laga, Mutiara/Melani tertinggal 49,1 detik dengan Prancis.
Baca juga: Atlet Menembak Tiongkok Jadi Peraih Medali Emas Pertama Olimpiade Tokyo 2020
Pasangan Indonesia memang tidak mampu bersaing dengan lawan-lawan mereka dari Eropa dan Amerika. Namun Mutiara/Melani sudah berupaya dengan maksimal.
Mutiara mengaku sempat grogi menjelang lomba, karena ini merupakan Olimpiade pertamanya. “Jantung saya berdetak sangat cepat. Saya benar-benar gugup, apalagi ketika saya melihat lawan lebih besar dan kuat.” ujarnya usai balapan.
Pelatih Mutiara/Melani, M. Hadris juga mengakui bahwa dia tidak memaksa anak didiknya untuk mengejar lawan.
“Ini sangat sulit dengan lawan dari Eropa dan Amerika Serikat. Saya meminta mereka untuk memberikan segalanya di 1.000 meter pertama. Jika mereka tertinggal beberapa jarak, hemat energi untuk repechage.” tutur Hadris.
“Faktor (musim) panas juga menjadi kunci penting, karena kami yang terbiasa berlatih di pelatnas Pengalengan dengan suhu rata-rata 26 derajat, sedangkan hari ini suhunya 32 hingga 34 derajat,” tambahnya.
Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia, Rosan P. Roeslani mengaku bangga ketika menyaksikan penampilan Mutiara dan Melani.
“Mutiara/Melani masih sangat muda, 17 dan 21 tahun. Mereka adalah bintang dan aset masa depan Indonesia. Mereka melakukan yang terbaik dan kami sangat bangga dengan mereka.” imbuh Rosan.
“Masih banyak persaingan ke depan, SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade berikutnya. Hari ini adalah pengalaman yang baik bagi mereka.” tambahnya.
Rosan juga membuka diri untuk melakukan kerja sama tim dayung Indonesia berlatih di Amerika Serikat, dalam kapasitasnya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.
“Saya telah berdiskusi dengan Budiman (Setiawan, manajer tim) tentang kemungkinan untuk berlatih di Amerika, terutama di Princeton, salah satu yang terbaik di sana. Kami akan coba jajaki kerja sama yang potensial agar mereka bisa berlatih di sana dan harapannya dapat memberikan dampak positif bagi olahraga Indonesia, khususnya dayung,” pungkas Rosan.(OL-4)
Kemenpora sangat mengapresiasi dengan adanya Festival Pacu Jalur 2025 di Tepian Narosa, Sungai Batang Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Riau, bukan sekadar perlombaan dayung tradisional, melainkan festival budaya yang sarat makna sejarah, persatuan, dan ketangguhan.
Kemenpora RI akan terus mendukung PB PODSI dalam meningkatkan kualitas atlet, pelatih serta infrastruktur olahraga dayung.
Atlet dayung Tanah Air terima beasiswa dari Jasa Tirta II
ATLET dayung Indonesia, La Memo finis di urutan ketiga pada Final E dan menempatkan dirinya pada posisi 27 klasemen di Olimpiade Paris 2024.
ATLET dayung Indonesia La Memo berhasil menembus Final E Olimpiade Paris 2024 dengan menempati peringkat ketiga di babak semifinal E/F1.
Israel memberikan izin khusus kepada Indonesia untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui jalur udara (airdrop) ke Gaza.
Israel disebut tengah berunding dengan lima negara, termasuk Indonesia, untuk menerima warga Gaza
Prabowo menegaskan perlunya pengawasan dan transparansi dalam kekuasaan.
PBSI membidik satu gelar juara pada Kejuaraan Dunia 2025 yang akan berlangsung 25–31 Agustus di Adidas Arena atau Arena Porte de La Chapelle, Paris, Prancis.
PERAHU naga berhasil meraih tiga medali emas untuk Indonesia dalam ajang The World Games Chengdu 2025. Adapun yang terbaik yakni nomor 10-seater 500 meter, Minggu (10/8) waktu setempat
Kepala Negara mengingatkan bahwa meskipun Indonesia tidak menyukai perang, realitas menunjukkan konflik bersenjata terjadi di berbagai belahan dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved