Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SETIAP tahun, tepian Sungai Batang Kuantan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, selalu ramai dengan gemuruh sorak-sorai dan alunan musik tradisional. Inilah Pacu Jalur, sebuah festival budaya sekaligus perlombaan dayung perahu tradisional yang bukan sekadar ajang adu kecepatan, melainkan manifestasi kekayaan budaya, semangat kebersamaan, dan ketangguhan masyarakat Kuansing.
Terutama saat perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, sungai ini menjadi saksi bisu pertarungan epik antar jalur (perahu) yang panjangnya bisa mencapai puluhan meter, dihiasi ukiran indah dan warna-warni mencolok.
Sejarah Pacu Jalur tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Kuansing yang sangat bergantung pada sungai sebagai jalur utama transportasi dan mata pencarian. Dahulu kala, "jalur" atau perahu panjang ini adalah alat transportasi vital yang digunakan untuk mengangkut hasil hutan, hasil perkebunan, atau bahkan rombongan dari satu desa ke desa lainnya.
Menurut catatan sejarah dan cerita rakyat yang diturunkan secara turun-temurun, Pacu Jalur pertama kali diadakan pada awal abad ke-17. Saat itu, perlombaan ini masih sangat sederhana dan berfungsi sebagai sarana hiburan setelah musim panen atau sebagai uji ketangkasan antar desa dalam melintasi sungai.
Seiring waktu, Pacu Jalur mengalami transformasi signifikan. Dari sekadar alat transportasi dan hiburan lokal, ia berkembang menjadi festival budaya yang lebih terorganisir dan meriah.
Pada awal abad ke-20, sekitar tahun 1905, perlombaan ini mulai dikelola lebih serius oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai bagian dari perayaan ulang tahun Ratu Wilhelmina. Setelah kemerdekaan, tradisi ini terus dilestarikan dan kini menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia.
Pacu Jalur memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari perlombaan dayung lainnya:
Jalur (Perahu): Ini adalah jantung perlombaan. Panjang jalur bervariasi, mulai dari 25 meter hingga 40 meter, dengan lebar sekitar 1,3 meter. Satu jalur bisa menampung 40 hingga 60 orang pendayung, tergantung panjangnya. Terbuat dari kayu gelondongan utuh, biasanya dari jenis kayu kulim atau meranti yang kuat dan ringan. Bagian haluan (depan) dan buritan (belakang) jalur seringkali dihiasi dengan ukiran motif naga, burung, atau bunga, mencerminkan kepercayaan dan seni ukir lokal.
Atraksi Pendukung: Pacu Jalur bukan hanya tentang perlombaan, tetapi juga festival budaya yang meriah. Sebelum dan sesudah perlombaan, biasanya diadakan berbagai atraksi seni dan budaya, seperti tari-tarian tradisional, musik daerah, dan pasar rakyat yang menjajakan kuliner khas Kuansing.
Lebih dari sekadar perlombaan, Pacu Jalur adalah simbol persatuan, kerja keras, dan sportivitas. Setiap gerakan dayung yang serempak mencerminkan gotong royong dan kebersamaan masyarakat. Semangat pantang menyerah para pendayung mengajarkan ketangguhan dalam menghadapi tantangan hidup.
Sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Pacu Jalur terus dijaga kelestariannya. Pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pihak terus berupaya mempromosikan tradisi ini agar semakin dikenal luas, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional. Ini adalah warisan yang patut dibanggakan, sebuah kisah tentang bagaimana sungai dan perahu telah membentuk identitas sebuah komunitas yang kaya akan budaya. (Wikipedia/kota jalur kuansing/Z-2)
Di balk ketenaran Rayyan Arkan Dikha sebagai penari pacu jalur muda asal Riau, berdirilah sosok ibu tangguh yang tak pernah lelah berjuang:
Pacu Jalur sendiri diyakini telah ada sejak abad ke-17. Lebih dari sekadar perlombaan, tradisi ini menjadi simbol gotong royong khas bangsa Indonesia.
Aura Farming menjadi viral di TikTok berkat aksi bocah penari Pacu Jalur dari Riau. Simak arti Aura Farming dan kisah viralnya yang mendunia!
Kabar kehadiran langsung Melly Mike pada agenda Pacu Jalur 2025 tersiar dalam video testimoni berdurasi 25 detik di media sosial.
FESTIVAL Pacu Jalur di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, bukan sekadar adu cepat perahu panjang.
Ketua KPPS TPS 01 Desa Teratak Jering, Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, Kabupaten Kuantan Singingi, Werman, 48, meninggal dunia pada hari pemungutan suara, Rabu (14/2).
Sejumlah daerah yang terdampak banjir di antaranya Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kuantan Singingi (Kuansing) serta wilayah di sekitarnya
KPK menjalankan perintah eksekusi terhadap mantan Bupati Kuansing Andi Putra ke Lapas Pekanbaru, Riau.
TIM Gabungan membongkar 4 unit sawmill dan mengamankan 348 batang kayu gelondong jenis campuran di wilayah KPH Singingi, Kabupaten Kuansing, Provinsi Riau.
Ali mengatakan tersangka Andi Putra menyatakan dalam surat pernyataannya bahwa dirinya bukan yang menulis pesan status dalam media sosial tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved